TEMPO.CO, Surabaya - Keberadaan perpustakaan keliling membuat anak-anak yang orang tuanya mantan anggota Gafatar di penampungan sementara Asrama Transito Surabaya milik Dinas Tenaga Kerja, Transmigrasi, dan Kependudukan Jawa Timur senang.
Selain dua mobil perpustakaan keliling, ada dua mobil dongeng milik Badan Perpustakaan dan Kearsipan Provinsi Jawa Timur dan satu mobil sahabat perempuan dan anak milik Badan Pemberdayaan Masyarakat (Bapemas) Kota Surabaya.
Anak-anak itu bergegas membuka buku-buku dongeng dan cerita kepahlawanan yang dibawa mobil-mobil tersebut. Mereka duduk di atas tikar yang disediakan sambil didampingi pustakawan dari Badan Kearsipan dan Perpustakaan Jawa Timur.
"Kami memang sediakan untuk anak-anak," kata Sekretaris Badan Keperpustakaan dan Kearsipan Provinsi Jawa Timur Hasto Hendarto kepada Tempo, Rabu, 27 Januari 2016.
(Baca juga: Momen Mengharukan Kala Mahasiswa Ikut Gafatar Ini Pulang)
Mereka menyerbu empat mobil tersebut untuk mengambil buku-buku. Ada pula yang bermain game di mobil sahabat. "Ini lagi main game ikan-ikanan. Namanya Feedeng Frinzy," ujar Saiful, 11 tahun. Saiful asyik menggerakkan mouse komputer yang berada di mobil sahabat untuk bermain. "Saya suka sekali main ini."
Sedangkan Sihab, 15 tahun, asyik memainkan puzzle di sebuah komputer. Dia terlihat serius menyusun balok-balok berwarna dalam game itu. "Habis baca buku cerita, saya langsung main. Ini saya sudah level empat," ujarnya.
Anggota staf Bapemas Kota Surabaya, Kiki Manggar, menuturkan mobil sahabat perempuan dan anak memang sengaja didatangkan Bapemas Surabaya sejak Senin lalu. "Anak-anak sangat suka sekali main game yang di mobil," tuturnya.
(Baca juga: Soal Fatwa Sesat, Mantan Ketua Umum Gafatar: Kami Tak Percaya MUI)
EDWIN FAJERIAL