TEMPO.CO, Surabaya - Erri Indra Kausar, 20, mahasiswa semester V Politeknik Elektronika Negeri Surabaya, yang menghilang dari rumahnya karena diduga bergabung dengan Gafatar sejak 17 Agustus 2015, akhirnya pulang ke keluarganya di Perumahan TNI AL di Kenjeran, Surabaya, pada Senin dinihari, 25 Januari 2016.
“Bapaknya kasih tahu pada kami bahwa anaknya itu sudah pulang,” kata Kepala Badan Kesatuan Bangsa dan Politik serta Perlindungan Masyarakat Surabaya Soemarno kepada Tempo di kantornya, Selasa, 26 Januari 2016.
Soemarno berujar orang tua Erri belum memberi penjelasan terkait dengan anaknya itu, tapi mereka hanya memberitahukan bahwa anaknya itu sudah pulang. “Katanya belum sempat mengobrol panjang, makanya tidak tahu alasan dan sebagai itu,” katanya.
Orang tua Errie, kata Soemarno, hanya mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang selama ini telah membantu mencari anaknya. "Kami hanya jawab itu adalah tugas kami,” ujarnya. (Baca juga: Curhat Eks Gafatar Soal Permukiman Dibakar di Kalimantan)
Soemarno mengatakan, selain Erri, dua pegawai negeri sipil Dinas Pemadam Kebakaran Kota Surabaya juga sudah pulang ke Surabaya. Mereka adalah Achmad Rifai dan Sudjito (bukan Sutjipto). Keduanya sudah didata di Asrama Transito dan sudah pulang bersama rombongan eks Gafatar dari Kabupaten Mempawah, Kalimantan Barat, ke Surabaya, Selasa, 26 Januari 2016. "Rifai sudah pulang ke rumahnya, yang Sudjito masih di Transito," katanya.
Meski begitu, Soemarno belum mengetahui alasan Sudjito masih belum diperbolehkan meninggalkan Asrama Transito. Dia meminta untuk menanyakan langsung informasi itu ke Pemerintah Provinsi Jawa Timur. (Baca juga: Eks Gafatar Minta Kasus Pembakaran Permukiman Diusut)
Sementara itu, ayah Erri Indra Kausar, Suharijono, membenarkan anaknya sudah kembali ke rumahnya sejak Senin dinihari kemarin, tepatnya sekitar pukul 02.30. Dia mengaku sangat senang dengan kembalinya Erri. “Tentu kami sekeluarga senang tak terhingga karena anak yang selama ini kami cari dan rindukan sudah pulang kembali ke pelukan kami,” ujarnya.
MOHAMMAD SYARRAFAH