TEMPO.CO, Jakarta - Kepala Kepolisian RI Jenderal Badrodin Haiti mengatakan dua anggota kelompok jaringan Santoso tewas dalam baku tembak yang terjadi kemarin.
"Ada dua dari kelompok Santoso yang meninggal dan anggota kita tertembak, kemudian sampai di rumah sakit dan tidak tertolong," katanya di kompleks Istana, Rabu, 10 Februari 2016.
Baca Juga:
Badrodin mengatakan baku tembak itu merupakan bagian dari operasi yang dilakukan. Menurut dia, baku tembak merupakan hasil dari perlawanan kelompok Santoso. Setelah kejadian itu, Badrodin mengatakan operasi untuk menangkap jaringan Santoso akan terus dilakukan. Operasi ini juga merupakan gabungan dengan operasi TNI dan dipimpin Kepala Polda Sulawesi Tengah.
Baku tembak antara aparat keamanan gabungan dan kelompok militan bersenjata yang diduga dari kelompok Santoso terjadi di Desa Sanginora, Kecamatan Poso Pesisir Selatan, Kabupaten Poso, Sulawesi Tengah, kemarin. Baku tembak tersebut menewaskan dua anggota kelompok militan bersenjata. Seorang anggota Brigade Mobil juga tewas setelah dibawa ke Rumah Sakit Umum Poso.
Peristiwa ini terjadi sekitar pukul 10.45 Wita di Jalan Trans Poso-Napu, Desa Sanginora. Baku tembak bermula saat aparat keamanan gabungan sedang melakukan razia. Polisi lantas mencurigai satu unit mobil dari arah Napu menuju Kota Poso yang membawa beras. Karena itu, mobil tersebut dihentikan aparat keamanan. Namun tiba-tiba dua orang dari dalam mobil tersebut menembak aparat keamanan yang hendak memeriksa.
ANANDA TERESIA