Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Terduga Teroris Ditangkap, Ayah Ini Minta Klarifikasi Polisi  

Editor

Grace gandhi

image-gnews
Terduga teroris jaringan Poso berinisial A alias Harum (kiri) dan C alias Fatahilla (kanan) dikawal ketat polisi saat memasuki Bandara Sultan Hasanuddin, Makassar, Sulawesi Selatan, 26 Januari 2016. ANTARA/Sahrul Manda Tikupadang
Terduga teroris jaringan Poso berinisial A alias Harum (kiri) dan C alias Fatahilla (kanan) dikawal ketat polisi saat memasuki Bandara Sultan Hasanuddin, Makassar, Sulawesi Selatan, 26 Januari 2016. ANTARA/Sahrul Manda Tikupadang
Iklan

TEMPO.CO, Malang - Pasangan Suyitno dan Ngatemi meminta aparat kepolisian segera mengklarifikasi identitas terduga teroris yang ditangkap Detasemen Khusus 88 Antiteror di Kelurahan Tampamia Radda, Kecamatan Belopa, Kabupaten Luwu, Sulawesi Selatan, Senin, 25 Januari 2016.

Polisi telah menangkap Yayan Joko Wahyudi alias Ardie alias Awie bersama Chandra, 32 tahun. Mereka disebut-sebut sebagai anak buah Santoso alias Abu Wardah, buronan teroris nomor satu di Indonesia. Yayan dan Chandra disangka sebagai pembantai dua anggota Kepolisian Resor Poso dengan cara dimutilasi di Taman Jeka pada 2011.

Kepala Kepolisian Resor Luwu Ajun Komisaris Besar Adex Yudiswan menyebut Yayan sebagai warga Dusun Gobet RT 07/RW 02, Desa Pondokagung, Kecamatan Kasembon, Kabupaten Malang, Jawa Timur.

Nama lengkap Yayan dan alamat tempat tinggal yang diumumkan polisi dibenarkan Suyitno, Kepala Urusan Pembangunan Desa Pondokagung, yang juga ayah kandung Yayan.

“Nama, usia, dan alamat Yayan yang ditangkap polisi di Luwu itu persis dengan identitas anak pertama saya. Tapi setelah kami perhatikan, foto wajah Yayan yang ditangkap itu sama sekali beda dengan Yayan anak kami yang di Kalimantan. Tadi malam kami masih berkomunikasi dengan dia,” kata Suyitno di rumahnya, Kamis siang, 28 Januari 2016.

Suyitno, 52 tahun, mengaku memiliki tiga anak dan Yayan merupakan anak pertama. Menurut dia, kemungkinan Yayan yang ditangkap Densus 88 di Kabupaten Luwu menyalahgunakan identitas putra pertamanya berdasarkan kartu tanda penduduk (KTP) yang hilang di Kecamatan Palaran, Kota Samarinda, pada 2014.

Setelah kehilangan dompet berisi, antara lain KTP dan kartu ATM BRI, Suyitno menyuruh Yayan mengurus surat bukti kehilangan barang di Markas Kepolisian Palaran. Suyitno menguruskan pembuatan KTP yang baru di Malang.

“Jadi kami sangat mengharapkan ada klarifikasi dari Kepolisian soal identitas Yayan yang ditangkap di Luwu, bagaimana caranya ia punya identitas yang sama dengan Yayan anak kami,” kata Suyitno.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Suyitno mengajukan tiga alibi anaknya tak terlibat dalam aksi terorisme. Pertama, saat kejadian, Yayan sedang bekerja di Palaran. Ia bekerja sebagai teknisi sebuah perusahaan pertambangan.

Kedua, saat terjadi pembantaian dua polisi di Poso pada 2011, Yayan berada di Malang. Pria kelahiran 26 Juni 1991 ini menamatkan studi di SMK Dwija Bhakti, Jombang, pada 2008. Ia sempat menganggur cukup lama sampai akhirnya berangkat ke Kalimantan Timur pada akhir 2012 dan bekerja di sebuah perusahaan tambang batu bara di sana.

Ketiga, menurut Suyitno, setelah penangkapan dua terduga teroris di Kabupaten Luwu itu, suasana Desa Pondokagung pasti ramai didatangi banyak aparat keamanan.

“Kalau memang itu anak saya, sebelum ada penangkapan, pasti saya sudah ditanya-tanyai aparat keamanan, khususnya aparat intelijen. Tapi lihat sendiri, suasana desa kami tetap tenang,” kata Suyitno.



ABDI PURMONO


Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan

Banjir dan Longsor Melanda Kota Palopo dan Kabupaten Luwu

24 hari lalu

Sejumlah rumah di Kota Palopo terendam banjir akibat meluapnya Sungai Ammassangan, Sulawesi Selatan. TEMPO/Muhammad Adnan
Banjir dan Longsor Melanda Kota Palopo dan Kabupaten Luwu

Hujan lebat yang berbarengan dengan pasang air laut menyebabkan banjir pada, 29 Maret 2024 yang merendam 9 desa di Kabupaten Luwu, Sulawesi Selatan.


BPNB Catat 4 Orang Meninggal Akibat Longsor di Kabupaten Luwu

57 hari lalu

Tim SAR Gabungan melakukan evakuasi terhadap korban yang tertimpa tanah longsor di Jalan Poros Desa Bonglo, Kecamatan Bastem Utara, Kabupaten Luwu, Sulawesi Selatan, Senin, 26 Februari 2024. ANTARA/HO- Dokumentasi Basarnas Makassar
BPNB Catat 4 Orang Meninggal Akibat Longsor di Kabupaten Luwu

Material longsor dari sisi bukit menerjang pengendara kendaraan yang sedang melintas jalan tersebut.


Video Viral Detik-detik Tanah Longsor Terjang Pengguna Jalan di Luwu, Sedikitnya 4 Orang Tewas

57 hari lalu

Cuplikan video detik-detik tanah longsor di Luwu. X.com/Abdul Muhari
Video Viral Detik-detik Tanah Longsor Terjang Pengguna Jalan di Luwu, Sedikitnya 4 Orang Tewas

Video viral di media sosial detik-detik tanah longsor menerjang sejumlah pengguna jalan di Desa Bonglo, Bastem Utara, Kabupaten Luwu, Senin pagi.


Tangkap 16 Tersangka Teroris, BNPT Tegaskan NII Masih Eksis

31 Maret 2022

Ilustrasi teroris. shutterstock.com
Tangkap 16 Tersangka Teroris, BNPT Tegaskan NII Masih Eksis

BNPT menangkap 16 orang terduga teroris yang disebut berafiliasi dengan NII.


Kepala Densus 88: Kami Ingin Perlakukan Pelaku Teroris Sebagai Korban

21 Maret 2022

Ratusan kotak amal yang ditemukan Tim Densus 88 Antiteror Mabes Polri. (Antara Lampung/Damiri)
Kepala Densus 88: Kami Ingin Perlakukan Pelaku Teroris Sebagai Korban

Kepala Densus 88 menyatakan pihaknya menggunakan paradigma baru dengan menempatkan pelaku terorisme sebagai korban.


Densus 88: Penangkapan Meningkat, Aksi Terorisme Menurun

21 Maret 2022

Personel Densus 88 Anti Teror membawa terduga teroris ke dalam bus di Polda Jawa Timur, Surabaya, Jawa Timur, Kamis, 18 Maret 2021. Sebanyak 22 orang terduga teroris dipindahkan dari Rumah Tahanan Polda Jawa Timur ke Jakarta. ANTARA FOTO/Didik Suhartono
Densus 88: Penangkapan Meningkat, Aksi Terorisme Menurun

Densus 88 menyatakan aksi terorisme di Indonesia dalam dua tahun terakhir menurun setelah mereka melakukan penangkapan secara masif.


Terduga Teroris Ditangkap di Bogor, Camat: Betul Warga Kami, Penjual Kimia

15 Juni 2021

Ilustrasi Ditangkap / Ditahan / Diborgol. shutterstock.com
Terduga Teroris Ditangkap di Bogor, Camat: Betul Warga Kami, Penjual Kimia

Camat Bogor Utara Marse Hendra Saputra membenarkan telah telah terjadi penangkapan terduga teroris di wilayahnya pada Senin, 14 Juni 2021.


Napi Terorisme Dikurung di Gunung Sindur, Kemenkumham: Sejak Aksi Teroris Marak

16 April 2021

Narapidana tindak pidana teorisme mencium bendera Merah Putih usai mengucap ikrar setia kepada Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) di Aula Sahardjo, Lapas Narkotika Kelas IIA Gunung Sindur, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Kamis 15 April 2021. Sebanyak 34 narapidana tindak pidana terorisme mengikuti ikrar setia kepada NKRI sebagai bentuk implementasi hasil akhir program deradikalisasi serta pengikat tekad dan semangat untuk menegaskan bersedia kembali membangun kehidupan berbangsa dan bernegara dalam bingkai NKRI. ANTARA FOTO/Humas Kemenkumham
Napi Terorisme Dikurung di Gunung Sindur, Kemenkumham: Sejak Aksi Teroris Marak

Kepala Kanwil Kementerian Hukum dan HAM Jawa Barat Sudjonggo menjelaskan alasan mengapa menempatkan napi terorisme di Lapas Gunung Sindur.


Densus 88 Tangkap PNS dan Nelayan Terduga Teroris di Aceh

22 Januari 2021

Ilustrasi teroris. shutterstock.com
Densus 88 Tangkap PNS dan Nelayan Terduga Teroris di Aceh

Detasemen Khusus 88 Antiteror Polri menangkap dua orang terduga teroris di Aceh pada 21 Januari 2021. Satu orang merupakan PNS dan lainnya nelayan


Densus 88 Tangkap Terduga Teroris di Banten, Kelompok Jamaah Islamiyah

9 November 2020

Polisi memeriksa rumah warga yang berada di sekitar lokasi pengejaran terduga teroris di Kelurahan Mamboro, Palu Utara, Sulawesi Tengah, Sabtu, 7 November 2020 Aparat gabungan yang terdiri dari Detasemen Khusus (Densus) 88 Antiteror Polri, Brimob Polri dan TNI melakukan pengejaran terhadap seorang pria yang diduga merupakan anggota kelompok teroris yang masuk dalam Daftar Pencarian Orang (DPO) Poso serta bersembunyi di sekitar wilayah tersebut dan hingga pukul 17.30 WITA petugas masih melakukan pengejaran. ANTARA FOTO/Mohamad Hamzah
Densus 88 Tangkap Terduga Teroris di Banten, Kelompok Jamaah Islamiyah

Densus 88 Antiteror Polri menangkap satu terduga teroris bernama Ahmad Zaini alias Ahyar alias Ahyas alias Epson di Banten.