Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Industri Desak BPOM Segera Beri Izin Edar Obat Demam Berdarah

Editor

Grace gandhi

image-gnews
Pasien demam berdarah. TEMPO/Tony Hartawan
Pasien demam berdarah. TEMPO/Tony Hartawan
Iklan

TEMPO.CO, Surabaya - Industri farmasi mendesak agar Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) segera memberikan izin edar obat antimalaria sekaligus penangkal virus Demam Berdarah Dengue (DBD). Tujuannya agar penemuan obat demam berdarah dari tanaman Melaleuca alternifolia itu segera beredar.

“Kami sudah mengirimkan surat ke BPOM agar memperbolehkan menggunakan CPP (Certificate for Pharmaceutical Product) obat tersebut,” kata Direktur PT Neumedix Indonesia Placidus Sudibyo saat dihubungi Tempo, Sabtu, 6 Februari 2016.

Sudibyo mengungkapkan, ada beberapa kendala yang dihadapi industri farmasi dalam negeri. Indonesia tak bisa mengedarkan obat yang kini patennya dimiliki oleh merek 98alive, perusahaan asal Australia. Sebab, Melaleuca Alternifolia Concentrate atau MAC telah menjadi nama paten bahan aktif antiviral dengue dengan tambahan immune system support.

Karena terganjal regulasi di Indonesia soal merek obat, pihaknya baru dapat memproduksi obat impor itu dengan nama merek dagang lain. “Kami ganti mereknya menjadi AviMAC. Tapi untuk bisa mengimpor produk jadi, kami harus mempunyai dokumen-dokumen dari Australia, salah satunya CPP itu,” kata Sudibyo.

Padahal, obat tersebut merupakan hasil proyek penelitian yang dikerjakan bersama berbagai pihak. Di antaranya Badan Penelitian dan Pengembangan Kementerian Kesehatan dengan Universitas Gajah Mada, Universitas Airlangga, Universitas Indonesia, dan Center for Botanical Medicine, Griffith University Australia. Termasuk dua rumah sakit besar, yakni Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo, Jakarta dan Rumah Sakit Umum Daerah Dr Soetomo, Surabaya.

Menurut Sudibyo, BPOM harus memberikan jalur cepat bagi izin obat-obat yang sangat dibutuhkan masyarakat, termasuk obat demam berdarah ini. Dia meminta pemerintah bertindak sigap dalam hal birokrasi, mengingat DBD yang telah memasuki kategori Kejadian Luar Biasa (KLB).

Caranya, BPOM mengeluarkan izin produksi terlebih dahulu dengan pengawasan dokter spesialis supaya penggunaannya diawasi dengan ketat. “Jangan sampai masyarakat tidak memperoleh manfaatnya hanya karena ruwetnya birokrasi,” tutur mantan Direktur utama PT Indo Farma ini.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Meski begitu, Sudibyo bersiap membidik kerja sama dengan industri farmasi dalam negeri lain, yang mempunyai fasilitas yang memenuhi persyaratan Current Good Manufacturing Product (CGMP).

Direktur Utama Airlangga Health Science Institute Surabaya, Nasronudin, mengatakan temuan obat baru demam berdarah itu efektif membunuh virus sekaligus meningkatkan sistem daya tahan tubuh penderita. Uji klinis terhadap 530 pasien penderita DBD di Surabaya dan sekitarnya menunjukkan responden yang diberi dosis 300 miligram MAC terbukti sembuh lebih cepat.

Gejala berupa panas, nyeri sendi, pusing, dan muntah cepat hilang, bahkan berhasil menurunkan jumlah virus sebanyak 97,67 persen.

“Berdasarkan uji laboratorium obat tersebut juga dapat mengendalikan kebocoran pembuluh darah, penurunan trombosit, dan malah menambah sel-sel ketahanan tubuh,” ujar Nasronudin.

ARTIKA RACHMI FARMITA


Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan

Kasus Demam Berdarah Melonjak, Berikut Daftar Buah yang dapat Bantu Pemulihan Pasien DBD

5 hari lalu

Buah naga (Pixabay.com)
Kasus Demam Berdarah Melonjak, Berikut Daftar Buah yang dapat Bantu Pemulihan Pasien DBD

Penyakit demam berdarah mengalami peningkatan pada libur lebaran 2024. Berikut buah-buahan yang bisa membantu pemulihan pasien DBD.


Kemenkes Wanti-wanti Penyakit HFMD dan Demam Berdarah di Libur Lebaran 2024

5 hari lalu

Sejumlah perawat dengan menggunakan masker melakukan pemeriksaan terhadap LSY (5 tahun) warga negara Singapura suspect flu babi (H1N1) di ruang isolasi RSUD Tanjungpinang, Kepulauan Riau. Selasa (21/7). ANTARA/Yusnadi Nazar
Kemenkes Wanti-wanti Penyakit HFMD dan Demam Berdarah di Libur Lebaran 2024

Penyakit hand, foot, and mouth disease (HFMD) tidak turut libur. Kemenkes ingatkan bahayanya termasuk demam berdarah atau DBD.


Monash University Gelar World Health Summit, Demam Berdarah Hingga Penelitian Soal Obat Jadi Bahasan

8 hari lalu

Associate Professor Henry Surendra sebelumnya membahas kesenjangan pandemi dan kematian akibat Covid-19 di Indonesia/Monash University
Monash University Gelar World Health Summit, Demam Berdarah Hingga Penelitian Soal Obat Jadi Bahasan

World Health Summit akan pertama kali digelar di Monash University. Ada beberapa tema yang akan dibahas oleh peneliti, salah satunya, demam berdarah


Kemenkes Sebut Kematian Akibat DBD hingga Maret 2024 mencapai 343 Jiwa, Begini Antisipasi Demam Berdarah

16 hari lalu

Petugas fogging melakukan pengasapan di RW 05, Sunter Agung, Jakarta Utara, Selasa, 8 Agustus 2023. Kegiatan fogging ini sebagai upaya untuk mencegah meluasnya demam berdarah dengue (DBD) di daerah tersebut. Sebelumnya, salah seorang warga di RW 05 terkena DBD. Masyarakat diminta untuk mewaspadai akan ancaman DBD saat musim kemarau dengan tetap menjaga kebersihan dilingkungan tempat tinggal. TEMPO / Hilman Fathurrahman W
Kemenkes Sebut Kematian Akibat DBD hingga Maret 2024 mencapai 343 Jiwa, Begini Antisipasi Demam Berdarah

Kasus DBD di Indonesia meningkat hingga Maret 2024, kasus mencapai 43.271 dan kematian 343 jiwa. Perhatikan tips antisipasi dari demam berdarah.


Ketahui Penyebab dan Proses Penularan Virus Demam Berdarah

17 hari lalu

Ilustrasi nyamuk demam berdarah (pixabay.com)
Ketahui Penyebab dan Proses Penularan Virus Demam Berdarah

Demam berdarah disebabkan oleh salah satu dari empat jenis virus dengue yang berbeda.


Kenali Gejala Demam Berdarah dan Bahaya yang Mengintainya

18 hari lalu

Ilustrasi demam berdarah dengue atau DBD. Pexels/Tima Miroscheniko
Kenali Gejala Demam Berdarah dan Bahaya yang Mengintainya

Demam berdarah (DBD) dapat menyebabkan pendarahan serius, penurunan tekanan darah tiba-tiba, bahkan berujung pada kematian.


Waspada Demam Berdarah Menjelang Libur Hari Raya Idul Fitri

21 hari lalu

Ilustrasi demam berdarah dengue atau DBD. Pexels/Tima Miroscheniko
Waspada Demam Berdarah Menjelang Libur Hari Raya Idul Fitri

Seorang individu tidak hanya berisiko terkena demam berdarah dengue (DBD), tetapi juga berpotensi menyebarkan virus dengue apabila telah terinfeksi.


Waspada 9 Penyakit ini Sering Muncul Saat Musim Hujan

21 hari lalu

Penting untuk menjaga kesehatan selama musim hujan agar terhindar dari berbagai jenis penyakit. Ini tips menjaga kesehatan di musim hujan. Foto: Canva
Waspada 9 Penyakit ini Sering Muncul Saat Musim Hujan

Musim hujan membawa risiko peningkatan penyebaran berbagai penyakit berikut ini.


Edy Wuryanto Ingatkan Pemerintah Antisipasi Demam Berdarah

23 hari lalu

Edy Wuryanto Ingatkan Pemerintah Antisipasi Demam Berdarah

Banyak rumah sakit penuh sehingga pasien tidak tertampung. Masyarakat miskin kesulitan akses pelayanan kesehatan.


Dokter Jelaskan Fase Kritis Demam Berdarah yang Bisa Mematikan

23 hari lalu

Suasana di salah satu ruangan bangsal anak khusus pasien terserang demam berdarah dengue (DBD) di RSUD TC Hillers Maumere, Kabupaten Sikka, NTT, Rabu, 11 Maret 2020. Hingga Rabu siang, jumlah kasus DBD di NTT sudah mencapai 3.109 kasus dengan jumlah korban yang meninggal mencapai 37 orang yang tersebar di 22 kabupaten dan kota se-NTT. ANTARA/Kornelis Kaha
Dokter Jelaskan Fase Kritis Demam Berdarah yang Bisa Mematikan

Penyakit demam berdarah dengue yang ditularkan nyamuk Aedes Aegypti mempunyai tiga fase pada pasien.