TEMPO.CO, Kendari - Memasuki musim penghujan pada 2016 ini, Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Konawa Utara (Konut), Sulawesi Tenggara, meminta penduduk di delapan kecamatan di wilayah itu siap menghadapi banjir dan longsor.
Kedelapan kecamatan itu adalah Wiwirano, Langgikima, Asera, Andowia, Lasolo, Lembo, Sawa dan Motui. "Asal musim penghujan pasti terjadi banjir," ujar Kepala BPBD, Bakri Harun, Senin 25 Januari 2016.
Bakri menjelaskan delapan kecamatan di Konawe Utara itu menjadi langganan banjir tiap tahun. “Banjir disebabkan kondisi alam serta maraknya penggundulan hutan yang terjadi akibat banyaknya aktifitas tambang di Konut,” ujar Bakri.
Dari delapan kecamatan itu yang paling parah dilanda banjir adalah Asera, Andowia, dan Wiwirano. "Banjirnya terjadi akibat luapan sungai," ujar Bakri. Di wilayah ini penduduk diminta melakukan evakuasi dini sebelum banjir datang sewaktu-waktu.
Pemerintah Kabupaten Konowa Utara sejatinya sudah meminta kesediaan penduduk untuk direlokasi ke tempat yang lebih tinggi, yakni penduduk Desa Puusuli di Kecamatan Andowia, dan Desa Tapuwatu di Kecamatan Asera.
Tapi penduduk selalu menolak ajkaan tersebut. " Kami sudah panggil kadesnya dan warga untuk kami buatkan rumah ditempat tinggi, tapi mereka tetap tidak mau," kata Bakri.
ROSNIAWANTY FIKRI