TEMPO.CO, Pekanbaru - Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika Stasiun Pekanbaru mengingatkan pemerintah provinsi Riau agar tetap waspada banjir. Peringatan ini dikeluarkan karena tingginya curah hujan di Provinsi Sumatera Barat, tetangga mereka, hingga sepekan ke depan.
Kepala Seksi Data dan Informasi BMKG Pekanbaru Slamet Riyadi mengatakan Sumatera Barat yang menjadi bagian hulu beberapa sungai di Riau, sedang mengalami musim hujan intensitas tinggi mencapai 100 hingga 200 milimeter. Akibatnya debit air mengalir deras ke waduk Pembangkit Listrik Tenaga Air Koto Panjang.
"Begitu pintu air dibuka, arus mengalir deras sehingga sungai Kampar dan Rokan Hulu meluap," katanya, Kamis 11 Februari 2016. Slamet menduga banjir yang merendam Riau disebabkan meluapnya air sungai akibat arus deras dari bagian hulu di Sumbar, yang sedang mengalami musim hujan.
Menurut Slamet, sebenarnya sebagian wilayah Riau juga diguyur hujan sejak sepekan lalu. Namun intensitas hujan ini tidak begitu besar seperti di Riau bagian tengah, yaitu Kota Pekanbaru. "Sebagian Riau juga diguyur hujan, tapi tidak ekstrim," ujarnya.
Slamet menghimbau Pemprov Riau tetap mewaspadainya sebab potensi hujan dalam intensitas sedang hingga lebat bakal terjadi di Riau, pada pertengahan Februari 2016. "Tapi tidak ekstrim," jelasnya.
Pemerintah Provinsi Riau meningkatkan status darurat bencana banjir menyusul semakin meluasnya banjir merendam sejumlah daerah. Hingga kini, banjir telah merendam tiga kabupaten yakni Kuantan Singingi, Kampar dan Rokan Hulu.
"Tiga Kabupaten sudah menyatakan darurat," kata Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah Riau Edwar Sanger.
Sebanyak tiga kabupaten di Riau terendam banjir akibat luapan arus sungai di masing-masing daerah. Banjir yang melanda Riau disebut kiriman dari Sumbar, yang tengah mengalami musim hujan.
BPBD Riau mencatat terdapat 133.070 jiwa warga Kampar terdampak banjir di 12 Kecamatan. Dua warga dilaporkan tewas akibat terbawa arus banjir.
Sedangkan di Rokan Hulu, banjir merendam 7 kecamatan akibat meluapnya arus sungai Rokan. Tercatat ada sekitar 11.438 jiwa korban terdampak banjir. Banjir merusak 5 jembatan sehingga jalur transportasi antar desa di daerah itu terputus.
Sungai batang kuantan di Taluk Kuantan juga meluap dan merendam 5.544 unit rumah warga di 10 Kecamatan. Belum diketahui total kerugian yang dialami provinsi Riau.
RIYAN NOFITRA