Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Soal KTP Eks Pengikut Gafatar, Begini Solusi Bupati Jombang  

image-gnews
Warga mantan anggota Gerakan Fajar Nusantara (Gafatar) tiba di Blitar, Jawa Timur, 25 Januari 2016. Sebanyak 24 warga eks-Gafatar tersebut selanjutnya dipulangkan ke kampung halaman mereka di Blitar. ANTARA FOTO
Warga mantan anggota Gerakan Fajar Nusantara (Gafatar) tiba di Blitar, Jawa Timur, 25 Januari 2016. Sebanyak 24 warga eks-Gafatar tersebut selanjutnya dipulangkan ke kampung halaman mereka di Blitar. ANTARA FOTO
Iklan

TEMPO.COJombang – Status kependudukan eks pengikut ormas Gerakan Fajar Nusantara (Gafatar) yang sudah memiliki Kartu Tanda Penduduk (KTP) Kalimantan akan dikembalikan menjadi warga daerah asal. Pemerintah Kabupaten Jombang dan Mojokerto, Jawa Timur, akan membantu warga eks Gafatar untuk mengurus admistrasi kependudukan yang baru.

“Soal status kependudukan, kami akan kordinasi dengan sana (Kalimantan). Kami akan bantu dan permudah untuk mengurus kembali status kependudukannya,” kata Bupati Jombang Nyono Suharli Wihandoko saat mendatangi lokasi penampungan eks Gafatar yang tiba di Jombang, Senin, 25 Januari 2016.

BacaIni Doktrin Musadeq kepada Penganut Gafatar

Sebanyak 19 orang eks pengikut Gafatar asal Jombang  ditampung di asrama Sekolah Menengah Atas  Negeri 3 Jombang. Mereka berasal dari empat keluarga yang terdiri dari sembilan orang dewasa, lima anak-anak, dan lima balita.

Nyono mengatakan Pemerintah Kabupaten Jombang melalui camat dan kepala desa setempat akan mendampingi mereka kembali ke desa masing-masing dan bisa diterima masyarakat dengan baik. “Kita harus memberikan pengertian pada masyarakat bahwa mereka ini korban dan saudara kita juga. Mereka ini tidak tahu menahu,” kata Nyono.

Hal yang sama juga dilakukan Pemerintah Kabupaten Mojokerto. Penjabat Bupati Mojokerto Ardy Prasetyawan mengatakan pihaknya akan berkordinasi dengan kabupaten yang mengeluarkan KTP untuk warga Mojokerto eks Gafatar yang pindah ke Kalimantan. “Kami akan bantu urusan administrasinya sampai clear,” katanya. 

BacaMantan Gafatar Ditawari Program Transmigrasi

Scroll Untuk Melanjutkan

Sebanyak 23 orang warga Kabupaten Mojokerto eks pengikut Gafatar telah tiba di Mojokerto dan ditampung di Panti Wredha Majapahit. Sebanyak 23 orang itu berasal dari enam keluarga berasal dari Kecamatan Puri, Mojoanyar, Mojosari, dan Pacet. Empat diantaranya masih balita.

“Sementara mereka kami tempatkan di penampungan sampai ada kepastian apakah mereka masih punya tempat tinggal dan masyarakat bisa menerima mereka,” katanya. 

Ardy mengatakan selain 23 orang tersebut, masih ada sekitar empat keluarga asal Kabupaten Mojokerto eks pengikut Gafatar yang belum dipulangkan dari Kalimantan. “Kami masih menunggu informasi dari pemerintah pusat dan provinsi, kami berharap bisa segera kembali,” katanya.

Kepala Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Bakesbangpol) Kabupaten Mojokerto Nanang Subagyo mengatakan ada dua keluarga yang resmi mengajukan pindah status kependudukan dari Mojokerto ke Kalimantan. “Catatan kami ada dua keluarga yang resmi pindah sedangkan yang lainnya tidak mengajukan surat pindah,” katanya.

ISHOMUDDIN

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan

Disebut Berkaitan, Gafatar Milik Ahmad Musadeq dan Ponpes Al Zaytun Pimpinan Panji Gumilang, Ini Profil Keduanya

26 Juni 2023

Panji Gumilang dan Ahmad Musadeq. ANTARA
Disebut Berkaitan, Gafatar Milik Ahmad Musadeq dan Ponpes Al Zaytun Pimpinan Panji Gumilang, Ini Profil Keduanya

Berikut profil Ponpes Al Zaytun pimpinan Panji Gumilang, dan Gafatar yang didirikan Ahmad Musadeq. Apa persamaan dan perbedaannya?


Hubungan Pimpinan Ponpes Al Zaytun Panji Gumilang dengan Pimpinan Gafatar Ahmad Musadeq

26 Juni 2023

Ahmad Musadeq (tengah) saat istirahat sidang di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, 10 Maret 2008. Musadeq didakwa menodai agama Islam karena mengaku sebagai nabi melalui ajarannya Al Qiyadah Al Islamiyah. ANTARA/Ujang Zaelani
Hubungan Pimpinan Ponpes Al Zaytun Panji Gumilang dengan Pimpinan Gafatar Ahmad Musadeq

Mantan pengurus Al Zaytun, Ken Setiawan menyebut pimpinan Ponpes Al Zaytun Panji Gumilang berkaitan dengan pimpinan Gafatar Ahmad Musadeq. Soal NII?


Deretan Fatwa MUI untuk Aliran Sesat, dari Ahmadiyah hingga Gafatar

25 Juni 2023

Sampul majalah Tempo edisi 5-11 November 2007 tentang Ahmad Mushadeq dan gerakan Alqiyadah, yang difatwa sesat MUI. Nama Musadeq disebut-sebut berada di belakang Gerakan Fajar Nusantara (Gafatar). Dok. TEMPO
Deretan Fatwa MUI untuk Aliran Sesat, dari Ahmadiyah hingga Gafatar

Fatwa MUI untuk kelompok dan orang yang pernah mendapatkan fatwa aliran sesat. Di antaranya, Ahmadiyah dan Gafatar.


Info Mudik Lebaran 2022: Ini Titik Rawan Kecelakaan dan Kemacetan di Jombang

27 April 2022

Sejumlah pemudik kendaraan pribadi melintas di jalan tol fungsional Surabaya-Solo sepanjang 197 km, di Jombang, Jawa Timur, 23 Juni 2017. Polisi Daerah Jawa Timur memprediksi puncak arus mudik Lebaran terjadi pada H-2 dan H-1 menjelang hari raya Idul Fitri 1438 H. TEMPO/Imam Sukamto
Info Mudik Lebaran 2022: Ini Titik Rawan Kecelakaan dan Kemacetan di Jombang

Simak selengkapnya soal titik rawan kecelakaan dan kemacetan di Kabupaten Jombang selama mudik Lebaran 2022 di artikel ini:


DPR Gelar Rapat Dengar Pendapat dengan Bupati Jombang

22 Februari 2022

Tim Kunjungan Kerja Reses Komisi V DPR RI, dipimpin Muhamad Arwani Thomafi melakukan Rapat Dengar Pendapat dengan Bupati Jombang, juga mitra Kerja Komisi V DPR RI, yaitu Kementerian PUPR, Kementerian Perhubungan, Kementerian Desa, Basarnas dan BMKG, di Jombang, Jawa Timur, Senin, 21/02/2022.
DPR Gelar Rapat Dengar Pendapat dengan Bupati Jombang

Rapat dengan bupati membahas posisi strategis Kabupaten Jombang.


Dua Anak Meninggal Usai Vaksinasi Covid-19, Simak Kesimpulan Komnas KIPI

2 Januari 2022

Petugas memasukkan data peserta saat Vaksinasi COVID-19 dosis pertama untuk anak usia 6-11 tahun bertajuk
Dua Anak Meninggal Usai Vaksinasi Covid-19, Simak Kesimpulan Komnas KIPI

Komnas KIPI mengungkap menerima laporan 363 kejadian ikutan serius pasca-vaksinasi Covid-19 dari seluruh provinsi di Indonesia hingga 30 November 2021


Pesantren Tebuireng Pulangkan 4.000-an Santri untuk Cegah Corona

27 Maret 2020

Santri Pondok Pesantren Tebuireng di Kabupaten Jombang, Jawa Timur, bersiap pulang ke daerah asal pada Jumat, 27 Maret 2020. Pengurus Pesantren Tebuireng memulangkan santri untuk meminimalkan risiko penularan Corona. (ANTARA Jatim/HO Pesantren Tebuireng)
Pesantren Tebuireng Pulangkan 4.000-an Santri untuk Cegah Corona

Pondok Pesantren Tebuireng, Kabupaten Jombang, memulangkan sekitar 4.000 santri untuk mencegah penularan Corona.


Menengok Eks Kampung Gafatar, Kenapa Bisa Jadi Kota Hantu?

14 Januari 2019

Diduga Ikut Gafatar, Satu Keluarga Menghilang Sejak 2015
Menengok Eks Kampung Gafatar, Kenapa Bisa Jadi Kota Hantu?

Sejak warga Gafatar meninggalkan kawasan itu, warga lokal pun enggan tinggal di Desa Penisir sehingga penampakan pemukiman tersebut mirip Kota Hantu.


Alasan Jokowi Dirikan Bank Wakaf Mikro di Pondok Pesantren

18 Desember 2018

Presiden Joko Widodo alias Jokowi meresmikan Museum Islam Indonesia KH Hasyim Asy'ari di Tebuireng, Jombang, Jawa Timur, 18 Desember 2018. TEMPO/Friski Riana
Alasan Jokowi Dirikan Bank Wakaf Mikro di Pondok Pesantren

Presiden Joko Widodo atau Jokowi meresmikan tiga Bank Wakaf Mikro sekaligus di Jawa Timur.


Bikin Kuis di Pesantren Darul Ulum, Jokowi: Jangan Minta Sepeda

18 Desember 2018

Presiden Joko Widodo atau Jokowi dijemput oleh Gubernur Jawa Timur Soekarwo saat tiba di Bandara International Juanda, Surabaya, Jawa Timur, 18 Desember 2018. Tempo / Friski Riana
Bikin Kuis di Pesantren Darul Ulum, Jokowi: Jangan Minta Sepeda

Aturan KPU tentang kampanye, kata Jokowi, harus dijalankan. "Nanti kalau sudah pilpres baru boleh lagi ngasih sepeda."