TEMPO.CO, Mojokerto -Hujan deras sejak Kamis malam hingga Jumat dinihari, 11-12 Februari 2016, menyebabkan 11 desa di empat kecamatan di Kabupaten Mojokerto, Jawa Timur, terendam banjir. “Banjir kali ini lebih parah dibanding beberapa hari lalu yang juga melanda sejumlah desa dan kecamatan,” kata Kepala Bidang Pelayanan Palang Merah Indonesia (PMI) Kabupaten Mojokerto Didik Soedarsono, Jumat, 12 Februari 2016.
Ribuan rumah penduduk terendam banjir. Banjir berasal dari luapan Sungai Sadar yang tak bisa menampung debit air yang meningkat. Sebelas desa itu berada di Kecamatan Mojoanyar, Puri, Bangsal, dan Mojosari. Ratusan warga diungsikan dari rumah mereka ke balai desa masing-masing.
PMI Kabupaten Mojokerto mencatat jumlah warga yang mengungsi di balai desa di antaranya 101 warga Desa Salen, 68 orang warga Desa Jotangan, dan 26 warga Desa Kedunggempol.
"Ketinggian air yang masuk ke dalam pemukiman warga ada yang mencapai satu meter, sehingga harus warga mengungsi ke balai desa," kata Didik yang turut mengevakuasi warga.
Di Kecamatan Mojoanyar, banjir menggenangi Desa Jabon, Gayaman, dan Gebangmalang. Di Kecamatan Puri, banjir merendam Desa Medali, Balongmojo, Kenanten, dan Banjaragung. Di Kecamatan Bangsal, banjir melanda Desa Salen. Sedangkan di Kecamatan Mojosari, banjir menerjang Desa Modopuro, Jotangan, dan Kedunggempol.
ISHOMUDDIN