TEMPO.CO, Jakarta - Wakil Ketua Komisi Hukum Dewan Perwakilan Rakyat dari Fraksi PDI Perjuangan, Trimedya Panjaitan, mengatakan partainya menyarakankan agar Masinton Pasaribu dan stafnya, Dita Aditia Ismawati berdamai.
“Kami sudah bilang ke Masinton agar bermusyawarah saja,” katanya saat dihubungi Tempo, Senin, 1 Februari 2016.
Sebelumnya, Masinton Pasaribu dilaporkan staf ahlinya, Dita Aditia Ismawati, ke Bareskrim pada Sabtu, 30 Januari 2016, atas tuduhan penganiayaan. Menurut keterangan Dita, Masinton memukul matanya pada Kamis, 21 Januari 2016.
Kejadian itu bermula saat Masinton menjemput Dita di Camden Bar, Cikini, Jakarta Pusat. Dita diduga dipukul Masinton di dalam mobil. Namun Masinton membantah telah memukul staf ahlinya tersebut. Menurut dia, Dita dipukul staf ahlinya yang lain.
Namun, Masinton membantah telah melakukan pemukulan. Dia mengaku menjemput Dita karena stafnya itu tengah dalam keadaan mabuk. Menurut Masinton, saat mereka berada di jalan ke arah Cawang untuk mengantar Dita pulang, Dita tiba-tiba menarik stir mobil. Tenaga ahli Masinton yang lain, Abraham, secara refleks menepis tangan Dita, tapi ternyata mengenai wajah wanita itu.
Trimedya mengatakan PDIP telah meminta penjelasan Masinton. “Dia bersumpah tidak melakukan kekerasan. Katanya itu dilakukan Abraham yang kebetulan berbadan besar dan sama-sama memakai batu akik,” katanya. Ia menambahkan, partainya belum akan melakukan langkah hukum kendati Masinton mengaku telah difitnah.
Ketua Dewan Pimpinan Pusat Partai NasDem, Irma Suryani Chaniago, menyatakan partainya pun tidak akan mencampuri masalah yang tengah membelit kadernya, Dita. “Itu urusan pribadi. Ngapain juga NasDem ikut campur?” ujar Irma.
KORAN TEMPO