TEMPO.CO, Padang - Banjir dan longsor menghantam Kabupaten Solok Selatan, Sumatera Barat, Senin, 8 Februari 2016. Akibatnya, kerugian tercatat mencapai ratusan miliar. "Totalnya mencapai Rp 250 miliar," ujar Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Solok Selatan, Editorial, saat dihubungi Tempo, Selasa, 9 Februari 2016.
Banjir dan longsor melanda lima kecamatan di Kabupaten Solok Selatan, yaitu Kecamatan Sungai Pagu, Pauh Duo, Sangir, Sangir Jujuan, dan Sangir Batang Hari.
Kata Editorial, banjir merendam 2.000 rumah dengan perkiraan 6.000 jiwa. Sejumlah fasilitas umum juga diterjang banjir dan longsor. Menurut data BPBD Solok Selatan, sepanjang 100 meter jalan negara putus. Di antaranya terletak di Liki, Kecamatan Sangir. Jalan kabupaten juga putus sepanjang 200 meter. "Ada sembilan jembatan yang putus akibat banjir kemarin," katanya.
Menurut dia, banjir dan longsor juga merusak 500 hektare lahan pertanian. Ribuan kolam ikan milik masyarakat juga dihanyutkan banjir. Saat ini, kata dia, banjir sudah mulai surut. Sejumlah warga telah kembali ke rumah masing-masing. "Pemerintah daerah juga telah menetapkan darurat bencana banjir dan longsor sejak kemarin," tuturnya.
Tingginya curah hujan di Sumatera Barat menyebabkan terjadinya banjir dan longsor di sepuluh kabupaten dan kota. Yang terparah terjadi di Kabupaten Limapuluh Kota dan Kabupaten Solok Selatan.
Sebanyak enam orang tertimbun longsor di Jorong Taratak Tinggi, Kecamatan Pauh Duo, Kabupaten Solok Selatan. Lima di antaranya ditemukan tewas. Tinggal seorang korban lagi yang masih dalam proses pencarian. ”Tim SAR dan masyarakat masih melakukan pencarian," ucap Editorial.
Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Sumatera Barat R. Pagar Negara mengatakan, berdasarkan data sementara, ada sekitar 2.272 kepala keluarga atau sekitar 33.319 korban jiwa banjir dan longsor di Sumatera Barat. Saat ini, BPBD Sumatera Barat sedang menghitung secara keseluruhan dampak dari bencana yang terjadi pada Senin, 8 Februari 2016, itu. "Kami juga telah menyalurkan logistik ke sejumlah daerah yang terkena banjir dan longsor," ujarnya, Selasa, 9 Februari 2016.
ANDRI EL FARUQI