Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Terkuak Mengapa Jokowi Ingin Indonesia Gabung ke TPP

image-gnews
Presiden Barack Obama dan Presiden Joko Widodo, memberikan komentar pada sejumlah wartawan usai melalukan pertemuan di Gedung Putih, 27 Oktober 2015. Presiden Joko Widodo pulang lebih awal dari Amerika Serikat karena semakin memburuknya bencana asap. REUTERS/Jonathan Ernst
Presiden Barack Obama dan Presiden Joko Widodo, memberikan komentar pada sejumlah wartawan usai melalukan pertemuan di Gedung Putih, 27 Oktober 2015. Presiden Joko Widodo pulang lebih awal dari Amerika Serikat karena semakin memburuknya bencana asap. REUTERS/Jonathan Ernst
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Joko Widodo menyatakan dalam waktu dekat akan segera memutuskan nasib rencana bergabungnya Indonesia ke Trans Pacific Partnership (TPP).

Sebelumnya, dia sudah menyampaikan rencana itu saat bertemu Presiden Amerika Serikat, Barrack Obama pada Oktober 2015 di Washington. "Akan segera saya putuskan, tapi dengan kalkulasi mendetail," kata Jokowi saat membuka Konferensi Forum Rektor Indonesia (FRI) ke-18 pada Jumat malam, 29 Januari 2015.

Dia menilai pilihan untuk bergabung dengan TPP atau tidak, sama-sama memiliki risiko. Menurut Jokowi pemerintah tak bisa lagi berlama-lama menimbang kepastian pelaksanaan rencana itu. "Saya tak akan berlama-lama, kalau iya (masuk TPP), apa yang diperbaiki, dan kalau tidak, apa yang harus kita lakukan," kata dia di depan ratusan pimpinan kampus peserta Konferensi FRI 2016.

Meskipun demikian, Jokowi mengisyaratkan pilihan untuk bergabung dengan TPP merupakan prioritas pemerintah. Dia mengeluh selama ini produk garmen Indonesia yang diekspor ke Amerika Serikat terpaksa harus terkena tarif tinggi karena Indonesia belum bergabung dengan TPP. "Kena tarif pajak 15-20 persen."

Sementara produk garmen asal negara-negara ASEAN lainnya, seperti Malaysia, Vietnam, Singapura dan Brunei, yang sudah bergabung dengan TPP, bisa bebas masuk ke pasar Amerika Serikat tanpa tarif. "Bagaimana kita bisa bersaing dengan mereka (negara ASEAN lain), pasti tidak bisa," kata Jokowi.

Menurut Jokowi kritik ke pemerintah terhadap rencana itu selama ini tidak relevan karena tanpa penjelasan mengenai perhitungan yang teliti. "Jangan belum-belum bilang pasar kita akan direbut, produk kita lain dari Amerika," kata dia.

Dia menyatakan hal ini di depan 425 pimpinan perguruan tinggi se-Indonesia untuk mengingatkan mengenai kebutuhan percepatan persiapan Indonesia menyikapi tantangan kompetisi ketat perekonomian global.

Jokowi mengatakan kalangan kampus perlu ikut berkontribusi membantu pemerintah agar bisa bergegas memperbaiki kualitas produktivitas, daya saing, etos kerja dan efisiensi. "Kita sudah masuk era kompetisi, tradisi lama tak bisa lagi dipakai, kalau tidak, kita akan jadi pecundang," ujar Jokowi.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Sejumlah ekonom terkenal telah menolak kebijakan Jokowi untuk bergabung dalam TPP. Salah satunya disampaikan Guru Besar Fakultas Ekonomi UI Emil Salim, yang tahun 1964 memperoleh gelar doktor ekonomi dari University of California, Berkeley.

Menurut Emil, yang juga mantan Ketua Dewan Pertimbangan Presiden, TPP tidak hanya berpengaruh terhadap memburuknya ekonomi, tetapi juga tidak sesuai dengan nilai-nilai ideologi bangsa dan Nawacita. “Bukan hanya alasan ekonomi, melainkan juga ideology battle,” kata Emil yang jadi menteri sejak tahun 1971.

Yang menjadi kesulitan membahas TPP, ujar mantan Menteri Lingkungan Hidup Indonesia yang pertama,  adalah bahwa negosiasi tentang dan hasilnya tidak transparan dan sifatnya tertutup.

"Yang banyak dilibatkan dalam negosiasi TPP adalah pengusaha besar AS, sedangkan buruh, pengusaha kecil, LSM, dan cendekiawan tidak dilibatkan," kata Emil. Bahkan, Kongres dan Senat AS juga tidak dilibatkan sehingga 130 anggota Kongres mengirim surat protes kepada US Trade Representative, Ron Kirk.

Emil menjelaskan, TPP dianggap tidak memperjuangkan "perdagangan bebas", tetapi kepentingan "lobi bisnis yang kuat", mencakup kepentingan produsen peternakan, pertanian, industri gula, rokok, farmasi, dan lain-lain. Informasi tentang perkembangan negosiasi TPP kita peroleh dari internet dan tulisan para cendekiawan seperti Joseph Stiglitz dan Rick Rowden.

Indonesia adalah negara berpenduduk dan berpotensi pembangunan yang besar. "Yang kita perlukan adalah bekerja keras dengan keyakinan penuh bahwa Indonesia sebagai pasar besar tidak untuk dijual: 'not for sale!', kata Emil yang di fora internasional dikenal sebagai salah satu ekonom peletak dasar pembangunan berkelanjutan.

ADDI MAWAHIBUN IDHOM | UNTUNG WIDYANTO

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan

Jokowi Sudah Temui CEO Apple Tim Cook, Menlu Cina Wang Yi, dan Eks PM Inggris Tony Blair, Fokus Bahas Soal IKN

32 menit lalu

Bos Apple Tim Cook bertemu Presiden Jokowi di Istana Kepresidenan Jakarta, 17 April 2024. Foto: BPMI Setpres/Kris
Jokowi Sudah Temui CEO Apple Tim Cook, Menlu Cina Wang Yi, dan Eks PM Inggris Tony Blair, Fokus Bahas Soal IKN

Pekan ini menjadi hari sibuk Jokowi menemui CEO Apple Tim Cook, Menlu Cina Wang Yi, dan Eks PM Inggris Tony Blair. Apa hasil pertemuan bahas IKN itu


Gibran di Jakarta Menjelang Putusan MK, Merahasiakan Pertemuan Tokoh hingga Ganjar tak Menutup Diri

2 jam lalu

Cawapres Gibran Rakabuming Raka memberikan respons atas panggilan Mahkamah Konstitusi (MK) kepada empat menteri Presiden Joko Widodo atau Jokowi untuk dimintai keterangan dalam sidang sengketa Pilpres 2024.di Balai Kota Solo, Jawa Tengah, Selasa, 2 April 2024. TEMPO/SEPTHIA RYANTHIE
Gibran di Jakarta Menjelang Putusan MK, Merahasiakan Pertemuan Tokoh hingga Ganjar tak Menutup Diri

Gibran Rakabuming Raka berangkat ke Jakarta, pada Jumat, 19 April 2024. Kabarnya, ia akan bertemu dengan sejumlah tokoh


Jokowi dan Maruf Amin jadi Saksi Nikah Puteri Kelima Bamsoet

3 jam lalu

Jokowi dan Maruf Amin jadi Saksi Nikah Puteri Kelima Bamsoet

Ketua MPR RI, Bambang Soesatyo atau Bamsoet, menikahkan puteri kelimanya, Saras Shintya Putri (Chacha) dengan Avicenna Athalla Zaki Ghani Alli (Athalla), di Hotel Mulia, Jakarta, Sabtu 20 April 2024.


Analis Ungkap Faktor Prabowo Bisa jadi Juru Damai Jokowi dan Megawati

3 jam lalu

Prabowo Subianto (kiri) dan Megawati Soekarnoputri. TEMPO/ Subekti
Analis Ungkap Faktor Prabowo Bisa jadi Juru Damai Jokowi dan Megawati

Pengamat melihat perlu ada faktor kepastian terlebih dahulu di antara Prabowo dan Megawati, sebelum Ketua Umum Partai Gerindra menjadi juru damai bagi Megawati dan Jokowi.


Rencana Jokowi Bertemu Megawati, Ditanggapi Gibran Dikomentari Hasto

4 jam lalu

Presiden Joko Widodo memberi pengarahan dalam acara Peringatan 22 Tahun Gerakan Nasional Anti Pencucian Uang dan Pencegahan Pendanaan Terorisme (APU PPT) di Istana Negara, Jakarta, Rabu 17 April 2024. Indonesia telah dinyatakan secara aklamasi diterima sebagai Anggota Financial Action Task Force on Money Laundering and Terrorism Financing (full membership). Keberhasilan tersebut diperoleh dalam FATF Plenary Meeting di Paris, Perancis yang dipimpin oleh Presiden FATF, MR. T. Raja Kumar pada Rabu, 25 Oktober 2023. TEMPO/Subekti.
Rencana Jokowi Bertemu Megawati, Ditanggapi Gibran Dikomentari Hasto

Gibran Rakabuming Raka berharap ada peluang untuk pertemuan antara Jokowi dan Megawati


Pengamat Sebut Megawati akan Berkonflik Lama dengan Jokowi seperti SBY

4 jam lalu

Susilo Bambang Yudhoyono, Megawati dan Jokowi. Instagram, dan ANTARA
Pengamat Sebut Megawati akan Berkonflik Lama dengan Jokowi seperti SBY

Pakar politik menjelaskan segala wacana pertemuan Jokowi dan Megawati usai Idul Fitri sulit untuk terwujud.


Prabowo Ingin jadi Jembatan bagi Jokowi, Megawati, dan SBY

7 jam lalu

Staf Khusus Menteri Pertahanan Bidang Komunikasi Publik, Sosial Ekonomi, dan Hubungan Antar Lembaga, Dahnil Anzar Simanjuntak, saat ditemui di Kantor Kementerian Pertahanan, di Jalan Medan Merdeka Barat, Jakarta Pusat, Selasa, 12 November 2019. Tempo/Egi Adyatama
Prabowo Ingin jadi Jembatan bagi Jokowi, Megawati, dan SBY

Juru Bicara Prabowo Dahnil Anzar Simanjuntak menjelaskan bahwa watak Prabowo itu politik rekonsiliatif dan mempersatukan


Prabowo Bertemu Tony Blair Bahas Strategi Pengentasan Kemiskinan hingga Pemberdayaan Ekonomi Lokal

12 jam lalu

Menteri Pertahanan RI Prabowo Subianto (dua kanan) berbincang-bincang dengan eks perdana menteri Inggris Tony Blair (tengah) di Kantor Kementerian Pertahanan RI, Jakarta, Jumat 19 April 2024. ANTARA/HO-Biro Humas Setjen Kemhan RI.
Prabowo Bertemu Tony Blair Bahas Strategi Pengentasan Kemiskinan hingga Pemberdayaan Ekonomi Lokal

Tony Blair dan Prabowo Subianto berdiskusi membahas isu-isu global dan strategi untuk mewujudkan visi Indonesia menjadi negara maju


Masinton Bilang Megawati Tidak Perlu Bertemu Jokowi

12 jam lalu

Politikus Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan Masinton Pasaribu di kawasan Tebet, Jakarta Selatan pada Selasa, 8 Oktober 2019. TEMPO/Andita Rahma
Masinton Bilang Megawati Tidak Perlu Bertemu Jokowi

Masinton Pasaribu mengatakan Megawati Soekarnoputri tidak perlu bertemu Presiden Joko Widodo karena telah menodai konstitusi dan demokrasi.


Terpopuler Bisnis: Jalan Tol Palembang - Betung Ditarget Rampung 2025, Rupiah Makin Keok

13 jam lalu

Pergerakan Rupiah terhadap Dolar AS 6-15 April 2024. (Google.com)
Terpopuler Bisnis: Jalan Tol Palembang - Betung Ditarget Rampung 2025, Rupiah Makin Keok

Kementerian PUPR menargetkan Jalan Tol Palembang - Betung selesai pada 2025. Untuk itu butuh tambahan tim percepatan.