Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Basarah: Membangun Visi Negarawan Sudah Defisit

image-gnews
Posisi bangsa Indonesia saat ini sesungguhnya berada pada situasi yang tidak jelas.
Posisi bangsa Indonesia saat ini sesungguhnya berada pada situasi yang tidak jelas.
Iklan

INFO MPR - Ketua Badan Sosialisasi Empat Pilar MPR RI Ahmad Basarah menyampaikan kegelisahannya melihat situasi di era reformasi ini yang seakan-akan organisasi kemasyarakatan telah kehilangan eksistensi dan legalitasnya di tengah-tengah masyarakat.

 "Hampir setiap isu, baik demokrasi, hukum, maupun lingkungan hidup saat ini diisi kader-kader lembaga swadaya kemayarakatan dan bukan organisasi kemasyarakatan," ujar Basara saat memberikan Orasi Kebangsaan pada Kegiatan Studi Kebangsaan Mahasiswa Indonesia oleh DPP Mahasiswa Pancasila (MAPANCAS) di Gedung Nusantara V MPR/DPR/DPD, Selasa, 9 Februari 2016.

Padahal, kata Basarah, setiap kader yang dibentuk dari organisasi kemasyarakatanlah yang justru melahirkan paham-paham nasionalisme kebangsaan. Dalam tujuannya, sifat organisasi kemasyarakatan ini ingin membentuk manusia-manusia Indonesia yang seutuhnya. "Karena itu, saya yakin bahwa setiap kader-kader bangsa yang dibentuk organisasi kemasyarakatan, kalau lahir menjadi pemimpin akan menjadi pemimpin yang nasionalis," tuturnya. 

Karena, menurut Basarah, dalam wadah organisasi kemasyarakatan itu selalu ditempa kader-kader yang mencintai Indonesia seutuhnya. Ia mengatakan membangun visi negarawan saat ini sudah defisit dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.

Ia menegaskan bahwa posisi bangsa Indonesia saat ini sesungguhnya berada pada situasi yang tidak jelas. Apalagi menurut Basarah, pangkalan-pangkalan mental asing sedang masuk ke masyarakat Indonesia saat ini dengan menanamkan doktrin neokapitalisme dan imperialismenya. "Itu semua by design untuk membelenggu kedaulatan kita. Jadi tanpa sadar bangsa Indonesia sebetulnya masih dijajah bangsa asing," ucapnya.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Menurut Basarah, esksisnya neoliberalisme di Indonesia inilah yang memunculkan gerakan-gerakan fundamentalisme agama di Indonesia. "Menghadapi ini Indonesia mulai kehilangan pegangan karena sudah mulai kehilangan ideologi sendiri," katanya.

Apalagi, di era reformasi ini tidak ada dokumen yang bisa dibaca untuk memahami sila-sila Pancasila. Karenanya, tafsir terhadap Pancasila saat ini telah diserahkan kepada mekanisme pasar bebas. "Jadi menurut kehendak sendiri karena tidak ada pedomannya. Pancasila yang dianggap dasar negara tidak diberilan kewajiban untuk melakukan sosialisasi," ujarnya.

Karenanya, Basarah menekankan agar isu-isu demokrasi, hukum, dan lingkungan hidup selalu berada dalam bingkai NKRI dan sesuai dengan ideologi Pancasila. "Karenanya mari kita rapatkan barisan untuk konsolidasi dengan memegang dan mempertahankan ideologi sendiri yaitu Pancasila," katanya.  (*)

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan

Ketua MPR Tegaskan Indonesia Terus Dukung Kemerdekaan Palestina

18 hari lalu

Ketua MPR Tegaskan Indonesia Terus Dukung Kemerdekaan Palestina

Dukungan Indonesia kembali dinyatakan saat menerima rombongan imam Palestina.


Bamsoet Dukung Glenn Nirwana Berlaga di Touring Car Series Australia

39 hari lalu

Bamsoet Dukung Glenn Nirwana Berlaga di Touring Car Series Australia

Glenn menjadi satu-satunya wakil dari Indonesia, bahkan Asia, yang berpartisipasi di TCR.


Bamsoet Apresiasi Penampilan Ed Sheeran di Jakarta

47 hari lalu

Bamsoet Apresiasi Penampilan Ed Sheeran di Jakarta

Konser bertema +-= Tour' (dibaca Mathematics Tour) yang disaksikan puluhan ribu penonton ini menjadi konser kedua Ed Sheeran di Jakarta


Basarah Sebut Hak Angket dan Gugatan MK untuk Kepastian Hukum

49 hari lalu

Basarah Sebut Hak Angket dan Gugatan MK untuk Kepastian Hukum

Wakil Ketua MPR Ahmad Basarah, mengatakan, wacana hak angket yang tengah digulirkan anggota DPR, termasuk gugatan atas dugaan kecurangan Pemilu Presiden 2024 yang tersuktur, sistematis dan masif (TSM) ke Mahkamah Konstitusi untuk memberikan kepastian politik dan hukum.


Bamsoet Ajak Persaudaraan Muslimin Indonesia Kritis dan Visioner

11 Februari 2024

Bamsoet Ajak Persaudaraan Muslimin Indonesia Kritis dan Visioner

Narasi tentang karakteristik pemuda Islam yang ideal, juga banyak ditemukan rujukannya dalam ajaran Islam.


Kulineran di Purbalingga, Bamsoet Ajak Nikmati Minggu Tenang dengan Sukacita

11 Februari 2024

Kulineran di Purbalingga, Bamsoet Ajak Nikmati Minggu Tenang dengan Sukacita

Kopi Bathok menawarkan garang asam hingga tempe kecambah hitam. Harganya sangat terjangkau dan ramah dikantong, tanpa mengurangi kenikmatan sajian kulinernya.


Catatan Ketua MPR RI: Kuasa Rakyat Memilih dan Menyerahkan Mandat

11 Februari 2024

Catatan Ketua MPR RI: Kuasa Rakyat Memilih dan Menyerahkan Mandat

Pelaksanaan pemungutan suara dalam momentum Pemilu tahun 2024 hingga proses pengumpulan dan penghitungan suara, hendaknya berjalan dengan aman dan lancar, damai, jujur serta bermartabat.


Bamsoet Harap UMK Purbalingga Cepat Naik

7 Februari 2024

Ketua MPR RI Bambang Soesatyo
Bamsoet Harap UMK Purbalingga Cepat Naik

Situasi menjelang pemilu turut mempengaruhi persentase kenaikan umah minimum kabupaten/kota.


Catatan Ketua MPR tentang Bonus Demografi

1 Februari 2024

Ketua MPR Bambang Soesatyo.
Catatan Ketua MPR tentang Bonus Demografi

Pemerintah harus mempercepat penyediaan infrastruktur digital hingga ke pelosok dan menyiapkan angkatan kerja yang melek digital.


Bamsoet Dorong Peningkatan Kembali Industri Bulu Mata dan Rambut Palsu di Purbalingga

28 Januari 2024

Bamsoet Dorong Peningkatan Kembali Industri Bulu Mata dan Rambut Palsu di Purbalingga

Krisis global dan konflik geopolitik di Rusia-Ukraina, berpengaruh terhadap penurunan ekspor permintaan bulu mata dan rambut palsu.