TEMPO.CO, Surabaya - Pemerintah Provinsi Jawa Timur memberikan uang saku Rp 500 ribu untuk pengikut Gerakan Fajar Nusantara (Gafatar) yang pulang ke kampung halaman mereka. Uang saku itu dimaksudkan sebagai modal awal melanjutkan hidupnya di daerah setelah dipulangkan dari Mempawah, Kalimantan Barat.
“Pakde Karwo (sapaan Gubernur Jawa Timur Soekarwo) memberikan uang saku Rp 500 ribu buat setiap keluarga,” kata Wakil Gubernur Jawa Timur Saifullah Yusuf, Senin, 25 Januari 2016.
Gus Ipul menegaskan, bantuan itu diberikan sejak pemulangan dari Kalimantan Barat ke penampungan di Asrama Transito Dinas Transmigrasi dan Kependudukan Jawa Timur, Jalan Margorejo Nomor 74, Surabaya. “Selama di penampungan, kami sudah memfasilitasi semuanya,” ujar Gus Ipul—panggilan Saifullah Yusuf.
Selanjutnya, pemerintah provinsi menyerahkan mereka kepada pemerintah kabupaten atau kota. Termasuk menyangkut pekerjaan setelah mereka tiba di kampung halaman. “Jadi penanganan semuanya kami pasrahkan kepada pemkab atau pemkot masing-masing,” ucapnya.
Menurut Gus Ipul, tugas pemerintah provinsi adalah memantau perkembangan para pengikut Gafatar. “Termasuk apabila mereka ingin transmigrasi ke daerah lain,” katanya sembari menambahkan bahwa pihaknya menjamin warga Gafatar yang berasal dari Jawa Timur akan kembali hidup normal. “Insya Allah di Jawa Timur amanlah,” tuturnya.
Anggota Gafatar itu tiba pada Sabtu, 23 Januari 2016. Jumlahnya mencapai 721 orang, yang ditampung di Transito di Surabaya. Mereka terdiri atas 389 jiwa, yang datang dengan dua pesawat. Pada Minggu, 24 Januari 2016, kloter 3 tiba, dengan jumlah 185 jiwa. Kemudian pada Senin, 25 Januari 2016, sekitar pukul 00.36, datang lagi sebanyak 147 jiwa.
MOHAMMAD SYARRAFAH