TEMPO.CO, Padang - Jalan yang menghubungkan Kota Padang, Sumatera Barat, dengan Pekanbaru, Riau, putus total akibat banjir setinggi 5 meter. Genangan air terlihat di Jorong Sopang dan Jorong Panok, Nagari Pangkalan, Kecamatan Koto Baru, Kabupaten Limapuluh Kota, Senin, 8 Februari 2016.
"Banjirnya sudah sejak kemarin sore. Tapi debit air terus meluap. Pagi ini sudah mencapai 4-5 meter," ujar Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Limapuluh Kota Rahmadinol.
Rahmadinol menjelaskan, hujan dengan intensitas sedang-lebat mengguyur daerah itu sejak 5 Februari 2016. Itu menyebabkan debit air di Sungai Batang Maek dan Sungai Batang Sinamar meluap.
Menurut dia, banjir juga menyebabkan sekitar 400 rumah terendam di Kecamatan Pangkalan dan 30 rumah di kawasan Kapur IX. Di Pangkalan, satu warga dengan nama Paderi, 16 tahun, hanyut dan ditemukan meninggal dunia. "Air sudah sampai ke atap rumah penduduk," ucapnya.
Rahmadinol menuturkan, banjir ini di luar dugaan. Kawasan ini memang sering dilanda banjir dengan ketinggian air 1 meter. Namun kali ini ketinggian air mencapai 5 meter. Karena itu, banyak penduduk yang terjebak, sehingga BPBD, Basarnas, TNI dan Polri mengevakuasi warga ke daratan tinggi. "Kami minta bantuan kepada BPBD se-Sumatera Barat untuk mengirimkan perahu karet dan mendirikan dapur umum," katanya.
Kepala Kepolisian Sektor Pangkalan Inspektur Dua Kalbert Jonaidi menyatakan banjir terjadi sekitar pukul 05.00 WIB tadi akibat hujan deras yang mengguyur kawasan tersebut sejak Jumat lalu. "Banjir setinggi 4 meter melumpuhkan arus lalu lintas dari dan ke Pekanbaru," ujarnya, Senin, 8 Februari 2016.
Menurut dia, banjir juga merendam Markas Polsek Pangkalan dan sejumlah fasilitas umum, seperti puskesmas. "Kami tak bisa masuk Mapolsek. Satu meter lagi, air akan menutupi Mapolsek," ucapnya.
ANDRI EL FARUQI