TEMPO.CO, Sidoarjo - Koordinator wilayah eks anggota Gerakan Fajar Nusantara (Gafatar) Jawa Timur, Supardan, 43 tahun, mengatakan pengurus Gafatar tidak bertanggung jawab atas hilangnya aset milik bekas anggota yang bereksodus ke Mempawah, Kalimantan Barat.
"Pengurus tidak bertanggung jawab karena tidak ada paksaan berangkat ke Mempawah," katanya kepada Tempo, Senin, 1 Februari 2016. Namun, dia mengklaim, belum ada eks anggota Gafatar yang menuntut tanggung jawab pengurus.
Supardan mengatakan pemerintah dan aparat setempat telah mengamankan 85 sepeda motor dan 3 mobil milik bekas anggota Gafatar di Mempawah. "Semuanya diamankan di pemda," kata warga asli Bojonegoro yang tinggal di Desa Bangah, Kecamatan Gedangan, Sidoarjo, Jawa Timur, itu.
Supardan meminta masing-masing pemda memberikan bantuan kepada eks anggota Gafatar yang sudah dipulangkan ke keluarga masing-masing. "Untuk yang tidak punya rumah, kami berharap pemda memberikan bantuan tempat tinggal."
Dia juga meminta semua anggota eks Gafatar kembali berbaur dengan warga lain serta bekerja seperti sediakala sebelum berangkat ke Mempawah. Hingga saat ini, setidaknya 700-an eks anggota Gafatar asal Jawa Timur telah dipulangkan.
Supardan sendiri dipulangkan ke keluarganya pada Rabu pekan lalu, 27 Januari 2016. Saat ini ia tinggal di rumah keponakannya di Perumahan Alamanda C3, Desa Dukuh Tengah, Buduran, Sidoarjo. Rumahnya yang berada di Desa Bangah dijual sebelum berangkat ke Mempawah pada Desember 2015.
NUR HADI