TEMPO.CO, Jakarta - Festival Pendidikan Maluku yang berlangsung di Taman Budaya menarik minat guru dan pelajar di Kota Ambon. Acara ini diselenggarakan Pemerintah Provinsi Maluku.
“Murid senang, orang tua juga senang, karena jarang ada acara seperti ini,” kata Sentia Mailuhu, guru PAUD Tunas Bangsa, yang hadir bersama seorang rekan dan delapan muridnya, pada Jumat, 29 Januari 2016.
Dalam acara ini, mereka mengikuti aktivitas yang dipandu perwakilan Ganara Art School, yang berasal dari Jakarta. Mereka mencampur warna dengan memakai busa dan terlihat murid-murid yang memakai baju olahraga PAUD Tunas Bangsa berwarna hijau begitu asyik mencampur-campur warna itu.
“Sebenarnya masih banyak murid yang mau ikut ke sini, tapi enggak mungkin dibawa semua,” ujarnya. Ia berharap nantinya kegiatan seperti ini diadakan lebih rutin lagi. “Kegiatan seperti ini jarang mengundang kelompok bermain (PAUD).”
Sedangkan orang tua murid mengaku membiarkan anak-anaknya mengikuti kegiatan itu. Tanpa sedikit pun mereka mencoba memberi tahu apa yang harus dilakukan anak-anak.
Memang, dalam kegiatan yang dipandu Ganara ini, orang tua tak boleh mengikuti kegiatan anak-anak dan hanya guru yang boleh mendampingi anak-anak.
Salah satu orang tua murid, Linda, mengaku membiarkan anaknya yang bernama Rehan, 4 tahun, murid PAUD Kuntum Ceria, bersosialisasi dalam kegiatan itu. “Biarkan saja mereka berkreasi,” ucapnya.
Selain memperhatikan anaknya, Linda memperhatikan gerak keponakannya bernama Tira, yang berasal dari PAUD yang sama. “Anak-anak senang karena di sekolah tak diajarkan hal-hal seperti ini.”
DIKO OKTARA