TEMPO.CO, Medan - Kepolisian Resor Kota Medan mempertemukan pemimpin Pemuda Pancasila dengan pemimpin Ikatan Pemuda Karya (IKP) setelah anggota kedua organisasi bentrok pada Sabtu malam, 30 Januari 2016.
"Kami sudah melakukan mediasi di antara ketua organisasi kepemudaan (OKP) yang bertikai tersebut," ucap Kepala Kepolisian Resor Kota Medan Komisaris Besar Mardiaz Kusin Dwihananto.
Selain melakukan upaya persuasif, Mardiaz mengatakan polisi menjaga ketat posko kedua organisasi. Polisi ingin memastikan anggota kedua organisasi tidak bentrok lagi seusai bentrokan di Jalan Thamrin dan pembakaran di Jalan Brigjen Katamso, Medan.
Menurut Mardiaz, polisi sudah mengamankan 21 orang dari kedua pihak yang terlibat bentrok, terdiri atas 14 anggota Pemuda Pancasila dan 7 anggota IPK. "Tapi mereka bukan pelaku. Itu hanya pengamanan," ujarnya.
Dia menuturkan bentrokan antarorganisasi kepemudaan itu dipicu persinggungan ketika anggota kedua organisasi hendak mengikuti pelantikan pengurus dengan massa Pemuda Pancasila di Lapangan Benteng dan massa IPK di kawasan Medan Denai. "Persinggungan di Jalan Thamrin, Medan, berujung bentrok," ucapnya.
Komandan Kodim 0201 BS Kolonel Inf Maulana Ridwan mengatakan anggota TNI pun dikerahkan untuk membantu polisi dalam mengamankan lokasi bentrokan di Jalan Thamrin dan Jalan Brigjen Katamso. Di dekat pos salah satu ormas di Jalan Brigjen Katamso, massa membakar tempat tambal ban.
"Pembakaran ini terus diselidiki. Memang ada indikasi terkait dengan bentrok pada Sabtu sore," ujarnya dalam wawancara yang disiarkan stasiun televisi nasional.
ANTARA