TEMPO.CO, Jakarta - Gubernur Banten Rano Karno meminta masyarakat agar tidak memusuhi mantan pengikut Gafatar. Rano meminta warga merangkul agar bisa kembali menjalani kehidupan normal. Menurutnya, Pemprov Banten membuka pintu bagi warga mantan pengikut Gafatar untuk kembali menjalani hidup bersama warga lainnya di Provinsi Banten.
"Mereka itu korban. Karena itu, kami harus memperlakukan mereka secara baik dan selanjutnya dilakukan pembinaan. Tidak mungkin warga Banten menolak kedatangan mereka,” kata Rano.
Sebanyak 153 anggota eks angggota Gerakan Fajar Nusantara (Gafatar) asal Banten ditampung di Balai Perlindungan dan Pembinaan Sosial (GBP2S) Dinas Sosial Provinsi Banten di Kabupaten Lebak. Sebelum dipulangkan ke kampung halaman mereka masing-masing, mereka akan mendapatkan pembinaan khusus.
Dari informasi yang dihimpun, bekas anggota Gafatar asal Banten ini berasal dari Kabupaten Pandeglang 14 orang, Kabupaten Lebak 14 orang, Kabupaten Serang 1 orang, Kabupaten Tangerang 15 orang, Kota Tangerang 44 orang, Kota Tangerang Selatan sebanyak 34 orang.(Baca juga: Momen Mengharukan Kala Mahasiswa Ikut Gafatar Ini Pulang)
Kepala Dinas Sosial Provinsi Banten Ini Sutisno Rawita mengatakan, pihaknya akan melakukan koordinasi dengan Dinsos Kabupaten/Kota untuk melakukann pembinaan terlebih dahulu sebelum dikembalikan ke masyarakat. "Mereka terdiri dari orang tua hingga anak-anak. Kami kan melakukan pembinaan secara perlahan, mengingat kondisi psikologis mereka yang masih belum normal," kata Ino Rabu, 27 Januari 2016.
Menurutnya, sebelum kembali menyatu dengan masyarakat, kepercayaan diri para anggota mantan Gafatar harus dipulihkan terlebih dahulu. Sehingga mereka dapat kembali hidup berdampingan dengan masyarakat yang lain. "Kemungkinan masih ada eks Gafatar asal Banten yang akan dipulangkan kembali, dan gelombang pemulangannya kita belum dapat informasi yang pasti,” ujarnya. (Baca juga: Begini Cerita Wali Kota Risma Mengejar Gafatar)
WASI'UL ULUM