TEMPO.CO, Malang - Embraer Defence and Security Brasil bakal mengirim empat pesawat Super Tucano pada 29 Februari mendatang. Kedatangan Super Tucano akan melengkapi armada skadron 21 Pangkalan Udara Abdulrachman Saleh, Malang, Jawa Timur. TNI Angkatan Udara membeli 16 unit Super Tucano.
Pesawat dikirim bertahap mulai 2012. Saat ini skadron 21 memiliki 12 pesawat Super Tucano, satu di antaranya jatuh di Jalan L.A. Sucipto, Gang 12, Kelurahan Blimbing, Kota Malang, Rabu, 10 Februari 2016. Pesawat itu jatuh menimpa rumah warga dan menewaskan empat orang, terdiri atas dua warga sipil, pilot, dan juru mesin udara.
"Mudah-mudahan tanggal 29 Februari empat pesawat Super Tucano lagi akan datang. Untuk sementara kita cari permasalahannya apa," kata Kepala Staf Angkatan Udara Marsekal Agus Supriatna, Rabu kemarin. Meski pesawat Super Tucano jatuh, pembelian pesawat tempur taktis ini tetap dilanjutkan.
Teknisi Super Tucano, kata dia, juga didatangkan untuk membantu penyelidikan pesawat Super Tucano yang jatuh. Pesawat Super Tucano berkemampuan counter insurgency operation (COIN) dan close air support. Pesawat mengangkut senjata ringan yang berfungsi sebagai pesawat serang anti-gerilya.
Super Tucano dilengkapi sistem persenjataan produk industri pertahanan dalam negeri. Selain murah, pengiriman produk dalam negeri lebih cepat dan Indonesia semakin mandiri, tak bergantung pada alat pertahanan luar negeri. Bahkan produsen persenjataan dalam negeri mampu memproduksi bom yang dicangkokkan dalam pesawat Sukhoi produksi Rusia.
Persenjataan yang bisa diangkut Super Tucano sekitar 1,5 ton. Pesawat bisa membawa MK 81, MK 82, juga peluncur roket.
EKO WIDIANTO