TEMPO.CO, Balikpapan – Tim Pencari dan Penyelamat (Search and Rescue/SAR) Balikpapan, Kalimantan Timur, berhasil menemukan tiga pekerja tambang batu bara di Samboja, Kabupaten Kutai Kartanegara, yang telah empat hari tertimbun longsoran tebing batu setinggi 80 meter. Korban yang sudah menjadi mayat itu ditemukan di antara alat-alat berat yang ikut terkubur.
“Seluruhnya korban longsoran sudah ditemukan,” kata Kepala Hubungan Masyarakat SAR Balikpapan Hartono Hadi saat dihubungi, Senin, 1 Februari 2016.
Menurut Hartono, tim SAR berhasil mengeluarkan dua korban atas nama Novi dan Saniran. Adapun korban terakhir atas nama Sanur, katanya, masih dalam proses evakuasi. “Tim gabungan masih kesulitan mengangkat tubuh Sanur karena diduga terjepit di antara alat berat,” ucapnya.
Hartono menuturkan dalam proses evakuasi ini timnya menghadapi kesulitan berupa sempitnya medan karena terjepit oleh bebatuan serta tanah liat. Selain itu air juga mengguyur bibir tebing yang dikhawatirkan menyebabkan longsoran susulan. “Proses evakuasi tidak bisa dilakukan oleh alat berat karena kondisi lahan yang masih labil."
Tiga orang pekerja tambang batu bara subkontraktor PT Lembuswana tersebut terkubur hidup-hidup saat melakukan penggalian di Desa Merdeka, Samboja, Kutai Kartanegara, Kamis, pekan lalu, pukul 05.15 Wita. Tiba-tiba tebing di tempat itu longsor dan mengubur tiga pekerja yang sedang melakukan pengupasan.
Tiga pekerja itu ialah Sanur (operator alat berat), Novi (operator dozer), dan Nasiran (pekerja). Dua orang karyawan, yakni Slamet dan Abdul Rahman, berhasil menyelamatkan diri dari longsoran. Keduanya sigap meloncat dari alat beratnya saat tebing mulai longsor.
S.G. WIBISONO