TEMPO.CO, Surabaya - Sebanyak 382 warga eks anggota Gafatar telah dipulangkan ke daerah masing-masing di Jawa Timur hingga Senin malam, 25 Januari 2016. Mereka sebelumnya sempat ditampung di Asrama Transito Dinas Tenaga Kerja, Transmigrasi, dan Kependudukan Jawa Timur, Jalan Margorejo Nomor 74, Surabaya.
"Total yang sudah dipulangkan bisa langsung dilihat di papan pengumuman. Silakan lihat langsung, ada rinciannya,” kata Asisten III Bidang Kesejahteraan Rakyat Pemerintah Provinsi Jawa Timur Shofwan di penampungan.
Di papan pengumuman itu tertulis rincian warga eks anggota Gafatar yang sudah dipulangkan pada Minggu, 24 Januari 2016, dan Senin, 25 Januari 2016. Mereka tersebar ke Kabupaten Lamongan sebanyak 6 orang, Kota Mojokerto 4 orang, Kabupaten Mojokerto 23 orang, Kabupaten Sidoarjo 16 orang, dan Kabupaten Nganjuk 12 orang.
Selain itu, yang dipulangkan ke Kabupaten Ngawi sebanyak 3 orang, Kabupaten Gresik 27 orang, Kabupaten Jombang 19 orang, Kabupaten Blitar 24 orang, Kabupaten Trenggalek 5 orang, Kabupaten Pasuruan 30 orang, dan Kabupaten Bojonegoro 11 orang.
Kabupaten Madiun 19 orang, Kabupaten Pacitan 4 orang, Kabupaten Kediri 22 orang, Kabupaten Probolinggo 6 orang, Kota Madiun 8 orang, Kabupaten Malang 17 orang, dan Kota Surabaya 56 orang. “Sedangkan total semuanya yang telah tiba di Surabaya sejumlah 721 orang,” tuturnya.
Apabila dikurangi jumlah yang sudah dipulangkan ke daerah masing-masing, masih ada 409 orang di penampungan. Namun, Shofwan memastikan, data warga eks anggota Gafatar yang akan dipulangkan ke daerah masing-masing akan terus bertambah. Pasalnya, pemerintah daerah terus menjemput warganya yang ada di penampungan itu.
“Kami juga minta pemda atau pemkot yang belum segera menjemput warganya karena dimungkinkan akan ada kedatangan lagi dari Kalimantan,” katanya.
Sebelumnya, Kepala Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Kabupaten Malang Choirul Fathoni mengatakan telah mengirim dua bus untuk menjemput warganya itu. Mereka diharapkan tiba di Malang pada Senin malam ini dan menuju tempat penampungan sementara di Balai Pendidikan dan Latihan Dinas Sosial di Desa Banjarejo, Kecamatan Pakis. Di sana, warga akan tinggal selama dua-tiga hari.
Warga yang mengikuti program hijrah Gafatar itu diketahui berasal dari Desa Kromengan, Kecamatan Kromengan, serta Desa Kademangan di Kecamatan Pagelaran. Mereka di antaranya satu keluarga, yang terdiri atas ayah dan ibu serta tiga anak. "Mereka pergi diam-diam ke Kalimantan," kata Suparno, Kepala Desa Kromengan.
MOHAMMAD SYARRAFAH | ABDI PURMONO