Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Sambut Nyepi, Hadrah dan Barongsay Dipentaskan di Pura

Editor

Raihul Fadjri

image-gnews
Rangkaian pemberkatan pratima-pratima (altar) di Pura Pantai Ngobaran, kabupaten Gunungkidul, Yogyakarta, dalam upacara Melasti, Senin (25/2). TEMPO/Suryo Wibowo
Rangkaian pemberkatan pratima-pratima (altar) di Pura Pantai Ngobaran, kabupaten Gunungkidul, Yogyakarta, dalam upacara Melasti, Senin (25/2). TEMPO/Suryo Wibowo
Iklan

TEMPO.CO, Yogyakarta - Nuansa sejuk muncul dalam Sarasehan Lintas Agama di Gedung Santi Sasana, Pura Jagadnatha, Banguntapan, Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta, Sabtu malam, 13 Februari 2016. Salah satu rangkaian acara, yang digelar oleh Parisada Hindu Dharma Indonesia (PHDI) Yogyakarta untuk menyambut Hari Raya Nyepi pada Maret mendatang, itu dibuka dengan pentas Hadrah.

Sembilan mahasiswa anggota Grup Hadrah perwakilan dari Persatuan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Yogyakarta membuka acara itu dengan lantunan shalawat. Mereka menyelingi pentas setengah jamnya dengan lagu berbahasa Jawa "Lir Ilir." Pembacaan puisi berisi kritik terhadap beragam aksi intoleran seperti penyerangan rumah ibadah memungkasi pentas itu.

Selain Hadrah, di sela acara itu juga ada sajian Tari Topeng dari Keluarga Putra Bali Purantara Yogyakarta yang bercerita tentang budaya toleransi. Pementasan Barongsay oleh Komunitas Seni Pambers menutup sarasehan yang dihadiri oleh 300-an perwakilan enam agama resmi dan aliran kepercayaan di Daerah Istimewa Yogyakarta.

Anggota Paruman Welaka, PHDI DIY, Pande Made Kutanegara mengatakan sarasehan itu digelar untuk merefleksikan problem intoleransi di Yogyakarta. Di depan peserta sarasehan, Antropolog Universitas Gadjah Mada (UGM) itu mengingatkan jejak kultur toleransi sesungguhnya tertanam sejak lama di sejarah Yogyakarta. "Di zaman awal Mataram Islam, pernah ada puluhan ahli pande besi yang didatangkan dari Bali ke Yogyakarta," kata Kutanegara.

Para ahli pande besi itu, merupakan cikal-bakal komunitas orang kalang di kawasan Kotagede. Di kemudian hari, komunitas ini populer di Yogyakarta karena kekuatan ekonominya yang besar. Kutanegara mencatat komunitas ini juga memiliki tradisi Ogoh-Ogoh Kalang yang merupakan warisan tradisi dari Bali.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Dia menyimpulkan budaya toleransi sebenarnya memiliki banyak jejak yang masih terlihat di Yogyakarta sampai sekarang. "Kini juga masih ada kampung bugisan atau kampung pecinan yang mencerminkan keragaman etnik di Yogyakarta," ujar Kutanegara.

Akan tetapi, dia mengimbuhkan, ada perkembangan kontras di masa kekinian ketika gejala intoleransi merebak di Yogyakarta. Dia mengutip hasil laporan survei Diklat Kemenag pada tahun lalu yang menyimpulkan angka toleransi di Yogyakarta baru mencapai 75,36 persen. "Artinya, diperkirakan ada sekitar 25 persen masyarakat yang dianggap masih bersikap intoleran," kata dia.

ADDI MAWAHIBUN IDHOM

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan

Arti Rahajeng Rahina Nyepi dan Maknanya yang Mendalam

17 hari lalu

Sejumlah penari meramaikan pawai ogoh-ogoh dan pawai budaya Jawa Barat di Cimahi, 10 Maret 2024. Parisada Hindu Dharma Indonesia Kota Cimahi menggelar pawai budaya dan pawai ogoh-ogoh sebagai bagian dari perayaan Hari Raya Nyepi tahun caka 1946 atau 11 Maret 2024. TEMPO/Prima Mulia
Arti Rahajeng Rahina Nyepi dan Maknanya yang Mendalam

Kalimat rahajeng rahina Nyepi sering diucapkan saat Nyepi. Kalimat ini memiliki makna yang bagus. Lalu, apa arti rahajeng rahina Nyepi?


5 Arca Yang Tersisa di Indonesia

23 Agustus 2023

Arkeolog dari BPCB Jawa Timur mengukur gerabah kuno yang ditemukan bersama sepasang arca Dewa Siwa dan Dewi Parwati di Desa Banjarsari, Tulungagung, Jawa Timur, Jumat 19 Februari 2021. (ANTARA/Destyan Sujarwoko)
5 Arca Yang Tersisa di Indonesia

Diantara banyak arca yang pernah ada, inilah 5 jenis arca yang tersisa di Indonesia


Momen Tingkatkan Kebajikan di Hari Raya Galungan

2 Agustus 2023

Dua umat Hindu meletakkan sesajen saat mengikuti persembahyangan Hari Raya Kuningan di Pura Pitamaha, Palangka Raya, Kalimantan Tengah, Sabtu 14 Januari 2023. Hari Raya Kuningan merupakan rangkaian dari Hari Raya Galungan yaitu perayaan kemenangan
Momen Tingkatkan Kebajikan di Hari Raya Galungan

Hari Raya Galungan jatuh pada 2 Agustus 2023, momen tepat untuk mengamalkan nilai-nilai dharma secara utuh dan berimbang sesuai ajaran Hindu.


Arca Ganesha di Gunung Bromo Hilang, Begini Makna Dewa Ganesha Bagi Umat Hindu?

23 Mei 2023

Keaslian Patung Ganesha di Bantul Diragukan
Arca Ganesha di Gunung Bromo Hilang, Begini Makna Dewa Ganesha Bagi Umat Hindu?

Arca Ganesha di Gunung Bromo hilang, dikabarkan jatuh ke kawahnya. Ini riwayat Dewa Ganesha bagi umat Hindu.


Pelajari Nilai-nilai Kehidupan Warga Desa Penglipuran di Bali

20 Maret 2023

Desa wisata Panglipuran di Kabupaten Bangli, Bali. Foto: Instagram Desa Wisata Panglipuran
Pelajari Nilai-nilai Kehidupan Warga Desa Penglipuran di Bali

Bali yang masih kental kearifan lokal memiliki beragam desa adat salah satunya Desa Penglipuran. Bagaimana nilai-nilai kehidupan warganya?


Kemenag Salurkan Beasiswa untuk 1.540 Mahasiswa Hindu

27 Juli 2022

Delegasi G20 menyaksikan umat Hindu bersembahyang saat kegiatan hospitality program Anti-Corruption Working Group (ACWG) 2022 di Desa Kutuh, Kuta Selatan, Badung, Bali, Jumat 8 Juli 2022. Kegiatan kunjungan ke percontohan desa antikorupsi tersebut untuk menyaksikan secara langsung kearifan lokal serta acara bimbingan teknis antikorupsi guna membangun integritas dan nilai-nilai antikorupsi serta peningkatan peran masyarakat desa dalam upaya mencegah dan memberantas korupsi. ANTARA FOTO/Nyoman Hendra Wibowo
Kemenag Salurkan Beasiswa untuk 1.540 Mahasiswa Hindu

Direktorat Jenderal Bimbingan Masyarakat Hindu Kementerian Agama menyalurkan beasiswa bagi 1.540 mahasiswa Hindu di berbagai perguruan tinggi.


Mengenali Meditasi Kundalini dan Manfaatnya

14 Juli 2022

Ilustrasi Pria Meditasi. stopsatressandanxiety.com
Mengenali Meditasi Kundalini dan Manfaatnya

Kundalini dalam Bahasa Sansekerta berarti melingkar, merujuk jenis meditasi sepenuhnya membangkitkan potensi kesadaran


Asal-usul Istilah Lebaran untuk Menyebut Hari Raya Idul Fitri

22 April 2022

Ilustrasi persiapan Lebaran Ketupat atau Lebaran Syawal. ANTARA/Siswowidodo
Asal-usul Istilah Lebaran untuk Menyebut Hari Raya Idul Fitri

Terdapat beberapa versi pendapat lain seputar asal-usul penggunaan istilah Lebaran.


Mengenal Reinkarnasi, Keyakinan Lahir Kembali Setelah Kematian

27 Maret 2022

Peti mati. Ilustrasi
Mengenal Reinkarnasi, Keyakinan Lahir Kembali Setelah Kematian

Beberapa agama meyakini konsep kelahiran kembali setelah kematian atau reinkarnasi.


Anies Baswedan Sebut Akan Cari Solusi Soal Kekurangan Guru Agama Hindu di DKI

2 Maret 2022

Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan, menghadiri pelaksanaan Upacara Tawur Agung Kesanga di Pura Aditya Jaya, Rawamangun, Jakarta Timur, Rabu, 2 Maret 2022. Tempo/Eka Yudha Saputra
Anies Baswedan Sebut Akan Cari Solusi Soal Kekurangan Guru Agama Hindu di DKI

Ketua SDHD DKI Jakarta, Made Sudarta, mengatakan kekurangan guru agama Hindu mempersulit siswa-siswi mendapat pendidikan agama di sekolah umum.