TEMPO.CO, Samarinda - Pemerintah Kabupaten Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur, kembali memulangkan 273 anggota eks Gafatar tahap kedua, Kamis, 11 Februari 2016.
Mereka yang dipulangkan tergabung dalam kelompok eks Gafatar di Desa Loleng, Kecamatan Kota Bangun. Mereka berasal dari dua provinsi, yakni Sulawesi Barat dan Tengah.
"Untuk penerbangan jam 11.00 Wita tujuan Sulawesi Barat dan Kendari sebanyak 91 orang, sisanya penerbangan selanjutnya," kata Dafip Haryanto, juru bicara Pemerintah Kabupaten Kutai Kartanegara, Rabu, 10 Februari 2016.
Awalnya, rencana pemulangan eks Gafatar dari Loleng ini akan dikarantina sebelum diberangkatkan. Namun rencana itu batal karena kepala desa setempat menggaransi jika eks Gafatar bisa dimobilisasi meski berangkat Kamis dinihari.
"Dari permukiman bertolak ke Balikpapan pukul 04.00 Wita menggunakan bus," kata Dafip.
Untuk pemulangan eks Gafatar dengan tujuan Sulawesi Tengah ada sebanyak 182 orang dengan pesawat penerbangan pukul 14.00 Wita dari Bandara Sultan Aji Muhammad Sulaiman Sepinggan, Kota Balikpapan. Jadi, secara keseluruhan, ada 273 orang yang dipulangkan.
Sedangkan anggaran penulangan, menurut Dafip, sepenuhnya menggunakan anggaran Pemerintah Kabupaten Kutai Kartanegara dari pos dana tak terduga.
"Dana yang diperlukan sekitar Rp 600 juta untuk pemulangan yang di Desa Loleng," kata Dafip.
Di Kutai Kartanegara, permukiman eks Gafatar juga ada di Kecamatan Sebulu. Namun rencana pemulangannya tak berbarengan.
Sebenarnya, Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur akan menyumbang anggaran Rp 500 juta tapi belum bisa digunakan untuk pemulangan kali ini. Rencananya, anggaran Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur digunakan untuk pemulangan eks Gafatar di permukiman Sebulu.
"Kebutuhan untuk pemulangan yang di Kutai Kartanegara Rp 1,5 miliar, kami bisa bantu Rp 500 juta," kata Asisten III Bidang Kesejahteraan Rakyat, Berre Ali.
FIRMAN HIDAYAT