Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Kelompok Remaja Bali Ini Beri Bimbingan kepada LGBT  

Editor

Natalia Santi

image-gnews
Peserta Dialog Nasional Gerakan Lesbian, Gay, Biseksual, Transgender, Intersex, dan Queer (LGBTIQ) Indonesia (ketiga kiri) berfoto bersama anggota Forum  LGBTIQ di Medan, Sumatera Utara, 17 Desember 2015. ANTARA FOTO
Peserta Dialog Nasional Gerakan Lesbian, Gay, Biseksual, Transgender, Intersex, dan Queer (LGBTIQ) Indonesia (ketiga kiri) berfoto bersama anggota Forum LGBTIQ di Medan, Sumatera Utara, 17 Desember 2015. ANTARA FOTO
Iklan

TEMPO.CO, Denpasar - Sekelompok remaja Bali peduli kalangan lesbian, gay, biseksual, dan transgender (LGBT). Kelompok bernama Kita Sayang Remaja (Kisara) itu melakukan pendampingan bagi kelompok LGBT. "Kami biasanya melakukan pendampingan kepada kelompok ini," kata Koordinator Kisara, Ni Luh Eka Purniastiti, di Kantor Perkumpulan Keluarga Berencana Indonesia Denpasar, Rabu, 27 Januari 2016. 

Kisara beranggotakan sekitar 50 orang, yang terdiri atas remaja berusia 10-24 tahun. Pendampingan itu dilakukan untuk memberikan dukungan moril. Menurut Eka, mereka juga memberikan informasi dan pengetahuan kepada keluarga yang memiliki anggota dengan orientasi seksual berbeda tersebut. 

Pendampingan kepada kelompok LGBT bukan satu-satunya program Kisara. Eka dan teman-temannya juga menyebarkan informasi tentang kesehatan reproduksi bagi remaja. "Harapannya, agar para remaja itu tahu dan waspada tentang kesehatan reproduksinya," kata mahasiswa Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Udayana Bali itu.

Kisara juga mendapat bimbingan dari Direktur Eksekutif Perkumpulan Keluarga Berencana Indonesia I Ketut Sukanata. Menurut Ketut, pendampingan bagi kaum LGBT sangat diperlukan karena kaum LGBT sering dicemooh, misalnya di tempat pelayanan kesehatan masyarakat, seperti puskesmas. Bahkan di lingkungan keluarga atau tetangganya sendiri.

“Padahal, tentu tidak ada orang yang ingin memiliki perbedaan orientasi seksual itu,” kata Ketut. Ketimbang mengkhawatirkan cemooh dan stigma masyarakat, menurut Ketut, lebih baik mengingatkan tentang risiko penyakit yang potensial disebarkan kelompok tersebut. "Untuk mencegah penyebaran penyakit itu, informasi kepada mereka harus diberikan secara utuh," katanya.

Ketut menambahkan remaja yang emosinya belum stabil dan memiliki keinginan yang sangat kuat, bisa saja tanpa sengaja menularkan penyakitnya. “Sehingga pemahaman ini perlu diberikan,” kata Ketut. Psikologis anak yang memiliki kelainan itu pun perlu dipikirkan. Menurut Ketut, anak yang tersingkir dari sosial itu bisa saja mengalami depresi. "Mereka bisa saja mendapatkan kekerasan seksual dan kriminalisasi. Takutnya mereka akan merasa jadi warga yang terbuang,” tambahnya.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Selaku relawan yang sudah mencoba membantu remaja LGBT ini, Eka menyayangkan pernyataan para petinggi negara, seperti Menteri Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi tentang LGBT. Menurut dia, LGBT itu adalah sebuah pilihan bagi setiap orang.

Yang terpenting, masyarakat yang mengalami perbedaan orientasi sosial itu harus diberi ilmu tentang kesehatan reproduksi. Pemerintah seharusnya merangkul kelompok minoritas ini. "Pernyataan itu pasti menyakiti hati LGBT, padahal seharusnya dirangkul," katanya.

Sebelumnya Menteri Mohamad Nasir melarang mahasiswa mendeklarasikan diri sebagai LGBT untuk pamer kemesraan di kampus. "Kampus merupakan penjaga moral, jadi tidak diperkenankan adanya aktivitas yang melanggar tata susila seperti pamer kemesraan atau making love di kampus," kata Nasir.

MITRA TARIGAN

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan

Cara Kota Yogyakarta Jadi Kawasan tanpa Rokok: Mau Merokok, Silakan ke Kuburan

15 Agustus 2021

TEMPO/Dwi Narwoko
Cara Kota Yogyakarta Jadi Kawasan tanpa Rokok: Mau Merokok, Silakan ke Kuburan

Simak bagaimana Kota Yogyakarta, Kota Surakarta, Denpasar, dan Sawahlunto menciptakan kawasan tanpa rokok demi menjadi kota/kabupaten layak anak.


Bali Satu-satunya Provinsi Dinilai Baik Kurangi Sampah

25 Februari 2021

Petugas menyemprotkan cairan Eco-Enzyme saat peringatan Hari Peduli Sampah Nasional di Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Suwung, Denpasar, Bali, Minggu 21 Februari 2021. Aplikasi cairan Eco-Enzyme untuk mengurangi bau sampah TPA di Bali disebut yang pertama di dunia. ANTARA/Naufal Fikri Yusuf
Bali Satu-satunya Provinsi Dinilai Baik Kurangi Sampah

Bali berhak memperoleh dana insentif khusus kategori pengelolaan sampah sebesar Rp 5,65 miliar. Simak dasar penilaian di Hari Peduli Sampah Nasional.


Ada Rumah Bisabilitas Buat Disabilitas di Denpasar Bali

27 Februari 2020

Ilustrasi penyandang disabilitas atau difabel. Shutterstock
Ada Rumah Bisabilitas Buat Disabilitas di Denpasar Bali

Rumah Bisabilitas yang merupakan rumah kreatif disabilitas menjadi wadah untuk mengembangkan kreativitas difabel.


OJK Cabut Izin Usaha BPR Legian Denpasar

24 Juni 2019

Uji Kelayakan Komisioner OJK Dimulai
OJK Cabut Izin Usaha BPR Legian Denpasar

OJK mengimbau kepada nasabah BPR Legian agar tetap tenang.


Usai Lebaran, Nirina Zubir Gowes Sepeda dari Jakarta ke Denpasar

19 Juni 2019

Wakil Kepala Polda Metro Jaya, Brigjen Pol Wahyu Hadiningrat (kiri) bersama Nirina Zubir memberikan sambutan usai mengikuti riding bersama dalam rangkaian acara
Usai Lebaran, Nirina Zubir Gowes Sepeda dari Jakarta ke Denpasar

Melalui tagar #suami_istri_ride Nirina Zubir membagikan perjalanan bersepeda dari Jakarta menuju Denpasar, Bali


Es Blewah, Minuman Buka Puasa Favorit di Denpasar

20 Mei 2019

Resep Es Blewah
Es Blewah, Minuman Buka Puasa Favorit di Denpasar

Es blewah yang hanya dapat dijumpai saat Ramadan menjadi minuman buka puasa khas untuk menyemarakkan Pasar Ramadan di Kampung Jawa, Denpasar Barat.


Dibuka 24 Februari 2019, Pasar Badung Terapkan Transaksi Nontunai

19 Februari 2019

Sejumlah pedagang berusaha menyelamatkan barang-barangnya saat kebakaran melanda Pasar Badung, Denpasar, Bali, 29 Februari 2016. Ini merupakan kali yang ketiga dalam kurun waktu 25 tahun terakhir Pasar Badung, Denpasar dilalap si jago merah. TEMPO/Johannes P. Christo
Dibuka 24 Februari 2019, Pasar Badung Terapkan Transaksi Nontunai

Pasar Badung akan beroperasi pada 24 Februari 2019 mendatang dengan menerapkan sistem transaksi nontunai atau online.


Akhir Pekan di Denpasar, Ada Pesta Kuliner di Kreatif Food Truck

9 Februari 2019

ilustrasi food truck (pixabay.com)
Akhir Pekan di Denpasar, Ada Pesta Kuliner di Kreatif Food Truck

Ada kreatif food Truck di lapangan parkir Taman Kota Lumintang di Kota Denpasar. Mulai pukul 13.00 waktu Indonesia bagian tengah. Coba kulinernya


Daftar 10 Kota Paling Sehat Dunia, Kota Denpasar Masuk

12 Januari 2019

Suasana pusat kebugaran yang disediakan untuk para atlet di Desa Olimpiade Gangneung di Gangneung, Korea Selatan, 25 Januari 2018. Olimpiade musim dingin 2018 di Korea Selatan akan digelar pada 8 - 25 Februari. REUTERS/Kim Hong-Ji
Daftar 10 Kota Paling Sehat Dunia, Kota Denpasar Masuk

Kota Denpasar adalah satu-satunya kota di Indonesia yang masuk dalam daftar 10 kota tersehat versi TravelSupermarket.


Cerita Bos Tokopedia Ihwal 30 Kreator dan UMKM di MakerFest 2018

5 November 2018

William Tanuwijaya, CEO Tokopedia.com
Cerita Bos Tokopedia Ihwal 30 Kreator dan UMKM di MakerFest 2018

Untuk mendorong UMKM terus berkembang, sebanyak 30 kreator Bali memaparkan ide uniknya dalam ajang MakerFest 2018 di Kota Denpasar.