TEMPO.CO, Makassar - Ni Gusti Ngurah Fika Rahayu, siswi SMK Tunas Bangsa di Polewali Mandar, ditemukan tewas gantung diri di kamar mandi rumahnya, Jalan Cendana, Kabupaten Polman, Sulawesi Barat, Jumat malam, 29 Januari 2016.
Kepolisian masih menyelidiki penyebab kematian korban. Dugaan sementara, Fika nekat mengakhiri hidup setelah terlibat pertengkaran dengan kekasihnya, Eko Adipandi, 20 tahun.
Juru bicara Kepolisian Daerah Sulawesi Selatan dan Barat, Komisaris Besar Frans Barung Mangera, mengatakan, setelah menerima laporan kejadian itu, aparat kepolisian setempat telah mendatangi TKP untuk melakukan identifikasi.
Semua barang bukti yang berhubungan dengan kematian Fika telah diamankan. Di antaranya surat yang diduga ditulis Fika buat Eko dan ikat pinggang serta dasi sekolah yang dipakai korban untuk gantung diri.
"Kepolisian masih mendalami kasus gantung diri siswi SMK Polman itu. Dugaan awal, motifnya karena ada pertengkaran dengan pacarnya yang berstatus mahasiswa," kata Barung, Sabtu, 30 Januari 2016.
Jenazah Fika sudah dibawa ke Rumah Sakit Umum Daerah Polman untuk dilakukan pemeriksaan luar alias visum, sebelum dikembalikan ke rumah duka untuk selanjutnya dikebumikan.
Kasus gantung diri itu pertama kali diketahui ayah korban, I Gusti Ketut Irate, 46 tahun. Ia mendapati buah hatinya tersebut tewas dengan kondisi tergantung. Leher korban terlilit ikat pinggang dan dasi sekolah yang diikat menjadi satu.
Spontan, Gusti kaget bercampur sedih melihat sang anak meninggal. Kejadian itu pun langsung dilaporkan ke kantor kepolisian sempat yang langsung terjun ke TKP melakukan penyelidikan.
TRI YARI KURNIAWAN