TEMPO.CO, Surabaya - Sebanyak 13 eks anggota Gafatar asal daerah lain terbawa ke tempat penampungan Asrama Transito Dinas Tenaga Kerja Transmigrasi dan Kependudukan Jawa Timur, Surabaya. Mereka berasal dari daerah di luar Jawa Timur, dan pemerintah daerah masing-masing diminta untuk segera dijemput.
”13 orang itu resmi bukan warga Jawa Timur, dan besok kami targetkan sudah dipulangkan,” kata Asisten III Bidang Kesejahteraan Masyarakat Pemerintah Provinsi Jawa Timur Shofwan kepada Tempo di posko penampungan Surabaya, Selasa, 26 Januari 2016.
Rinciannya, kata dia, empat orang berasal dari Jalan Jatesa, Kabupaten Wonogiri, Jawa Tengah, dengan nama lengkap Hendra Cahyono, Tri Winarsih, Nely Putri Agustin, dan Wintono. Sedangkan tiga orang berasal dari Magelang, Jawa Tengah, yakni Suprapto, Albani, dan Arlika.
Selain itu, ada lima warga Daerah Istimewa Yogyakarta, yaitu Muhammad Hadi Suparyono, Eko Novianto, Dwiyanto Adi Nugroho, Achmad Hadi Subroto, dan Dwi Adiyanto. Sedangkan satu orang lagi berasal dari Desa Mulyorejo, Limbung Sungai Raya, Kabupaten Kubu Raya, Provinsi Kalimantan Barat, dengan nama Darmi.
Menurut Shofwan, pihaknya sudah menjalin koordinasi dengan pemerintah daerah masing-masing. “Mereka sudah siap semuanya untuk menjemput,” ujarnya.
Shofwan menegaskan, ke-13 orang itu menerima fasilitas yang sama selama berada di penampungan Surabaya. Di antaranya pembinaan mental, konsumsi, dan beberapa fasilitas lainnya. “Bagaimanapun juga, mereka sama-sama warga Indonesia,” katanya.
Shofwan menambahkan, hingga Selasa petang ini, warga eks anggota Gafatar yang telah tiba di penampungan berjumlah 730 orang. Mereka datang secara bertahap sejak Sabtu lalu.
Sedangkan data mereka yang sudah dijemput oleh daerah masing-masing berjumlah 436 jiwa. “Sementara sisanya 294 orang, rencananya akan dipulangkan Rabu besok,” katanya.
MOHAMMAD SYARRAFAH