Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Cerita Menkeu Sepulang Kuliah Beasiswa di Luar Negeri  

Editor

Anton Septian

image-gnews
Menteri Keuangan, Bambang Brodjonegoro berpidato dalam acara seminar nasional `Kembalinya Peran Negara dalam Penyediaan Infrastruktur Dasar` di Jakarta, 17 Desember 2015. Dalam seminar tersebut juga dibahas tentang pembangunan infrastruktur nasional masih terbentur berbagai hambatan, termasuk undang-undang yang mengatur pengadaan tanah. Efektivitas undang-undang tersebut masih diragukan. TEMPO/Wisnu Agung Prasetyo
Menteri Keuangan, Bambang Brodjonegoro berpidato dalam acara seminar nasional `Kembalinya Peran Negara dalam Penyediaan Infrastruktur Dasar` di Jakarta, 17 Desember 2015. Dalam seminar tersebut juga dibahas tentang pembangunan infrastruktur nasional masih terbentur berbagai hambatan, termasuk undang-undang yang mengatur pengadaan tanah. Efektivitas undang-undang tersebut masih diragukan. TEMPO/Wisnu Agung Prasetyo
Iklan

TEMPO.COJakarta - Menteri Keuangan Bambang Brodjonegoro menganggap "Welcoming Alumni LPDP 2016" sebagai acara yang bagus untuk menyambut penerima beasiswa Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP) yang telah merampungkan studinya. Bambang bercerita, sebagai seorang yang pernah menerima beasiswa, ia belum pernah disambut melalui kegiatan seperti itu.

"Dulu saya dapat beasiswa tidak melakukan begini. Dulu kalau pulang, ya, pulang saja," kata Bambang saat berbicara di hadapan alumnus penerima beasiswa LPDP dalam acara "Welcoming Alumni Leadership Forum" di Hotel Borobudur, Jakarta, Senin malam, 1 Februari 2016.

Saat itu, Bambang bercerita, ia sempat luntang-lantung dan tak tahu akan bekerja apa. Ia pun pulang ke Universitas Indonesia yang telah memberikan beasiswa. "Dulu pulang dahulu ke UI karena kontraknya ke UI," ujarnya. 

Dengan adanya penyambutan, kata Bambang, penerima beasiswa "merasa pulang" ke tempat yang telah memberikan beasiswa pendidikan. "Poinnya how you can contribute to Indonesia. Kami harapkan berkiprah mungkin ke pemerintah, swasta, atau ke daerah," kata Bambang.

Bambang bercerita Indonesia saat ini berbeda dengan saat ia lulus menempuh studi doktoralnya. Saat itu, situasinya sangat sentralistis--pemerintah menempatkan segalanya di Jakarta. "Bagi yang belum tahu, mau beli pensil (untuk keperluan sekolah) pun harus dari pusat. Pemerintah daerah hanya cabang dari pusat," katanya.

Namun kondisi berubah. Bambang mencontohkan Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo yang dipilih langsung oleh masyarakat Jawa Tengah dan Presiden Joko Widodo yang memulai karier sebagai Wali Kota Solo dan Gubernur DKI Jakarta. "Jadi Indonesia hari ini dari daerah. Opportunity untuk berkembang, ya, dari daerah," katanya.

Bambang berharap 400 alumni penerima LPDP yang hadir dalam acara tersebut dapat membantu perkembangan di daerah. Ditambah lagi, kata Bambang, lulusan tahun ini banyak yang mengambil jurusan teknik dari Kerajaan Inggris. "Ini penting bidang yang maju seperti sains dan engineering. Bukan berarti ekonom tidak penting atau lawyer tidak penting. Agar Indonesia bisa jadi negara yang mandiri dan kompetitif," katanya.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Menurut Bambang, Korea Selatan adalah contoh negara yang dapat ditiru. Korea Selatan, kata Bambang, tidak memiliki sumber daya alam seperti Indonesia, tapi bisa maju karena industri. "Kalau bisa nanti pabrik elektronik kita levelnya bisa lebih dari Samsung. Apple pun kelabakan menghadapi Samsung," katanya.

Ia bercerita saat kuliah S2 dan S3 di Universitas Illinois, Amerika Serikat. "Orang Korea berkali-kali lipat dari orang Indonesia. Saya lihat Indonesia butuh menjadi negara industri," kata Bambang.

Menurut dia, Indonesia bisa menjadi negara maju seperti Korea Selatan. "Orang Korea di-support penuh pemerintahnya.” Tugas Kementerian Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi, menurut Bambang, menentukan arah pendidikan tinggi. "LPDP menyekolahkan. Jangan mikir kerja di swasta atau pemerintah pusat, tapi kembali ke daerah karena butuh orang yang punya kemampuan," katanya.

"Semoga tidak ada yang telat uang bulanannya dan uang sekolahnya. Kalau di LPDP seharusnya money allowance bisa lebih dari US$ 800. Tidak seperti di tempat Pak Nasir (Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi) karena sistem keuangannya berbeda," kata Bambang.

ARKHELAUS W.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan

Daftar Beasiswa S1, S2, dan S3 yang Dibuka setelah Lebaran 2024

1 hari lalu

Ilustrasi beasiswa. Freepik
Daftar Beasiswa S1, S2, dan S3 yang Dibuka setelah Lebaran 2024

Berikut ini deretan beasiswa S1, S2, dan S3 yang membuka pendaftaran setelah Lebaran 2024, di antaranya di Australia, Amerika Serikat, hingga Swiss.


5 Rekomendasi Program Magang di Luar Negeri

1 hari lalu

Pencari kerja mencari informasi lowongan dalam Indonesia Career Expo di Smesco Exhibition Hall, Jakarta, Rabu, 10 Januari 2024. Pameran bursa kerja 2024 ini digelar pada 10 hingga 11 Januari 2024 dengan tiket masuk gratis untuk para pencari kerja. Sejumlah perusahaan baik dalam maupun luar negeri turut meramaikan pameran ini. TEMPO/Tony Hartawan
5 Rekomendasi Program Magang di Luar Negeri

Mengikuti program pertukaran pelajar atau magang dapat menjadi langkah awal untuk bekerja di luar negeri.


Hasil Program Beasiswa IISMA 2024 Telah Diumumkan, Begini Langkah Selanjutnya

3 hari lalu

Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nadiem Makarim meluncurkan 4 kebijakan untuk perguruan tinggi di Gedung Kemendikbud, Jakarta, Jumat, 25 Januari 2020. TEMPO/Putri.
Hasil Program Beasiswa IISMA 2024 Telah Diumumkan, Begini Langkah Selanjutnya

Setelah pengumuman, mahasiswa akan segera mendapat surat berisikan hak dan kewajiban penerima beasiswa IISMA.


21 Tahun Museum Layang-Layang Indonesia Mengabadikan Layangan dari Masa ke Masa

4 hari lalu

Perayaan hari jadi Museum Layang-Layang ke-21 di Pondok Labu, Jakarta Selatan, pada Sabtu, 23 Maret 2023.  TEMPO/S. Dian Andryanto
21 Tahun Museum Layang-Layang Indonesia Mengabadikan Layangan dari Masa ke Masa

Museum Layang-Layang Indonesia memperingati 21 tahun eksistensinya mengabadikan kebudayaan layangan di Indonesia.


Universitas Indonesia Jadi Kampus dengan Jumlah Penerima Beasiswa IISMA Terbanyak

4 hari lalu

Logo Universitas Indonesia. TEMPO, Savero Aristia Wienanto.
Universitas Indonesia Jadi Kampus dengan Jumlah Penerima Beasiswa IISMA Terbanyak

Universitas Indonesia (UI) kembali menjadi perguruan tinggi dengan jumlah penerima beasiswa program IISMA terbanyak.


Pemerintah Jepang Perluas Cakupan Beasiswa untuk Mahasiwa Asing mulai April 2024

10 hari lalu

Ilustrasi beasiswa. Freepik
Pemerintah Jepang Perluas Cakupan Beasiswa untuk Mahasiwa Asing mulai April 2024

Pemerintah Jepang berencana memperluas cakupan mahasiswa asing yang dapat menerima beasiswa mulai April 2024.


KJMU Tahap I Tahun 2024 Diperpanjang, Sudah Ada 11.470 Orang Mendaftar

12 hari lalu

Pelaksana tugas Kepala Dinas Pendidikan DKI Jakarta Purwosusilo saat berada di SMPN 193 Cakung Jakarta Timur pada Jumat pagi, 13 Oktober 2023. TEMPO/AISYAH AW
KJMU Tahap I Tahun 2024 Diperpanjang, Sudah Ada 11.470 Orang Mendaftar

Pendaftar Kartu Jakarta Mahasiswa Unggul (KJMU) untuk tahap I tahun 2024, saat ini telah mencapai lebih dari 11.000 mahasiswa


DPRD DKI Bandingkan Kepentingan KJMU dengan Makan Siang Gratis Prabowo-Gibran

13 hari lalu

Suasana Rapat Komisi E DPRD Provinsi DKI Jakarta terkait Evaluasi dan penjelasan terkait Kartu Jakarta Mahasiswa Unggul (KJMU), di Gedung DPRD, Jakarta Pusat, pada Kamis, 14 Maret 2024. Rapat juga dihadiri Dinas Pendidikan dan Dinas Sosial DKI Jakarta. Pj Gubernur Heru Budi dikonfirmasi absen dari rapat. TEMPO/Adinda Jasmine
DPRD DKI Bandingkan Kepentingan KJMU dengan Makan Siang Gratis Prabowo-Gibran

DPRD DKI Jakarta mengkritik kebijakan Pj Heru Budi terkait pemangkasan penerima KJMU.


Pemerintah DKI Siapkan Rp 171 Miliar untuk Bantuan KJMU 2024

13 hari lalu

Ilustrasi beasiswa. shutterstock.com
Pemerintah DKI Siapkan Rp 171 Miliar untuk Bantuan KJMU 2024

Pemprov DKI Jakarta, melalui BPKD menyebutkan, anggaran sebesar Rp 171 miliar telah disiapkan untuk KJMU pada tahap I tahun 2024.


Pembatasan Ketat Barang Bawaan Impor Banyak Dikeluhkan, Ini Reaksi Kemenkeu

13 hari lalu

Penumpang membawa barang bawaan di Bandar Udara Internasional I Gusti Ngurah Rai, Bali. ANTARA/Naufal Fikri Yusuf
Pembatasan Ketat Barang Bawaan Impor Banyak Dikeluhkan, Ini Reaksi Kemenkeu

Kemenkeu memastikan aspirasi masyarakat tentang bea cukai produk impor yang merupakan barang bawaan bakal dipertimbangkan oleh pemerintah.