TEMPO.CO, Semarang - Hariyadi, 45, Kepala Dusun Siberi, Desa Banjarejo, Kecamatan Boja, Kabupaten Kendal ternyata juga menjadi sepsialis pembobol rumah kosong. Tercatat sudah 30 rumah di Kota Semarang yang dia bobol.
Akibat ulahnya itu, Hariyadi yang sempat melarikan diri, terpaksa ditembak kaki kirinya oleh tim Reserse Kriminal Polrestabes Semarang. "Hariyadi menjadi target operasi sebagai pelaku pembobolan spesialis rumah kosong di 30 lokasi di Kota Semarang," kata Kapolrestabes Semarang, Komisaris Besar Burhanudin, Jumat 12 Februari 2016.
Polisi kini menjerat Hariyadi pasal pencurian dengan pemberatan atau pasal 363 ayat 1 ke 5e KUHP dengan ancaman pidana penjara paling lama tujuh tahun. "Kami masih mencari keberadaan barang bukti lain yang belum ditemukan," katanya Burhanudin menjelaskan.
Saat ditemui di Mapolresta Semarang Haryadi kelihatan merintih kesakitan karena luka tembak. Lelaki dengan tiga anak itu mengaku telah 30 kali mencuri di rumah kosong. "Seperti orang bekerja berangkat dari rumah mengendarai motor Honda ke Kota Semarang. Saya hanya berbekal dua buah obeng, tali karet dan linggis untuk membobol rumah," kata Hariyadi.
Sebelum melakukan aksinya, Haryadi terlebih dahulu berkeliling di sejumlah perumahan untuk mencari sasaran. Hariyadi sengaja beraksi siang hari saat para penghuni perumahan sedang bekerja dan bepergian ke luar kota.
"Saya amati rumah satu per-satu, jika ada rumah yang lampunya dinyalakan berarti kosong," katanya. Dia mengaku mencuri untuk mencukupi biaya hidup. "Ya buat hidup. Hasil paling banyak hanya Rp 6 juta,lainya di bawah itu.”
EDI FAISOL