Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Daerah di Jawa Barat Ini Disebut Rawan Gerakan Islam Radikal  

Editor

Zed abidien

image-gnews
Pelaku teroris bernama Muhammad Ali menembak Ajun Inspektur Satu Budiono dalam serangan teror bom dan penembakan di Sarinah, Thamrin, Jakarta, 14 Januari 2016. Pelaku dan rekannya tewas di tangan polisi. TEMPO/Aditia Noviansyah
Pelaku teroris bernama Muhammad Ali menembak Ajun Inspektur Satu Budiono dalam serangan teror bom dan penembakan di Sarinah, Thamrin, Jakarta, 14 Januari 2016. Pelaku dan rekannya tewas di tangan polisi. TEMPO/Aditia Noviansyah
Iklan

TEMPO.COSubang - Komandan Komando Resor Militer Sunan Gunung Djati, Cirebon, Kolonel Sutjipto, mengatakan wilayah Cirebon merupakan daerah paling rawan gerakan radikalisme. 

"Indikatornya kan sudah ada empat orang yang ditangkap Densus 88," katanya kepada Tempo, di sela serah terima jabatan Dandim 0605 Subang dari Letkol (Art) Yani Arie Sasongko kepada Letkol (Inf) Boedi Mawardi Syam, di markas Kodim Subang 0605, Rabu, 3 Februari 2016.

Selain itu, Subang dan Indramayu termasuk rawan karena di kedua daerah tersebut pernah tinggal Sunakim alias Afif bin Jenab, warga Desa Kalensari, Kecamatan Compreng, yang menjadi terduga teroris peledakan bom dan penembakan Sarinah Thamrin, Jakarta pada 14 Januari lalu.

Lalu, Ahmad Muhazab bin Saroni, warga Desa Kedungwungu, Kecamatan Kerangkeng, Indramayu, yang juga terlibat dalam peristiwa bom di kawasan Sarinah, Jalan Thamrin. Namun Sunakim dan Muhazab akhirnya tewas dalam baku tembak oleh petugas yang mengepungnya.

Sutjipto berjanji akan terus memantau gerakan-gerakan yang diindikasikan masih berjaringan dengan teroris Sunakim dan Muhazab dengan mengerahkan para Babinsa, Danramil, dan Dandim. "Kami yakin mata rantainya masih ada," ujarnya.

Sutjipto berjanji akan memutus semua mata rantai itu. "Caranya dengan melakukan upaya penyusuran pelan-pelan bersama jajaran Polri dan masyarakat," ia menjelaskan.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Selain itu, keluarganya akan dibina bersama dengan cara persuasif, misalnya, dengan melakukan silaturahmi secara rutin. "Sebab, mereka itu kan keluarga besar kita juga," Sutjipto mengimbuhkan.

Termasuk upaya mengajak keluarga mereka untuk berusaha bersama. Sebab, pangkal dari keterlibatan seseorang dalam gerakan radikalisme atau terorisme akibat masalah ekonomi keluarga.

Karena TNI sedang dilibatkan dalam meningkatkan produktivitas pangan dan pembukaan lahan baru yang berasal dari lahan tidur, Sutjipto berujar, keluarga para terduga terorisme tersebut akan diajak terlibat. "Ayo bertani bersama kami," katanya.

Dandim Subang Letkol Boedi Mawardi Syam menegaskan kesiapannya melakukan tugas pembinaan keluarga terduga teroris Sunakim alias Afif, termasuk menyusuri kemungkinan adanya mata rantai gerakan radikalisme yang `diwariskan` Sunakim. "Pasti," ujarnya.

NANANG SUTISNA

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan

Densus 88 Tangkap 8 Teroris Anggota JI, Polisi Sebut Semua Pengurus Organisasi

4 hari lalu

Kepala Biro Penerangan Masyarakat Divisi Humas Polri Brigadir Jenderal Trunoyudo Wisnu Andiko (kiri) dan Dirtipidter Bareskrim Polri Brigadir Jenderal Nunung Syaifuddin (kanan) memperlihatkan barang bukti BBM pertamax yang asli dan palsu (dioplos) di Mabes Polri, Jakarta, Kamis, 28 Maret 2024. Foto: ANTARA/Laily Rahmawaty
Densus 88 Tangkap 8 Teroris Anggota JI, Polisi Sebut Semua Pengurus Organisasi

Karopenmas Divisi Humas Polri Brigjen Trunoyudo Wisnu Andiko menyebut delapan tersangka teroris itu berinisial G, BS, SK, A, MWDS, DK, H, dan RF.


Densus 88 Tangkap 8 Teroris Diduga Anggota JI sedang Latihan Fisik dan Militer di Poso Sulteng

6 hari lalu

Kepala Biro Penerangan Masyarakat (Karopenmas) DivHumas Polri Brigjen Pol. Trunoyudo Wisnu Andiko, Jumat (19/1/2024). (ANTARA/Laily Rahmawaty)
Densus 88 Tangkap 8 Teroris Diduga Anggota JI sedang Latihan Fisik dan Militer di Poso Sulteng

Delapan terduga teroris yang sedang latihan fisik dan militer di Poso Sulteng itu disebut punya posisi strategis di Jamaah Islamiyah.


Densus 88 Tangkap Tujuh Orang Terduga Teroris Anggota Jamaah Islamiyah di Sulawesi Tengah

6 hari lalu

Ilustrasi Densus 88. ANTARA
Densus 88 Tangkap Tujuh Orang Terduga Teroris Anggota Jamaah Islamiyah di Sulawesi Tengah

Tim Densus 88 Antiteror Polri menangkap tujuh orang diduga terafiliasi sebagai anggota kelompok teroris Jamaah Islamiyah


Densus 88 Tangkap Terduga Teroris di Boyolali Jawa Tengah, Ini Profil Densus 88 Antiteror

29 Januari 2024

Ilustrasi Densus 88. ANTARA
Densus 88 Tangkap Terduga Teroris di Boyolali Jawa Tengah, Ini Profil Densus 88 Antiteror

Simak sejarah dan profil Densus 88 yang khusus menangani kasus terorisme di Indonesia.


Terduga Teroris yang Ditangkap Lagi di Boyolali Kelompok Jamaah Islamiyah

29 Januari 2024

Sejumlah personel Tim Densus 88 Antiteror Mabes Polri bersama Mapolres Sukoharjo saat penggeledahan di rumah N, salah satu terduga teroris yang diamankan dari Kabupaten Sukoharjo, Jawa Tengah, Kamis, 25 Januari 2024. TEMPO/SEPTHIA RYANTHIE
Terduga Teroris yang Ditangkap Lagi di Boyolali Kelompok Jamaah Islamiyah

Terduga teroris yang ditangkap di Boyolali masuk kelompok Jamaah Islamiyah. Total ada 11 orang yang diringkus.


Densus 88 Kembali Ciduk 1 Terduga Teroris di Kabupaten Boyolali

27 Januari 2024

Sejumlah personel Tim Densus 88 Antiteror Mabes Polri bersama Mapolres Sukoharjo saat penggeledahan di rumah N, salah satu terduga teroris yang diamankan dari Kabupaten Sukoharjo, Jawa Tengah, Kamis, 25 Januari 2024. TEMPO/SEPTHIA RYANTHIE
Densus 88 Kembali Ciduk 1 Terduga Teroris di Kabupaten Boyolali

Densus 88 kembali menangkap satu terduga teroris di Kabupaten Boyolali, Jawa Tengah, Sabtu, 27 Januari 2024.


Polisi: 10 Terduga Teroris di Jateng Bagian Jamaah Islamiyah Wilayah Timur

26 Januari 2024

Kepala Biro Penerangan Masyarakat (Karopenmas) DivHumas Polri Brigjen Pol. Trunoyudo Wisnu Andiko, Jumat (19/1/2024). (ANTARA/Laily Rahmawaty)
Polisi: 10 Terduga Teroris di Jateng Bagian Jamaah Islamiyah Wilayah Timur

Penangkapan sepuluh terduga teroris dilakukan di beberapa wilayah di Jawa Tengah pada Kamis


Densus 88 Masih Selidiki Peran 10 Terduga Teroris Jaringan Jamaah Islamiyah di Jawa Tengah

26 Januari 2024

Sejumlah personel Tim Densus 88 Antiteror Mabes Polri bersama Mapolres Sukoharjo saat penggeledahan di rumah N, salah satu terduga teroris yang diamankan dari Kabupaten Sukoharjo, Jawa Tengah, Kamis, 25 Januari 2024. TEMPO/SEPTHIA RYANTHIE
Densus 88 Masih Selidiki Peran 10 Terduga Teroris Jaringan Jamaah Islamiyah di Jawa Tengah

10 orang terduga teroris di Jawa Tengah diduga berasal dari kelompok Jamaah Islam (JI).


Total 10 Terduga Teroris Ditangkap Densus 88 di Solo Raya, 1 Orang Dibekuk di Karanganyar

25 Januari 2024

Sejumlah personel tim Densus 88 Mabes Polri di Rumah N, salah satu terduga teroris yang diamankan dari Kabupaten Sukoharjo, Jawa Tengah, Kamis, 25 Januari 2024, tampak lengang seusai proses penggeledahan oleh aparat kepolisian. TEMPO/SEPTHIA RYANTHIE
Total 10 Terduga Teroris Ditangkap Densus 88 di Solo Raya, 1 Orang Dibekuk di Karanganyar

Sebelum penangkapan di Karanganyar, tim Densus 88 Antiteror Mabes Polri telah menangkap sejumlah terduga teroris di beberapa daerah di Solo Raya.


Densus 88 Juga Tangkap 3 Terduga Teroris di Boyolali

25 Januari 2024

Sejumlah personel Tim Densus 88 Antiteror Mabes Polri bersama Mapolres Sukoharjo saat penggeledahan di rumah N, salah satu terduga teroris yang diamankan dari Kabupaten Sukoharjo, Jawa Tengah, Kamis, 25 Januari 2024. TEMPO/SEPTHIA RYANTHIE
Densus 88 Juga Tangkap 3 Terduga Teroris di Boyolali

Kapolres Boyolali tidak diberi tahu ketiga warga yang ditangkap DEnsus 88 itu masuk dalam jaringan teroris apa.