TEMPO.CO, Pekanbaru - Dinas Tenaga Kerja, Transmigrasi, dan Kependudukan Provinsi Riau masih melacak identitas satu korban kapal karam di perairan Negara Bagian Johor, Malaysia, bernama Muhammad Khoirisin yang diduga merupakan warga Dumai, Riau. Hal itu diketahui dari data korban yang dikeluarkan polisi Malaysia saat menemukan 13 jenazah di perairan tersebut pada Selasa pagi, 26 Januari 2016.
Identitas Khoirisin diketahui berdasarkan paspor yang ditemukan polisi Malaysia, tercatat Khoirisin lahir di Dumai, 29 Oktober 1983. Masa berlaku paspor korban telah habis, yakni pada 15 Desember 2015. Namun, Dinas Tenaga Kerja Riau belum mendapatkan data pasti yang menyatakan korban berasal dari Dumai. (Baca juga: Ini Penyebab Terhempasnya Kapal Pembawa Imigran Indonesia)
Baca Juga:
“Kami belum dapat data pasti dari Dumai,” kata Kepala Dinas tenaga Kerja Riau Rasidin Siregar kepada Tempo, Rabu, 27 Januari 2016.
Menurut Rasidin, jika korban asal Dumai tersebut memiliki paspor, bisa jadi dia adalah tenaga kerja Indonesia (TKI) yang ke luar negeri melalui jalur resmi. Namun, persoalannya, paspor yang dimiliki korban telah habis masa berlakunya.
“Kami akan koordinasikan dengan Badan Nasional Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia (BNP2TKI),” ucapnya.
Sementara itu, Kepala Kepolisian Resor Dumai Ajun Komisaris Besar Suwoyo mengaku belum menerima laporan dari keluarga korban. “Nanti kami cek dulu,” ujarnya.
Sebelumnya, polisi Malaysia menemukan 13 jenazah warga Indonesia di perairan Negara Bagian Johor, Malaysia, pada Selasa lalu. Kapal yang diperkirakan membawa 30-35 penumpang diduga diempas badai hingga terbalik. Polisi Malaysia masih mencari kemungkinan ada korban lain yang belum ditemukan. (Baca juga: Kapal Tenggelam di Malaysia,Korban Asal Kediri Sulit Dilacak)
Informasi terakhir dari Kepala BNP2TKI Nusron Wahid, jumlah korban kapal terbalik bertambah menjadi 17 orang. (Baca: Kapal Terbalik di Malaysia, Korban Bertambah Jadi 17 Orang)
RIYAN NOFITRA
Video Kecelakaan Kapal Laut: