TEMPO.CO, Bandung - Pemerintah Kabupaten Bandung menetapkan status siaga bencana di seluruh wilayahnya pada musim penghujan tahun ini. Status tersebut telah diterapkan terhitung 10 Januari 2016 hingga 8 Mei 2016.
Kepala Harian Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Bandung Tata Irawan mengatakan pada musim hujan tahun ini wilayah Kabupaten Bandung sangat rentan dengan bencana alam. Bencana alam tersebut meliputi banjir, longsor, dan angin puting beliung.
"Dari 31 kecamatan di Kabupaten Bandung semua berpotensi. Kami harus siaga," ujar Tata kepada Tempo, Kamis, 11 Januari 2016.
Sejak Januari 2016 hingga saat ini sudah terhitung ada 43 kejadian bencana alam di wilayah Kabupaten Bandung. Bencana alam tersebut meliputi banjir dan longsor.
"Kalau ditambah kebakaran makin banyak. Jumlah itu hanya kejadian banjir dan longsor saja," ujarnya.
Ia pun mengimbau kepada masyarakat dan pemerintah setempat untuk tetap waspada terhadap gejala bencana di wilayahnya masing-masing.
"Kami sudah sosialisasikan kepada warga dan relawan untuk berhati-hati dan mencegah sedini mungkin dampak dari bencana," ujarnya.
Ia mengatakan, kawasan Baleendah, Dayeuhkolot, Bojongsoang, Rancaekek, dan Majalaya masih dihantui bencana banjir. Selain itu, di wilayah Pangalengan, Ciwidey, dan Ibun merupakan daerah rawan longsor.
Pantauan Tempo, di wilayah Kecamatan Dayeuhkolot dan Baleendah genangan banjir sudah tampak. Ketinggiannya mencapai satu meter. Banjir tersebut diakibatkan meluapnya volume air di anak Sungai Citarum. Kendati demikian, warga masih belum beranjak dari rumahnya ke tempat pengungsian.
IQBAL T. LAZUARDI S.