Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Ikut Gafatar, Warga Cianjur Ini Pilih Pulang ke Jawa Tengah

image-gnews
Anak-anak eks pengikut Gafatar asal Subang, Jawa Barat, menuruni bus sesampainya di rumah perlindungan Dinas Sosial Kabupaten Subang, 1 Februari 2016. Tercatat 17 orang dari tiga kepala keluarga eks pengikut Gafatar asal Subang yang dievakuasi dari Mempawah Kalimantan Barat, pasca aksi pengusiran dan pembakaran komplek eks Gafatar beberapa waktu lalu.TEMPO/Nanang Sutisna
Anak-anak eks pengikut Gafatar asal Subang, Jawa Barat, menuruni bus sesampainya di rumah perlindungan Dinas Sosial Kabupaten Subang, 1 Februari 2016. Tercatat 17 orang dari tiga kepala keluarga eks pengikut Gafatar asal Subang yang dievakuasi dari Mempawah Kalimantan Barat, pasca aksi pengusiran dan pembakaran komplek eks Gafatar beberapa waktu lalu.TEMPO/Nanang Sutisna
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Ikut Gafatar, Warga Cianjur Ini Pilih Pulang Kampung ke Jateng

Keluarga Kertohadi Suwiryo, 42 tahun, eks pengikut Gerakan Fajar Nusantara yang pernah menetap di Cianjur, Jawa Barat, memilih pulang ke kampung halamannya di Kampung Demangharjo, Kecamatan Warureja, Kabupaten Tegal, Jawa Tengah. Padahal, semula dikabarkan keluarga ini akan kembali ke Cianjur setelah dipulangkan dari Kalimantan.

Kepala Dinas Sosial Tenga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Cianjur, Sumitra, mengungkapkan, pihaknya memberikan pilihan kembali ke Cianjur atau ke kampung halamannya, namun yang dipilih kembali untuk bertemu orangtuanya.

"Begitu ada informasi eks Gafatar telah tiba di provinsi, lansung dua petugas kami berangkat untuk menjemput, tapi mereka memilih pulang ke Tegal. Meski begitu, tetap kami antarkan hingga kampung halamannya," kata Sumitra di Cianjur, Senin 1 Februari 2016.

Menurutnya, keluarga Kertohadi terdiri dari seorang istri yakni Sukimen, 46 tahun, dan lima anaknya yaitu, Nurmanhadi, 16 tahun, Ismu Badar Salam, 13 tahun, Dinda Putri Madani, 9 tahun, Algin Jundulah, 6 tahun, dan Galang Suntoro, 1 tahun. Mereka merupakan pendatang di Cianjur dan tinggal di Kampung Munjul RT 03 RW 01, Desa Munjul, Kecamatan Cilaku, Kabupaten Cianjur.

Iwan, Ketua RT 03, menuturkan, keluarga tersebut memang tercatat pernah berdomisili di wilayahnya. Dia dan istri serta anak-anaknya tinggal dengan mengontrak rumah milik salah seorang warga. "Iya dia ngontrak Agustus 2015 lalu. Tapi tidak lamam hanya sebulan lebih," ungkap dia.

Iwan mengatakan, warga sudah banyak mengetahui perihal kepulangan keluarga eks Gafatar dan menolak keluarga tersebut dibawa kembali ke Cianjur. "Kami tidak akan menerima mereka di sini. Apalagi setelah mengetahui jika banyak hal yang tidak sesuai dengan ajaran agama dalam kegiatannya," ujarnya.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Hal berbeda dilakukan warga di Sukabumi, Jawa Barat. Satu keluarga dari Bekasi, justru ingin kembali ke Sukabumi, Jawa Barat. Asisten Daerah III Sekretariat Daerah Kabupaten Sukabumi Asep Abdul Wasith mengatakan keluarga eks anggota Gafatar itu, tidak berminat kembali tinggal di Bekasi.

Entah apa alasannya, namun satu keluarga ini menolak dipulangkan ke Bekasi dan memilih kembali ke Sukabumi karena ingin berkumpul bersama keluarganya. "Insyaallah warga di sana mau menerima keberadaan mereka dengan catatan mereka tidak kembali kepada Gafatar," terangnya.

Setelah tiba di Sukabumi, selama dua hari mereka akan mendapat pembinaan dari semua pihak. Baik dari Majelis Ulama Indonesia, pemkab, TNI, dan juga aparat kepolisian. Setelah diberi pembinaan, eks Gafatar ini akan dipulangkan ke rumahnya. "Semoga saja setelah diberikan pembinaan mereka akan berubah dan kembali kepada ajaran Islam yang benar," kata dia.

Kepala Desa Buniwangi, Aang Heriana, mengakui bahwa keluarga eks Gafatar itu berasal dari wilayahnya. Namun, mereka lama tinggal di Bekasi dan hanya satu tahun sekali datang ke Buniwangi. "Kelahirannya memang di Buniwangi, tapi besar di Bekasi. Terakhir datang ke Buniwangi sekitar enam bulan yang lalu," akunya.

Terkait dengan rencana kepulangan ke Sukabumi, Aang mengatakan, hal itu keinginan mereka. Menurutnya, warga di wilayahnya sudah mendapatkan pemahaman dan siap menerima kehadiran mereka di Desa Buniwangi. "Kami sudah sosialisasikan menyangkut rencana kedatangan mereka. Insyaallah semuanya akan menerima," ujarnya.

DEDEN ABDUL AZIZ

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan

Pemimpin Sekte Kelaparan di Kenya Didakwa Terorisme, Sebabkan 429 Pengikut Tewas

17 Januari 2024

Petugas mengevakuasi jenazah tersangka anggota sekte Kristen bernama Good News International Church di hutan Shakahola di wilayah Kilifi, Kenya, 22 April 2023. Anggota sekte Kristen itu percaya bahwa mereka akan pergi ke surga jika mereka mati kelaparan. REUTERS/Stringer
Pemimpin Sekte Kelaparan di Kenya Didakwa Terorisme, Sebabkan 429 Pengikut Tewas

Paul Mackenzie, pemimpin aliran sesat sekte kelaparan di Kenya akan didakwa melakukan pembunuhan dan terorisme atas kematian lebih dari 400 orang


Disebut Berkaitan, Gafatar Milik Ahmad Musadeq dan Ponpes Al Zaytun Pimpinan Panji Gumilang, Ini Profil Keduanya

26 Juni 2023

Panji Gumilang dan Ahmad Musadeq. ANTARA
Disebut Berkaitan, Gafatar Milik Ahmad Musadeq dan Ponpes Al Zaytun Pimpinan Panji Gumilang, Ini Profil Keduanya

Berikut profil Ponpes Al Zaytun pimpinan Panji Gumilang, dan Gafatar yang didirikan Ahmad Musadeq. Apa persamaan dan perbedaannya?


Hubungan Pimpinan Ponpes Al Zaytun Panji Gumilang dengan Pimpinan Gafatar Ahmad Musadeq

26 Juni 2023

Ahmad Musadeq (tengah) saat istirahat sidang di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, 10 Maret 2008. Musadeq didakwa menodai agama Islam karena mengaku sebagai nabi melalui ajarannya Al Qiyadah Al Islamiyah. ANTARA/Ujang Zaelani
Hubungan Pimpinan Ponpes Al Zaytun Panji Gumilang dengan Pimpinan Gafatar Ahmad Musadeq

Mantan pengurus Al Zaytun, Ken Setiawan menyebut pimpinan Ponpes Al Zaytun Panji Gumilang berkaitan dengan pimpinan Gafatar Ahmad Musadeq. Soal NII?


Deretan Fatwa MUI untuk Aliran Sesat, dari Ahmadiyah hingga Gafatar

25 Juni 2023

Sampul majalah Tempo edisi 5-11 November 2007 tentang Ahmad Mushadeq dan gerakan Alqiyadah, yang difatwa sesat MUI. Nama Musadeq disebut-sebut berada di belakang Gerakan Fajar Nusantara (Gafatar). Dok. TEMPO
Deretan Fatwa MUI untuk Aliran Sesat, dari Ahmadiyah hingga Gafatar

Fatwa MUI untuk kelompok dan orang yang pernah mendapatkan fatwa aliran sesat. Di antaranya, Ahmadiyah dan Gafatar.


10 Indikator MUI untuk Keluarkan Fatwa Sesat, Apakah Ponpes Al Zaytun Masuk Kategorinya?

25 Juni 2023

Ketua MUI bidang Fatwa, Asrorun Ni'am memberikan keterangan pasca tragedi penembakan di kantor MUI Pusat, Jakarta, Selasa, 2 Mei 2023.  TEMPO/Febri Angga Palguna
10 Indikator MUI untuk Keluarkan Fatwa Sesat, Apakah Ponpes Al Zaytun Masuk Kategorinya?

MUI menetapkan 10 indikator untuk memberikan fatwa sesat, apakah Ponpes Al Zaytun masuk dalam kategorinya? Simak selengkapnya.


Respons Kemenag soal Kontroversi Ponpes Al Zaytun: Bakal Bekukan Jika Terbukti Sesat dan Bantah Bantuan Miliaran

23 Juni 2023

Foto dokumentasi salat Idul Fitri 1444 Hijirah yang diselenggarakan di Masjid Rahmatan Lil Alamin di Ponpes Al-Zaytun Indramayu. Salah satu yang disorot adalah keberadaan seorang makmum perempuan di tengah saf pria dan adanya dua orang makmum di samping imam. Instagram/Kepanitiaan Al-Zaytun
Respons Kemenag soal Kontroversi Ponpes Al Zaytun: Bakal Bekukan Jika Terbukti Sesat dan Bantah Bantuan Miliaran

Kemenag buka suara soal kontroversi Ponpes Al Zaytun. Pihaknya menyebut bakal bekukan jika terbukti sesat dan bantah bantuan miliaran.


Kemenag Bakal Bekukan Izin Pesantren Al Zaytun Jika Tebukti Sesat

23 Juni 2023

Pondok Pesantren (Ponpes) Al Zaytun Indramayu didemo massa, Kamis 15 Juni 2023.
Kemenag Bakal Bekukan Izin Pesantren Al Zaytun Jika Tebukti Sesat

Pondok pesantren di Indramayu, Al Zaytun, dituding menyebarkan ajaran sesat hingga berujung demonstrasi penolakan dari masyarakat setempat.


MUI Pernah Mengkaji Kontroversi Ponpes Al Zaytun pada 2002: Begini Temuannya

21 Juni 2023

Foto dokumentasi rangkaian kegiatan salat Idul Fitri 1444 Hijirah yang diselenggarakan di Masjid Rahmatan Lil Alamin di Ponpes Al-Zaytun Indramayu. Netizen berharap MUI dan pondok pesantren tersebut akan memberikan penjelasan. Instagram/Kepanitiaan Al-Zaytun
MUI Pernah Mengkaji Kontroversi Ponpes Al Zaytun pada 2002: Begini Temuannya

Pada 2002, MUI sebenarnya telah mengkaji sejumlah kontroversi Ponpes Al Zaytun, Indramayu, ini.


Korban Tewas Aliran Sesat di Kenya Bertambah Jadi 201 Orang

14 Mei 2023

Pakar forensik dan detektif pembunuhan dari Direktorat Investigasi Kriminal (DCI), menemukan jenazah yang diduga pengikut sekte Kristen bernama Good News International Church,  di hutan Shakahola, Kilifi, Kenya 11 Mei 2023. REUTERS/Stringer
Korban Tewas Aliran Sesat di Kenya Bertambah Jadi 201 Orang

Sebanyak 22 mayat anggota kelompok aliran sesat kultus hari kiamat ditemukan di kawasan hutan Shakahola, Kenya, Sabtu, 13 Mei 2023.


Korban Jiwa Sekte Aliran Sesat di Kenya Mayoritas Anak-anak

29 April 2023

Penggalian makam korban aliran sesat di hutan Shakahola, Kilifi, Kenya, 25 April 2023. REUTERS/Joseph Okanga
Korban Jiwa Sekte Aliran Sesat di Kenya Mayoritas Anak-anak

Pemerintah Kenya mencatat sebagian besar korban meninggal dunia terkait dengan sekte aliran sesat adalah anak-anak.