TEMPO.CO, Kupang - Perusahaan Listrik Negara (PLN) Nusa Tenggara Timur (NTT) menyewa mesin listrik berdaya 9 mega watt (MW) untuk mengatasi krisis listrik yang terjadi di Kota Kupang.
"Kapal pengantar mesin listrik 9 MW telah bersandar di Pelabuhan Tenau, Kupang dan dalam proses instalasi," kata General Manager (GM) PLN Wilayah NTT Ricard Safkaur kepada wartawan, Senin, 15 Februari 2016.
Setelah sandar di pelabuhan Tenau Kupang, menurut dia, pihaknya langsung melakukan pembongkaran untuk perakitan dan penginstalan agar segera dioperasi untuk mengatasi pemadaman bergilir yang masih diberlakukan di area Kupang. "Kami akan kerja cepat agar bisa segera dioperasikan," katanya.
Ricard berharap instalasi dan pengoperasian mesin tersebut pada 23 Februari 2016. Namun demi kebutuhan mengingat Kota Kupang sedang mengalami padam, maka diharapkan bisa dioperasikan lebih cepat dari jadwal tersebut.
Dengan masuknya tambahan daya sebesar 9 MW, maka total mesin sewa menjadi 17 MW. Sebelumnya, sebanyak 8 MW sudah beroperasi lebih dahulu sejak petengahan Desember 2015 lalu.
Ricard mengatakan pemadaman bergilir ini diberlakukan PLN, karena salah satu mesin di PLTU Bolok mengalami kerusakan. Daya mampu sistem Kupang sebesar 51,75 MW, dengan beban puncak pada malam hari sebesar 54,09 MW, atau ada defisit listrik pada malam hari sebesar hanya 2,34 MW.
Mengenai pemadaman bergilir, Manager PT PLN area Kupang, Maria Gunawan mengatakan, dengan defisit listrik cukup besar, maka wilayah yang mengalami padam cukup luas. Untuk itu dilakukan pengaturan wilayah padam dalam empat kelompok waktu, yakni Kelompok I mulai jam 08.00– 12.00, kelompok II jam 12.00– 16.00, kelompok III jam 16.00 – 20.00, dan kelompok IV Jam 20.00– 24.00.
YOHANES SEO