TEMPO.CO, Jakarta - Sekretaris Jenderal Dewan Pimpinan Pusat Partai Golkar hasil Musyawarah Nasional Riau Idrus Marham mengatakan akan maju pada bursa pemilihan Ketua Umum Golkar dalam musyawarah nasional partai. Langkah itu dia ambil setelah Ketua Umum Golkar Aburizal Bakrie dan Wakil Ketua Umum Agung Laksono memastikan tak akan mencalonkan diri lagi.
"Karena keduanya tidak akan maju, saya selaku sekjen etikanya adalah sudah saatnya menyatakan siap untuk maju," ujar Idrus saat ditemui seusai rapat harian Golkar di Kantor DPP Golkar, Slipi, Jakarta Barat, Kamis, 4 Februari 2016.
Idrus merasa terpanggil. Sebab, konflik internal yang terjadi sebelumnya berdampak besar terhadap keberlangsungan partai. Dia mengatakan ingin membawa Golkar bangkit. "Golkar tetap menjadi partai utama di republik ini, kembali memenangkan kompetisi-kompetisi politik di pilkada 2017, pilkada 2018, dan pileg 2019," katanya.
Dalam munas yang akan digelar antara April atau Mei 2016 tersebut, Idrus berharap terjadi adu konsep dari para calon Ketua Umum Golkar. Menurut dia, untuk mendapatkan dukungan dari seluruh elemen Golkar, para kader yang mencalonkan diri harus memiliki keberanian untuk maju dalam persaingan-persaingan intelektual.
Hari ini, Golkar Munas Riau menggelar rapat perdana dalam rangka rekonsiliasi. Rekonsiliasi dilakukan setelah partai berlambang pohon beringin itu berkonflik sehingga melahirkan dua kubu yang saling bertikai, yakni kubu Aburizal Bakrie dan kubu Agung Laksono.
Kedua kubu itu akhirnya sepakat menggelar munas sebagai langkah rekonsiliasi. Rencananya, munas itu akan digelar pada April atau Mei. Dalam munas tersebut, Golkar juga akan memilih ketua umum yang baru karena Aburizal dan Agung memastikan tidak maju lagi sebagai Ketua Umum Golkar.
Hingga saat ini, ada beberapa nama calon Ketua Umum Golkar yang beredar, yakni Agus Gumiwang Kartasasmita, Airlangga Hartarto, Priyo Budi Santoso, Ade Komaruddin, Setya Novanto, Aziz Syamsuddin, Mahyudin, dan Nurdin Halid.
ANGELINA ANJAR SAWITRI