TEMPO.CO, Jakarta - Sekretaris Jenderal Partai Persatuan Pembangunan hasil Muktamar Bandung, Romahurmuziy, menggelar Silaturahmi Nasional PPP bertema “Rembug Nasional untuk Islah Seutuhnya”. Dalam sambutannya, Romi--panggilan akrab Romahurmuziy--mengatakan acara ini merupakan upaya memenuhi keinginan kader PPP untuk berkumpul.
"Saat ini kami mengalami perbedaan pendapat yang begitu tajam sejak didirikannya partai ini. Tak ada jalan lain selain islah," ucap Romi berapi-api dalam sambutannya. Kegiatan ini dilangsungkan di Asrama Haji Pondok Gede, Jakarta Timur, Jumat, 5 Februari 2016.
Beberapa jam sebelum acara dimulai, kegiatan ini sempat ditolak kepengurusan PPP hasil Munas Jakarta, yang menganggap kegiatan ini bukan atas nama PPP yang resmi. Sekjen PPP versi Muktamar Jakarta, Dimyati Natakusumah, malah mengaku telah melaporkan penyelenggaraan acara ini ke Markas Besar Kepolisian RI.
Romi tidak tampak khawatir dengan hal itu. Ia menuturkan telah mengundang seuma pihak untuk menghadiri acara ini. "Walau ada yang tak setuju, mari kembali ke kaidah asal. Sesungguhnya sesuatu itu bergantung pada niatnya dan akan kembali pada apa yang diniatkannya," kata Romi.
Walau Dimyati mengimbau kader PPP tak hadir, Romi mengaku peserta yang mendaftar dalam kegiatan itu sudah mencapai 830 orang yang mewakili 32 dewan pimpinan wilayah di seluruh Indonesia. Dari pantauan Tempo, sekitar seribu orang hadir dalam acara ini.
Kegiatan ini juga dihadiri Wakil Ketua PPP sekaligus pelaksana Ketua Umum PPP, Emron Pangkapi, Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin, Ketua Fraksi PPP Hasrul Azwar, dan anggota Dewan Pertimbangan Presiden, Suharso Monoarfa.
Kegiatan ini direncanakan berlangsung dua hari. Romi berujar, hasil Silaturahmi Nasional PPP berupa kesimpulan islah PPP.
EGI ADYATAMA