Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Perangi Virus Zika, Jawa Barat Berlakukan 3M

image-gnews
Jentik nyamuk Aedes aegyti terlihat di pusat penelitian pengendalian virus Zika dan penyakit akibat nyamuk lainnya di Kementrian Kesehatan Umum di Guatemala City, 26 Januari 2016. Para ibu hamil dihimbau tidak mengunjungi negara-negara di Amerika Latin.  REUTERS/Josue Decavele
Jentik nyamuk Aedes aegyti terlihat di pusat penelitian pengendalian virus Zika dan penyakit akibat nyamuk lainnya di Kementrian Kesehatan Umum di Guatemala City, 26 Januari 2016. Para ibu hamil dihimbau tidak mengunjungi negara-negara di Amerika Latin. REUTERS/Josue Decavele
Iklan

TEMPO.CO, Bandung - Kepala Dinas Kesehatan Jawa Barat Alma Lucyati mengatakan, virus Zika merupakan virus endemis di salah satu daerah di Uganda yang tersebar karena tingginya mobilisasi manusia. “Nyamuknya sama dengan penyebar penyakit DBD, hanya virusnya dari luar,” kata dia saat dihubungi Tempo, Rabu, 4 Februari 2015.

Alma mengatakan, saat ini pemerintah Jawa Barat memilih menekan kemugkinan penyebaran penyakit itu dengan menyetop siklus hidup nyamuk DBD. “Sama seperti penanganan DBD, pada nyamuknya,” kata dia.

Menurut Alma, langkah menekan penyebaran penyakit DBD saat ini misalnya diprioritaskan dengan cara memutus siklus hidup nyamuknya, lewat pemberantasan jentik nyamuk. “Itu lebih efektif dan efisien, karena satu nyamuk bisa bertelur ratusan ribu, jadi mati satu yang dewasa penggntinya dalam tiga hari sampai seminggu bisa ribuan,” kata Alma.

BacaTerungkap, Indonesia Sudah Diserang Virus Zika Tahun lalu 

Alma mengatakan, Jawa Barat saat ini memprioritaskan penanganan DBD dengan pemberantasan jentik nyamuk dengan gerakan 3M, yakni akronim menutup, menguras, dan menimbun. Dia mencontohkan, menguras bak air tidak efektif jika tidak diikuti dengan menggosok bagian sepertiga atas bak yang menjadi tempat telur nyamuk menempel. “Kalau tidak disikat, masih ada telur-telurnya,” kata dia.

Dinas Kesehatan Jawa Barat sudah menyebarkan surat edaran sejak tiga bulan lalu untuk mengantisipasi penyebaran penyakit DBD dengan tidak memprioritaskan penggunaan foging (penyemprotan). “Foging sudah tidak lagi diprioritaskan karena tidak efektif dan efisien, hanya berfungsi tiga hari serta menyebabkan residu racun di sektiar kita,” kata dia.

Alma mengatakan, foging juga tidak bisa sembarangan semprot. “Harus dihitung index foging. Syaratnya juga tidak boleh ada orang dan rumah harus kosong seharian. Alat makan dikosongkan karena karena khawatir residunya menempel di sana,” kata dia.

Baca jugaVirus Zika Menular Lewat Hubungan Seks

Menurut Alma, warga juga diminta mengikuti panduan Kementerian Kesehatan untuk menghindari sejumlah negara yang melaporkan keberadaan virus Zika.”Makanya Kementerian Keesehatan membeirkan travel warning. Hati-hati ke negera-negara tersebut, kalua bisa jangan dulu ke sana,” kata dia.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Alma mengatakan, gejala penyakit yang disebabkan virus Zika mirip gejala flu sekaligus demam berdarah. “Tapi karena ini virus, kalau daya tahan tubuh tinggi. Bisa langsung sembuh,” kata dia.

Sementara itu penyebaran virus endemik Demam Berdarah Dengeu (DBD) di Kabupaten Karawang mulai terjadi di dataran tinggi. Sri Sugihartati, Kepala Bidang Pengendalian Penyakit dan Pengendalian Lingkungan (P2PL) Dinkes Karawang menyatakan pada awal 2016, penyebaran mulai terjadi di daerah bebas DBD.

Sejak minggu ke 3 bulan Januari 2016, 20 pasien DBD dirawat di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kabupaten Karawang. Ruhimin, humas RSUD mengatakan para pasien DBD tersebut berasal dari wilayah Kecamatan Tegalwaru. "Pasien DBD ini berasal dari daerah kawasan kaki pegunungan di Tegalwaru," ungkap Ruhimin kepada Tempo, Kamis, 4 Februari 2016.

Sri menyebut berdasarkan gejala tersebut, nyamuk Aedes Aeygpti juga bisa berkembang biak di dataran tinggi. Ia mengatakan, saat ini, Karawang adalah daerah urban, jika ada warga luar dan menjadi vektor virus, kemungkinan besar virus itu akan menyebar jika lingkungan mendukung jadi habitat nyamuk. "Walaupun wilayah tersebut belum pernah mengalami kasus DBD,"ucap dia.

Kecamatan Tegalwaru berada di ketinggian 700 sampai 1200 mdpl. Dalam waktu satu bulan terakhir UPTD Puskesmas Kecamatan Tegalwaru telah menangani 62 pasien  diduga telah mengalami DBD. "Mereka tersebar di seluruh desa. Dibandingkan tahun-tahun sebelumnya, 2016 ini merupakan yang paling banyak," ungkap Ahmad Bunaji, petugas Pemberantasan Penyakit Menular (P2M) UPTD Puskesmas Tegalwaru.

Di Tegalwaru, 62 orang sudah dinyatakan suspect DBD. Saat pemeriksaan trombosit, rata-rata mencapai 20 ribu sampai 50 ribu. "Saat diperiksa, trombosit mereka rendah. Namun saat dirujuk ke rumah sakit, trombosit kembali normal di angka 150 ribu sampai 200," beber Ahmad.

Selama 2 pekan terakhir, pihaknya telah melakukan pemberantasan sarang nyamuk (PSN) melalui Fogging (pengasapan), penyuluhan dan pemberian abatisasi. "Fooging, penyuluhan dan abatisasi kita lakukan diseluruh desa. Besok juga kita akan lakukan, sistem fogging ini kita lakukan dengan jarak 100 meter dari rumah terkena DBD,"

AHMAD FIKRI | HISYAM LUTHFIANA

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan

Tak Hanya Aedes Aegypti, Inilah 5 Jenis Nyamuk Paling Berbahaya dan Mematikan di Dunia

11 Mei 2023

Ilustrasi nyamuk (Pixabay.com)
Tak Hanya Aedes Aegypti, Inilah 5 Jenis Nyamuk Paling Berbahaya dan Mematikan di Dunia

Lebih dari 1 juta orang meninggal setiap tahun karena penyakit yang dibawa oleh nyamuk. Inilah deretan nyamuk paling berbahaya di dunia.


5 Penyakit yang Disebabkan oleh Nyamuk

1 Februari 2023

Ilustrasi nyamuk demam berdarah (pixabay.com)
5 Penyakit yang Disebabkan oleh Nyamuk

Saat mengisap, nyamuk menyuntikkan air liur yang sebabkan gatal di kulit. Melalui gigitannya, nyamuk dapat menyebarkan virus menyebabkan penyakit.


Jenis Nyamuk Apa Saja yang Menularkan Penyakit?

9 Januari 2023

Ilustrasi nyamuk (Pixabay.com)
Jenis Nyamuk Apa Saja yang Menularkan Penyakit?

Tak semua jenis nyamuk mengisap darah manusia


Ramai Kasus Infeksi Virus Zika di India: Kenali Penyebab dan Penanganannya

14 Desember 2022

Ilmuwan Dan Galperin memegang botol yang ditandai
Ramai Kasus Infeksi Virus Zika di India: Kenali Penyebab dan Penanganannya

Virus Zika pernah jadi sorotan sebelumnya akibat penyebarannya di Amerika Serikat pada 2015 lalu.


Inilah 5 Infeksi Penyebab Bayi Cacat Lahir

3 Oktober 2022

Ilustrasi bayi perempuan. Canva.com
Inilah 5 Infeksi Penyebab Bayi Cacat Lahir

Deteksi dini infeksi sangatlah penting bagi ibu hamil. Pasalnya, ada lima infeksi berbahaya selama kehamilan yang bisa menjadi faktor penyebab bayi lahir dalam kondisi cacat.


5 Fakta Unik Nyamuk, Si Kecil yang Mematikan

11 Agustus 2022

Ilustrasi nyamuk (Pixabay.com)
5 Fakta Unik Nyamuk, Si Kecil yang Mematikan

Berikut beberapa fakta unik serangga nyamuk. Nomor 4 dijelaskan sebagai hewan paling mematikan di dunia.


4 Penyakit yang Pernah Ditetapkan Darurat Kesehatan Global

27 Juli 2022

WHO menetapkan monkeypox atau wabah cacar monyet sebagai public health emergency of international concern atau darurat kesehatan global.
4 Penyakit yang Pernah Ditetapkan Darurat Kesehatan Global

WHO menetapkan cacar monyet sebagai darurat kesehatan global. Penetapan ini bukanlah kali pertama.


IAEA Bantu Laboratorium Persiapkan Deteksi Dini Pandemi di Masa Depan

8 Maret 2022

Inisiatif ZODIAC IAEA. (IAEA)
IAEA Bantu Laboratorium Persiapkan Deteksi Dini Pandemi di Masa Depan

Pelatihan IAEA dan FAO menyediakan metode untuk memverifikasi bahwa kinerja pengujian sesuai dengan kriteria yang diharapkan.


Lawan DBD, Memantau Jam Keluyuran Nyamuk Demam Berdarah

24 April 2021

Petugas Fogging Puskesma Pasar Minggu melakukan pogging untuk antisipasi penyebaran nyamuk Demam berdarah (DBD).
Lawan DBD, Memantau Jam Keluyuran Nyamuk Demam Berdarah

Nyamuk demam berdarah atau nyamuk aedes aegypti memiliki pola waktu tertentu untuk bergentayangan dan menyebarkan virus zika.


Waspadalah, 2 Virus dari Nyamuk Ini Bisa Sebabkan Stroke

21 September 2020

Ilustrasi nyamuk (Pixabay.com)
Waspadalah, 2 Virus dari Nyamuk Ini Bisa Sebabkan Stroke

Sebuah penelitian menyebutkan kombinasi mematikan dari dua virus yang dibawa nyamuk dapat menjadi pemicu stroke.