TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Joko Widodo menyoroti harga pangan yang semakin naik. Jokowi menugaskan Menteri Perdagangan Thomas Lembong dan Menteri Pertanian Amran Sulaiman untuk mengambil langkah-langkah strategi besar atau perancangan besar tentang persoalan pangan.
"Tujuan kebijakan pangan semata-mata agar pangan untuk rakyat cukup, sehat, dan aman," kata Jokowi dalam akun Twitter-nya, Rabu, 27 Januari 2016. Jokowi meminta Lembong dan Amran menjaga harga wajar yang dapat menguntungkan petani, tapi tidak merugikan para produsen.
Menurut Menteri Perdagangan Thomas Lembong, Presiden meminta menjaga keseimbangan antara produsen, konsumen, dan pedagang. “Jadi jangan sampai satu pihak yang diuntungkan secara berlebihan atau tidak proporsional," katanya seperti dikutip di laman setkab.go.id.
“Jadi merangkumkan itu semua tentunya lonjakan harga pangan, khususnya telur, ayam, daging sapi, sudah pasti menjadi perhatian bagi pemerintah dan kami sedang giat mengkoordinasikan internal bagaimana bisa mengatasi masalah itu segera,” katanya.
Sebelumnya, Jokowi menyesalkan tingginya harga pangan di Indonesia dibandingkan dengan negara-negara Asia, seperti Filipina, Cina, Kamboja, India, Thailand, dan Vietnam. Padahal, kata dia, 81 persen penduduk Indonesia merupakan konsumen beras. "Artinya, kenaikan harga pangan akan memukul 81 persen jumlah penduduk kita," ucapnya.
ALI HIDAYAT | ANANDA TERESIA