TEMPO.CO, Lumajang - Material vulkanis hasil erupsi Gunung Bromo berupa pasir mulai menghujani kawasan Tengger di Dusun Cemoro Lawang, Desa Ngadisari, Kecamatan Sukapura Kabupaten Probolinggo, Rabu pagi 27 Januari 2016. Hujan pasir ini sudah mulai terpantau sejak Rabu dinihari.
Hujan pasir tipis ini terasa di Pos Pengamatan Gunung Api (PGA) Bromo di Dusun Cemoro Lawang. Berdasarkan pengamatan secara visual Pos PGA Bromo juga masih terus terdengar suara gemuruh sedang hingga kuat dari kawah Bromo.
Suara dentuman kuat juga terdengar dari kawah Bromo. Adapun sinar api teramati samar-sama dari titik lokasi yang sama.
Budi, warga Dusun Cemoro Lawang, memberi kesaksian sama bahwa hujan abu beserta pasir tipis mengguyur kawasan Tengger. "Abu bahkan sudah sampai di pusat Kecamatan Sukapura," kata Budi menambahkan.
Namun warga masih terlihat tenang. Sebelumnya, Kepala Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG), Edi Prasojo mengatakan fase erupsi strombolian Gunung Bromo mulai terjadi. "Sudah terjadi lontaran material di dalam kawah Bromo. Bahkan sudah ada lontaran yang sampai keluar kawah," kata Edi.
Hal senada juga diungkapkan seorang peneliti dan penjelajah Gunung Api Indonesia, Aris Yanto. "Erupsinya berubah dari magmatik menjadi stromboli," kata Aris. Ihwal letusan stromboli ini menandakan bahwa lava sudah berada di permukaan kawah yang ditunjukkan dengan adanya sinar api itu.
Secara kegempaan, dari pengamatan Rabu dinihari hingga pagi, tremor masih menerus dengan amplitudo maximum 2-36 milimeter dominan 7 milimeter. Tercatat adanya 3 kali gempa vulkanik dangkal dengan amplitudo maximum 36 milimeter dan lama gempa 23-45 detik.
Terjadi juga 2 kali gempa vulkanik dalam dengan amplitudo maximum 35 milimeter dan lama gempa 13 detik. Selasa malam 26 Januari 2016, lontaran lava pijar teramati 150 meter dari puncak kawah.
DAVID PRIYASIDHARTA