TEMPO.CO, Malang - Dua warga sipil yang tewas dalam insiden jatuhnya pesawat Super Tucano TNI Angkatan Udara ialah Erna Wahyuningtyas, 48 tahun, dan Nur, 30 tahun.
Mereka adalah penghuni rumah di Jalan Laksda Adi Sucipto, Gang 12, Kelurahan/Kecamatan Blimbing, Kota Malang. "Kedua korban telah kami evakuasi," kata petugas dari tim SAR Malang, Andy Agus Mardiko, Rabu, 10 Februari 2016.
Menurut Andy, jenazah korban dalam kondisi rusak karena tertimpa bangunan dan puing-puing pesawat. "Dilihat dari kondisi jenazah, Ibu Erna sedang mencuci saat peristiwa terjadi," ucapnya.
Pilot dan awak pesawat dikabarkan keluar menggunakan kursi pelontar. Ditemukan kursi pelontar dan parasut tanpa awak di Jalan Tombro, RT 7 RW 4, Kelurahan Tunjungsekar, Kecamatan Lowokwaru, Kota Malang. "Parasut dan kursi pelontar ditemukan di area persawahan," ujar Andy.
Pesawat latih Super Tucano milik TNI Angkatan Udara itu jatuh menimpa rumah korban pada pukul 10.00 WIB. Komandan Lapangan Udara Abdulrachman Saleh Marsekal Pertama Djoko Senoputro menuturkan pesawat jatuh saat sedang melakukan uji penerbangan.
“Ini kan pesawat tempur taktis sedang melakukan tes flight,” katanya saat dihubungi.
Dalam kecelakaan pesawat tersebut, ucap Djoko, ada dua korban dari TNI. “Ada dua krunya, yakni satu pilot dan satu engineer, atas nama Mayor Penerbang Ifi dan engineer Sersan Mayor Saiful,” tuturnya.
EKO WIDIANTO | DESTRIANITA K.