TEMPO.CO, Makassar - Detasemen Khusus 88 Antiteror bersama Kepolisian Resor Luwu meringkus dua terduga teroris di Kabupaten Luwu, Sulawesi Selatan, Senin, 25 Januari. Kedua terduga pelaku teror yang ditangkap adalah ketua sebuah organisasi massa garis keras di Belopa, Chandra, dan seorang buron jaringan teroris Poso, Adri, alias Awi.
Juru bicara Kepolisian Daerah Sulawesi Selatan dan Barat, Komisaris Besar Frans Barung Mangera, membenarkan penangkapan dua terduga pelaku teror di Luwu. "Penangkapan itu dipimpin kepala satuan reserse kriminal dan anggota Densus. Keduanya ialah CH dan AD," kata Barung, Senin, 25 Januari.
Barung mengatakan kedua terduga pelaku teror itu masih menjalani pemeriksaan di Markas Polres Luwu. Namun kemungkinan dalam waktu dekat mereka akan dibawa ke Makassar. Kepolisian ditegaskannya masih akan melakukan pengembangan mengenai jaringan terduga teroris yang diciduk di Luwu.
Lebih jauh, kepolisian belum merinci peran dan keterlibatan kedua terduga teroris itu. Namun salah seorang di antaranya dikabarkan terlibat dalam kasus mutilasi. Bersama kedua pelaku, kepolisian telah menyita sejumlah barang bukti berupa telepon seluler dan pakaian.
Disinggung soal salah satu terduga pelaku teror adalah pentolan ormas Islam di Belopa, Barung membenarkannya. Tapi soal peran dan keterlibatannya belum dapat dipastikan lantaran masih menunggu laporan dari kepolisian setempat. "Informasi awalnya ya begitu, ada ketua ormas yang diamankan," tuturnya.
TRI YARI KURNIAWAN