TEMPO.CO, Jakarta - Sejumlah jemaat Tempat Ibadah Tri Dharma (TITD) Hwie Ing Kiong Madiun, Jawa Timur, mulai mempersiapkan perayaan Imlek 2016 atau 2567 penanggalan Cina. Mereka membersihkan sekitar 100 rupang alias patung dewa dan 21 altar yang ada di kelenteng, yang berlokasi di Jalan H.O.S Cokroaminoto, Kota Madiun.
"Mulai hari ini, kami melakukan bersih-bersih, yang direncanakan selama 2 hari," kata Lianawati, petugas hubungan masyarakat kelenteng setempat, Selasa, 2 Februari 2016.
Menurut dia, bersih-bersih rupang dewa dilakukan secara bertahap. Pertama, jemaat menyapu debu yang menempel menggunakan kuas kecil. Kemudian permukaan patung maupun tempat sesaji dibersihkan dengan kain berbahan halus, yang sebelumnya dicelup dengan air.
"Hanya disentuhkan dan tidak digosok agar tidak merusak rupang, kemudian dibilas dengan air bunga," ucap Lianawati.
Air rendaman bunga dipakai sebagai pengharum alami rupang. Adapun kembang yang direndam terdiri atas empat jenis, yaitu melati, mawar, kenanga, kantil, dan dicampur dengan kayu cendana. Beberapa jenis bunga itu mudah didapat di Kota Madiun dan dikatakan Lianawati, langkah yang dilakukan tidak mengarah pada mistis atau klenik.
Dengan bersih-bersih rupang dan altar, diharapkan mampu memberi rasa nyaman bagi jemaat yang menjalankan ibadah di kelenteng TITD Hwie Ing Kiong. Apalagi, pada malam pergantian tahun Cina, Minggu, 7 Februari 2016, tempat peribadatan tersebut bakal dikunjungi banyak jemaat.
Iwan Budianto, pengurus lain di kelenteng TITD Hwie Ing Kiong, memprediksi jumlah jemaah yang bersembahyang di tempat peribadatan itu, saat menjelang tahun baru, mencapai 500 orang. Perkiraan itu berdasarkan jumlah jemaat yang datang pada perayaan Imlek tahun lalu.
"Pada malam tahun baru nanti akan dipasang sesaji di altar dan lilin dinyalakan," kata Iwan.
NOFIKA DIAN NUGROHO