TEMPO.CO, Tulungagung – Perburuan otak kaburnya empat tahanan dari ruang penjara Polres Tulungagung akhirnya membuahkan hasil. Ony Suprihandoko, pelaku yang juga berstatus sebagai tahanan, ditembak polisi di tempat pelariannya di Pangkalan Bun, Kalimantan Tengah.
Sejak memimpin pelarian empat tahanan dari sel Kepolisian Resor Tulungagung November 2015, perburuan terhadap Ony, 33 tahun, tak pernah berhenti. Polisi membentuk tim khusus untuk melacak seluruh tempat persembunyian Ony hingga ke luar pulau.
Dalam catatan polisi, Ony memiliki riyawat kejahatan yang cukup panjang. Dia terlibat dalam 33 kasus pencurian kendaraan bermotor di berbagai wilayah di Jawa Timur.
Tim buru sergap yang dipimpin Kepala Satuan Reserse Kriminal Ajun Komisaris Andria Diana Putra akhirnya mengendus keberadaan Ony di Pangkapan Bun. Lokasi ini dipilih Ony karena memiliki wilayah geografis yang sangat luas dan dianggap bakal menyulitkan polisi.
“Keberadaan dia kami ketahui setelah seorang tahanan lain yang kabur tertangkap di Pelabuhan Tanjung Perak Surabaya,” kata Kepala Kepolisian Resor Tulungagung Ajun Komisaris Besar F.X. Bhirawa Braja Paksa, Selasa 9 Februari 2016.
Perburuan Ony, menurut Bhirawa, membutuhkan kerja keras yang cukup lama. Beberapa kali upaya polisi gagal karena pelaku selalu berpindah-pindah tempat. Setelah melakukan interogasi terhadap Andik Triono, 27 tahun, rekan tahanan yang turut kabur bersama Ony, akhirnya berhasil diketahui pola pelarian Ony yang bersembunyi di sebuah rumah bedeng di Pangkalan Bun.
Penyergapan ini pun nyaris gagal saat pelaku menyadari keberadaan polisi di rumahnya. Tak ingin buruannya kabur, seorang petugas menembak kaki Ony saat mencoba meloloskan diri dari sergapan polisi. Setelah berhasil dilumpuhkan, Ony dibawa kembali ke ruang tahanan Polres Tulungagung.
Ony masuk daftar pencarian orang nomor satu Polres Tulungagung setelah melarikan diri bersama empat tahanan. Dengan menjebol plafon setelah menaiki meja, keempat tahanan ini melompat keluar area Polres Tulungagung. Para pelaku ditangkap di rumah orang tua mereka kecuali Ony yang kabur hingga keluar pulau.
Kaburnya empat tahanan ini sempat membuat Kapolres Tulungagung marah besar kepada empat anggotanya. Mereka dianggap lalai mengawasi ruang tahanan hingga para pelaku dengan leluasa keluar ruang tahanan menuju selasar hingga ruang penjagaan. Sebab, para penjaga justru asyik ngobrol di luar area tahanan hingga tak menyadari kaburnya empat tahanan tersebut.
HARI TRI WASONO