Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Masinton Dituduh Tinju Dita, Polisi: Mulut Dita Bau Alkohol  

Editor

Bobby Chandra

image-gnews
Tenaga ahli DPR RI, Dita Aditya (27) melaporkan anggota Fraksi PDI Perjuangan Masinto Pasaribu ke Badan Reserse Kriminal Mabes Polri terkait dugaan tindak pidana penganiayaan. (Istimewa)
Tenaga ahli DPR RI, Dita Aditya (27) melaporkan anggota Fraksi PDI Perjuangan Masinto Pasaribu ke Badan Reserse Kriminal Mabes Polri terkait dugaan tindak pidana penganiayaan. (Istimewa)
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Kepala Unit Reserse Kriminal Kepolisian Sektor Jatinegara Ajun Komisaris Bambang Edy mengatakan Dita Aditya Ismawati datang ke kantornya dalam keadaan menangis. Dita diduga korban penganiayaan anggota Komisi Hukum Dewan Perwakilan Rakyat, Masinton Pasaribu. “Sejak turun dari taksi ia menangis, dan mengeluhkan sakit di pipi sebelah atas,” kata Bambang kepada Tempo, Minggu, 31 Januari 2016.

Ketika datang ke Polsek Jatinegara, polisi yang bertugas memberikan surat pengantar bagi Dita untuk divisum di Rumah Sakit Budhi Asih, Jakarta Timur. Bambang mengatakan pihaknya berniat membuat berita acara pemeriksaan (BAP) setelah visum terhadap Dita dilakukan. Namun, kata Bambang, BAP tak jadi dilakukan karena kondisi Dita yang terlihat lelah.

BACA: Masinton Dituduh Memukul, Polisi: Dita Datang Sambil Nangis

Berdasarkan informasi yang diberikan Bambang, diketahui juga bahwa dari mulut Dita memang tercium bau alkohol saat di Polsek Jatinegara. Namun, Bambang tidak dapat memastikan apakah Dita dalam kondisi mabuk atau tidak. “Orang minum alkohol mau setengah gelas atau lima gelas, kan, mulutnya sama-sama bau alkohol,” ucap Bambang menegaskan.

Sekretaris Dewan Pimpinan Wilayah Partai Nasional Demokrat DKI Jakarta Wibi Andrino melaporkan Masinton Pasaribu atas dugaan penganiayaan terhadap Dita Aditya, tenaga ahli Masinton yang juga anggota NasDem Jakarta. Menurut Wibi, penganiayaan tersebut berbentuk pukulan tangan kiri Masinton ke mata kanan Dita sebanyak dua kali. “Dita kader NasDem, saya pasti bela, dia anggota saya.”

BACA: Diduga Dipukul Masinton, Dita Kini Depresi

Menurut Wibi, kejadian itu bermula saat Dita yang sedang kumpul-kumpul dengan anggota NasDem di Camden Bar, Cikini, Jakarta Pusat, dijemput Masinton. Politikus PDI Perjuangan itu membawa Dita dengan mobilnya. Sopir pribadi Masinton disuruh membawa mobil Dita. “Di mobil berdua aja, Dita sama Masinton,” ujar Wibi saat dihubungi Tempo, Sabtu, 30 Januari 2016.

Wibi menuturkan di perjalanan Dita diinterogasi Masinton. Masinton merasa Dita dan anggota NasDem lainnya membicarakannya. “Ngobrolin apa aja? Ngomongin gua ya?” kata Wibi menirukan ucapan Masinton. Akibat tuduhan itu muncul cekcok di antara Dita dan Masinton. Di tengah percekcokan itu tiba-tiba tangan kiri Masinton memukul wajah Dita sebanyak dua kali.

BACA: Selain ke Polisi, NasDem Akan Laporkan Masinton ke MKD

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Adapun Dita Aditya yang dihubungi Wibi setelah melaporkan Masinton mengatakan laporan dugaan penganiyaan tersebut sudah masuk ke pihak kepolisian. Dita, kata Wibi, pun berpesan kepada Masinton untuk meminta maaf secara terbuka kepada Dita. “Masih ada kesempatan buat dia, kami juga tidak mau berpanjang-panjang, akui aja kesalahannya,” kata Wibi.

Masinton Pasaribu membantah dirinya menganiaya Dita. Menurut Masinton, peristiwa tersebut dipolitisasi dan bagian dari pembunuhan karakternya. Masinton menuturkan mulanya ia hendak pulang ke rumah dinas di Kalibata setelah menghadiri suatu kegiatan. Di tengah jalan, tenaga ahlinya, Abraham, mendapat telepon dan meminta izin untuk turun, karena ingin menjemput Dita.

BACA: Tenaga Ahli Masinton Mengaku Lukai Dita
 
"Dita mabuk, minta tolong saya yang jemput untuk bawa mobil sekaligus anter pulang," kata Masinton menirukan ucapan Abraham saat dihubungi Tempo, Sabtu, 30 Januari 2016. Ia pun berinisiatif untuk mengantar stafnya tersebut hingga ke sebuah bar di kawasan Cikini, tempat Dita berada. Sesampainya di sana, Dita yang dalam kondisi mabuk diantar pulang dengan menggunakan mobil Masinton.
 
Sementara itu, mobil Dita dibawa sopir pribadi Masinton. “Dia duduk di depan, kemudian tenaga ahli aku (Abraham) yang bawa mobil. Aku duduk di belakang.” ujarnya. Masinton menuturkan mereka jalan ke arah Cawang, Jakarta Timur, untuk mengantar Dita pulang, tapi sesampainya di daerah Otista, Dita yang dalam kondisi mabuk tiba-tiba menarik setir mobil.

BACA: Diduga Aniaya Staf Ahlinya, Masinton Dilaporkan ke Polisi

Mobil yang oleng membuat tenaga ahli Masinton refleks menepis tangan Dita. “Refleks sopir (Abraham) ngerem mendadak, terus menepis tangannya tapi terkena wajah,” tuturnya. Pascainsiden tersebut, Masinton mengaku melihat ada memar di wajah bagian mata Dita, ia mengaku sudah mengajak Dita untuk berobat tapi ditolaknya lantaran merasa tidak ada masalah.

Masinton pun mempertanyakan laporan yang baru dibuat hari ini, 31 Januari 2016, menurut Masinton, hal itu menunjukkan ada upaya pembunuhan karakternya yang sedang berseteru dengan Partai Nasional Demokrat. Peristiwa itu sendiri terjadi pada 21 Januari lalu. “Ini politisasi berkaitan character assassination (pembunuhan karakter),” ujarnya.

AHMAD FAIZ | DIKO OKTARA

JESSICA RESMI TERSANGKA

Kasus Mirna: Jessica Tersangka & 8 Tingkah yang Mencurigakan
Diperiksa Penyidik, Kompolnas: Jessica Terlihat Shock

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan

Sopir GrabCar Diduga Aniaya, Memeras, hingga Berniat Menculik Penumpangnya, Grab Indonesia Evaluasi SOP Layanan Konsumen

1 hari lalu

Grab Indonesia meluncurkan 20 unit taksi listrik merek Hyundai bertipe  Hyundai IONIQ EV di Terminal 3 Bandara Internasional Soekarno-Hatta, Tangerang, pada Senin, 27 Januari 2020. Peluncuran itu dihadiri oleh Presiden Grab Indonesia Ridzki Kramadibrata, Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi, Kepala BKPM Bahlil Lahadalia, Direktur Utama Angkasa Pura II Muhammad Awaluddin, dan President Director of Hyundai Motor Indonesia Sung Jo Ha. TEMPO/Francisca Christy Rosana
Sopir GrabCar Diduga Aniaya, Memeras, hingga Berniat Menculik Penumpangnya, Grab Indonesia Evaluasi SOP Layanan Konsumen

Direktur Operasi Grab Indonesia Regional Jabodetabek Tyas Widyastuti menyatakan masih melakukan investigasi internal perihal dugaan upaya penculikan, pemerasan, dan penganiayaan oleh mitra sopir Grab terhadap penumpangnya.


Mario Dandy dan Shane Lukas Satu Blok di Lapas Salemba, Kalapas: Keduanya Ikuti Pembinaan Agama

1 hari lalu

Terdakwa kasus dugaan penganiayaan terhadap David Ozora, Mario Dandy Satriyo (kiri) dan Shane Lukas menunggu dimulainya sidang tuntutan di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, Jakarta, Kamis 10 Agustus 2023. Sidang tuntutan tersebut ditunda dan akan dilaksanakan kembali pada hari Selasa, 15 Agustus 2023 karena berkas tuntutan dari jaksa belum siap. ANTARA FOTO/Sigid Kurniawan
Mario Dandy dan Shane Lukas Satu Blok di Lapas Salemba, Kalapas: Keduanya Ikuti Pembinaan Agama

Kepala Lapas Salemba Beni Hidayat menyatakan kondisi Mario Dandy dalam keadaan sehat.


KontraS Sebut Langkah TNI Tangani Kasus Papua Belum Cukup, Perlu Evaluasi Total

3 hari lalu

Kepala Divisi Bidang Korupsi dan Politik ICW Ego Primayoga (kanan) dan Peneliti KontraS Rozy Brilian (kiri) memberikan keterangan pada media usai mengantar surat permohonan keterbukaan informasi publik tentang Pemilu 2024 di KPU RI, Jakarta, Kamis, 22 Februari 2024. Dua organisasi itu mencatat sejumlah masalah pemilu seperti pelaporan dana kampanye partai politik maupun calon presiden tidak dapat diakses oleh masyarakat umum. TEMPO/ Febri Angga Palguna
KontraS Sebut Langkah TNI Tangani Kasus Papua Belum Cukup, Perlu Evaluasi Total

KontraS mengatakan perlu dilakukan evaluasi total seluruh langkah dan pendekatan keamanan yang selama ini berlangsung di Papua.


Komnas HAM Papua Sebut Korban Penganiayaan yang Diduga Dilakukan Prajurit TNI Meninggal

3 hari lalu

Ilustrasi TNI. dok.TEMPO
Komnas HAM Papua Sebut Korban Penganiayaan yang Diduga Dilakukan Prajurit TNI Meninggal

Komnas HAM Papua menyebut korban kekerasan yang diduga dilakukan anggota TNI dari Yonif Raider 300/Brajawijaya telah meninggal dunia di Ilaga,


Penganiayaan oleh Anggota TNI Terus Berulang, Kapuspen: Tak Ada Gading yang Tak Retak

4 hari lalu

Kapuspen TNI Mayjend Nugraha Gumilar (kedua dari kiri), Panglima Daerah Militer XVII/Cenderawasih Mayjend Izak Pangemanan (ketiga dari kiri), Kadispenad Brigjen Kristomei Sianturi (paling kanan) dalam konferensi pers video viral penganiayaan warga Papua oleh anggota TNI di Subden Mabes TNI, Jakarta Pusat, pada Senin, 25 Maret 2024. Tempo/Yohanes Maharso
Penganiayaan oleh Anggota TNI Terus Berulang, Kapuspen: Tak Ada Gading yang Tak Retak

Kapuspen TNI menyebut kekerasan atau penganiayaan di Papua hanya dilakukan oleh beberapa anggota saja.


Pangdam Cendrawasih Janji Usut Tuntas Kasus Anggota TNI Aniaya KKB

4 hari lalu

Kapuspen TNI Mayjend Nugraha Gumilar (kedua dari kiri), Panglima Daerah Militer XVII/Cenderawasih Mayjend Izak Pangemanan (ketiga dari kiri), Kadispenad Brigjen Kristomei Sianturi (paling kanan) dalam konferensi pers video viral penganiayaan warga Papua oleh anggota TNI di Subden Mabes TNI, Jakarta Pusat, pada Senin, 25 Maret 2024. Tempo/Yohanes Maharso
Pangdam Cendrawasih Janji Usut Tuntas Kasus Anggota TNI Aniaya KKB

TNI memastikan anggotanya yang terlibat dalam aksi penganiayaan terhadap warga Papua akan mendapatkan hukuman sesuai dengan aturan yang berlaku.


42 Anggota TNI Diperiksa Buntut Penganiayaan terhadap Warga Papua, 13 Ditahan

4 hari lalu

Kapuspen TNI Mayjend Nugraha Gumilar (kedua dari kiri), Panglima Daerah Militer XVII/Cenderawasih Mayjend Izak Pangemanan (ketiga dari kiri), Kadispenad Brigjen Kristomei Sianturi (paling kanan) dalam konferensi pers video viral penganiayaan warga Papua oleh anggota TNI di Subden Mabes TNI, Jakarta Pusat, pada Senin, 25 Maret 2024. Tempo/Yohanes Maharso
42 Anggota TNI Diperiksa Buntut Penganiayaan terhadap Warga Papua, 13 Ditahan

TNI telah memeriksa 42 anggota terkait video aksi kekerasan terhadap warga Papua.


Pangdam Cendrawasih Jelaskan Kronologi Penganiayaan terhadap Warga Papua oleh Anggota TNI

4 hari lalu

Kapuspen TNI Mayjend Nugraha Gumilar (kedua dari kiri), Panglima Daerah Militer XVII/Cenderawasih Mayjend Izak Pangemanan (ketiga dari kiri), Kadispenad Brigjen Kristomei Sianturi (paling kanan) dalam konferensi pers video viral penganiayaan warga Papua oleh anggota TNI di Subden Mabes TNI, Jakarta Pusat, pada Senin, 25 Maret 2024. Tempo/Yohanes Maharso
Pangdam Cendrawasih Jelaskan Kronologi Penganiayaan terhadap Warga Papua oleh Anggota TNI

Pangdam Cendrawasih Mayor Jenderal Izak Pangemanan mengungkap kronologi penganiayaan warga Papua yang dilakukan anggota TNI.


8 Anggota TNI Ditahan Buntut Siksa Warga Papua di Dalam Tong

4 hari lalu

Kapendam XVII/Cenderawasih Letkol Inf Candra Kurniawan. Foto: Dok. Pendam XVII/Cenderawasih
8 Anggota TNI Ditahan Buntut Siksa Warga Papua di Dalam Tong

8 anggota TNI Yonif 300/Bjw yang diduga melakukan penganiayaan pada warga Papua telah ditahan.


Polisi Tangkap Pemuda di Karawaci Tangerang yang Aniaya Lansia Seperti Adegan Smackdown

4 hari lalu

Ilustrasi penganiayaan
Polisi Tangkap Pemuda di Karawaci Tangerang yang Aniaya Lansia Seperti Adegan Smackdown

Polisi menangkap pemuda yang menganiaya seorang lansia seperti adegan smackdown di Karawaci, Tangerang.