TEMPO.CO, Pekalongan - Sedikitnya 122 warga Kelurahan Tirto, Kecamatan Pekalongan Barat, Kota Pekalongan, mengungsi ke masjid setelah rumah mereka terendam banjir. Mereka, 23 balita, 46 anak-anak, dan 53 orang dewasa, menempati Masjid Al-Karomah yang berada di jalur pantura, Pekalongan. "Sambil menunggu surut, warga sementara mengungsi di masjid," kata Kepala Seksi Pencegahan dan Kesiapsiagaan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Pekalongan Hengky Susilo Hadi.
Warga Kelurahan Tirto, Yanti, 48 tahun, mengatakan rumahnya sudah terendam air sejak Minggu malam sekitar pukul 23.00 WIB. "Waktu itu, air sudah setinggi lutut orang dewasa," katanya yang juga ikut mengungsi di masjid. Di pengungsian, Yanti mengaku hanya membawa peralatan seadanya, seperti pakaian dan perlengkapan untuk tidur.
Banjir yang terjadi pada Senin, 1 Februari 2016, hampir merendam sebagian besar wilayah Kota Batik tersebut. BPBD Kota Pekalongan menyatakan sebanyak 10 ribu rumah di Kota Pekalongan terendam banjir. Ketinggian diperkirakan mencapai 40 sentimeter hingga 1 meter.
Jumlah tersebut berdasarkan pendataan yang dilakukan BPBD di 14 kelurahan di tiga kecamatan, yakni Pekalongan Timur, Pekalongan Barat, dan Pekalongan Utara. “Di Kelurahan Tirto, Pekalongan Barat saja mencapai 1.000 unit rumah,” ujarnya.
Menurut Hengky, air mulai menggenangi sejumlah kelurahan sejak Senin dinihari sekitar pukul 01.00 WIB. Beberapa titik yang dilanda banjir di antaranya Kecamatan Pekalongan Barat di Kelurahan Tirto, Pasirsari, Kramat, dan Podosugih. Kecamatan Pekalongan Timur terjadi Kelurahan Klego dan Poncol. Sementara itu, di Kecamatan Pekalongan Utara, genangan air ada di Kelurahan Krapyak, Pabean, Bandengan, dan Panjang Baru. "Banjir juga menggenangi jalan-jalan kota," katanya.
Diduga, banjir terjadi karena luapan air dari Sungai Bremi. Selain itu, kondisi drainase yang buruk turut memperparah banjir. Genangan air menjadi lebih sulit surut. "Biasanya, banjir terjadi karena luapan Sungai Loji. Tapi kali ini justru dari Sungai Bremi," ujarnya. Banjir terparah terjadi di Kelurahan Tirto, Kecamatan Pekalongan Barat, yang ketinggiannya mencapai 1 meter.
Kepala BPBD Kota Pekalongan Suseno mengatakan bantuan kebutuhan pokok berupa beras, mi instan, minyak goreng, air bersih, dan sarden sudah disalurkan kepada korban banjir melalui kelurahan setempat. “Meskipun belum maksimal, paling tidak sudah ada bantuan yang disalurkan. Nanti ada dapur umum juga,” ujarnya.
MUHAMMAD IRSYAM FAIZ