TEMPO.CO, Ngawi - Rusli, 34 tahun, warga Desa Ngrambe, Kecamatan Ngrambe, Kabupaten Ngawi, Jawa Timur, ternyata tidak termasuk 23 korban terbaliknya perahu di perairan Johor, Malaysia, pada Selasa, 26 Januari 2016. Pria kelahiran Lampung Timur itu telah menghubungi keluarga pada Kamis, 28 Januari 2016.
"Pakde (Rusli) menghubungi lewat video call, jadi kami yakin beliau tidak apa-apa," kata Ratih Mawadati, keponakan Rusli, saat ditemui Tempo, Jumat, 29 Januari 2016.
Menurut Ratih, dari percakapan dengan menggunakan fasilitas di telepon seluler itu, Rusli menyatakan paspor miliknya yang ditemukan di lokasi terbaliknya perahu hanya salinan. Adapun buku identitas yang asli masih dibawa Rusli. "Kemungkinan ada yang mengambil salinan paspor Pakde, tapi tidak tahu siapa," tuturnya kepada Tempo.
Salinan paspor milik Rusli yang ditemukan di wilayah perairan itu bernomor AS 198316. Nomor identitas, termasuk tanggal penerbitan dan masa berlaku paspor, sama persis dengan arsip yang tersimpan di Kantor Imigrasi Kelas II Madiun. (Baca juga: Kapal Tenggelam di Malaysia, Korban Asal Kediri Sulit Dilacak)
Sumini, mertua Rusli, mengatakan menantunya tidak termasuk penumpang perahu yang terbalik di perairan Johor. Berdasarkan keterangan langsung dari yang bersangkutan kepada pihak keluarga, Rusli tengah bekerja sebagai kuli bangunan di Malaysia.
Kepastian tentang keselamatan Rusli membuat keluarganya di Ngawi merasa lega. Beberapa saat setelah terbaliknya perahu di perairan Johor, Sumini dan keluarga sempat panik karena, berdasarkan pemberitaan di televisi, nama Rusli tercatat sebagai salah satu korban peristiwa tersebut. "Alhamdulillah dia tidak apa-apa," kata perempuan berusia 60 tahun tersebut. (Baca juga: Ini Penyebab Terempasnya Kapal Pembawa Imigran Indonesia)
NOFIKA DIAN NUGROHO