TEMPO.CO, Pekalongan - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Pekalongan menyatakan hingga Selasa, 2 Februari 2016, banjir masih menggenangi Kota Pekalongan. "Masih seperti kemarin (Senin). Surut paling sekitar 10-15 sentimeter," kata Kepala Seksi Pencegahan dan Penanggulangan Bencana Hengki Susilo Hadi kepada Tempo, Selasa, 2 Februari 2016.
Banjir yang terjadi pada Senin dinihari itu merendam sekitar 10 ribu rumah di 14 kelurahan di Kota Batik. Banjir juga melanda jalan-jalan kota. Menurut Hengky, penyebab banjir karena luapan Sungai Bremi. Buruknya drainase juga turut memperparah banjir, sehingga air sulit surut. Penyebab lain, yakni karena air dari Sungai Bremi sulit mengalir ke laut karena kondisi laut sedang pasang.
Kondisi tersebut diperkirakan akan bertahan hingga lima hari ke depan. "Kecuali jika cuaca memburuk dan intensitas hujan tinggi, mungkin bisa lebih dari lima hari," ujarnya.
Hingga Selasa, jumlah pengungsi terus bertambah hingga 62 orang. "Kemarin (Senin) masih 122 orang, hari ini bertambah jadi 184 orang," kata Hengky. Dia mengatakan lokasi pengungsian masih dipusatkan di Masjid Al-Karomah yang terletak di tepi Jalan Pantura, Kota Pekalongan.
Pihaknya menyiapkan empat lokasi pengungsian lainnya, seperti kantor Pusri, Rumah Sakit Djunaidi, gedung olahraga Jatayu, dan alun-alun. "Untuk mengantisipasi lonjakan pengungsi," kata Hengky.
MUHAMMAD IRSYAM FAIZ