TEMPO.CO, Subang - Komandan Komando Resor Militer Sunan Gunung Djati, Cirebon, Kolonel Sutjipto, mengatakan wilayah Cirebon merupakan daerah paling rawan gerakan radikalisme.
"Indikatornya kan sudah ada empat orang yang ditangkap Densus 88," katanya kepada Tempo, di sela serah terima jabatan Dandim 0605 Subang dari Letkol (Art) Yani Arie Sasongko kepada Letkol (Inf) Boedi Mawardi Syam, di markas Kodim Subang 0605, Rabu, 3 Februari 2016.
Selain itu, Subang dan Indramayu termasuk rawan karena di kedua daerah tersebut pernah tinggal Sunakim alias Afif bin Jenab, warga Desa Kalensari, Kecamatan Compreng, yang menjadi terduga teroris peledakan bom dan penembakan Sarinah Thamrin, Jakarta pada 14 Januari lalu.
Lalu, Ahmad Muhazab bin Saroni, warga Desa Kedungwungu, Kecamatan Kerangkeng, Indramayu, yang juga terlibat dalam peristiwa bom di kawasan Sarinah, Jalan Thamrin. Namun Sunakim dan Muhazab akhirnya tewas dalam baku tembak oleh petugas yang mengepungnya.
Sutjipto berjanji akan terus memantau gerakan-gerakan yang diindikasikan masih berjaringan dengan teroris Sunakim dan Muhazab dengan mengerahkan para Babinsa, Danramil, dan Dandim. "Kami yakin mata rantainya masih ada," ujarnya.
Sutjipto berjanji akan memutus semua mata rantai itu. "Caranya dengan melakukan upaya penyusuran pelan-pelan bersama jajaran Polri dan masyarakat," ia menjelaskan.
Selain itu, keluarganya akan dibina bersama dengan cara persuasif, misalnya, dengan melakukan silaturahmi secara rutin. "Sebab, mereka itu kan keluarga besar kita juga," Sutjipto mengimbuhkan.
Termasuk upaya mengajak keluarga mereka untuk berusaha bersama. Sebab, pangkal dari keterlibatan seseorang dalam gerakan radikalisme atau terorisme akibat masalah ekonomi keluarga.
Karena TNI sedang dilibatkan dalam meningkatkan produktivitas pangan dan pembukaan lahan baru yang berasal dari lahan tidur, Sutjipto berujar, keluarga para terduga terorisme tersebut akan diajak terlibat. "Ayo bertani bersama kami," katanya.
Dandim Subang Letkol Boedi Mawardi Syam menegaskan kesiapannya melakukan tugas pembinaan keluarga terduga teroris Sunakim alias Afif, termasuk menyusuri kemungkinan adanya mata rantai gerakan radikalisme yang `diwariskan` Sunakim. "Pasti," ujarnya.
NANANG SUTISNA