Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Badai Corentin di Australia Berdampak di Cilacap  

image-gnews
Seorang pria berjalan setelah badai musim salju tiba di Washington, Amerika Serikat, 23 Januari 2016. Amerika Serikat kembali diterjang badai salju pada Jumat (22/1) yang membawa salju setinggi 61 cm. REUTERS/Carlos Barria
Seorang pria berjalan setelah badai musim salju tiba di Washington, Amerika Serikat, 23 Januari 2016. Amerika Serikat kembali diterjang badai salju pada Jumat (22/1) yang membawa salju setinggi 61 cm. REUTERS/Carlos Barria
Iklan

TEMPO.COCilacap - Kepala Kelompok Teknisi Stasiun Meteorologi Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Cilacap Teguh Wardoyo mengatakan badai Corentin yang muncul di Samudra Hindia barat Australia mempengaruhi kondisi cuaca di wilayah Jawa Tengah bagian selatan.

Badai yang muncul sejak pekan lalu tersebut, kata Teguh, meningkatkan kecepatan angin yang bertiup di atas wilayah Jawa tengah selatan. “Berdasarkan laporan yang kami terima, angin kencang yang dipicu oleh badai itu memporakporandakan sejumlah wilayah di Cilacap dan Banyumas," kata Teguh di Cilacap, Senin, 25 Januari 2016.

Baca Juga: Badai Salju Mulai Reda, Amerika Serikat Bersih-bersih

Menurut dia, karakteristik angin kencang yang dipicu oleh badai berbeda dengan angin puting beliung. Angin kencang yang dipicu oleh badai ini cenderung merata di sejumlah daerah, sedangkan angin puting beliung bersifat lokal.

Pengaruh badai Corentin terhadap kondisi cuaca di wilayah Jawa Tengah selatan diperkirakan mulai melemah karena badai tersebut telah bergerak ke arah selatan dengan kecepatan maksimum 40 knot menjauhi wilayah perairan selatan Indonesia.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Kendati demikian, kata Teguh, saat ini di Samudra Hindia barat daya Sumatra muncul daerah pusat tekanan rendah. "Mungkin cuaca mendung seperti yang terjadi saat ini juga akibat pengaruh tekanan rendah itu. Kami akan terus pantau perkembangan low pressure tersebut, apakah akan menjadi bibit badai atau tidak," katanya.

Angin kencang yang dipicu oleh badai Corentin merusak sejumlah rumah di Desa Karangmangu, Kecamatan Kroya, Cilacap, pada Minggu, 24 Januari sekitar pukul 14.30 WIB. Rumah milik Maryam, warga Desa Paberasan, Kecamatan Sampang, Cilacap, rusak berat akibat tertimpa pohon albasia yang tumbang saat terjadi angin kencang pada hari itu. Beberapa rumah juga rusak ringan karena tertimpa pohon.

Sehari sebelumnya, angin kencang di Desa Cirahab, Kecamatan Lumbir, Banyumas, dan Desa Panusupan, Kecamatan Karangreja, Purbalingga, juga merusak beberapa rumah.

ANTARA

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan

Penyeberangan Masih Padat, BMKG Ingatkan Soal Ketinggian Gelombang Laut

57 menit lalu

Foto udara kendaraan Pemudik menunggu untuk menaiki kapal di Pelabuhan Merak, Cilegon, Banten, Sabtu, 6 April 2024. Puncak arus mudik Idul Fitri 1445 Hijriah, tiket penyeberangan rute Merak (Banten) - Bakauheni (Lampung) mulai Sabtu (6/4) sampai dengan 8 April 2024 pukul 23.59 telah terjual habis. TEMPO/M Taufan Rengganis
Penyeberangan Masih Padat, BMKG Ingatkan Soal Ketinggian Gelombang Laut

BMKG terbitkan peringatan dini gelombang tinggi hingga 2,5 meter di beberapa wilayah perairan.


Waspada Potensi Cuaca Ekstrem Sepekan ke Depan, Apa Saja Penyebabnya?

1 jam lalu

Tangkapan layar peta Siklon Tropis Freddy pada Selasa, 7 Februari 2023. Siklon tropis ini berada di Samudera Hindia selatan Bali. (ANTARA/HO-BMKG)
Waspada Potensi Cuaca Ekstrem Sepekan ke Depan, Apa Saja Penyebabnya?

Sejumlah fenomena atmosfer dikhawatirkan memicu cuaca ekstrem selama sepekan ke depan.


Gempa Bermagnitudo 4,7 dari Laut Guncang Bayah di Banten

7 jam lalu

Pusat gempa di Bayah, Banten. Foto : BMKG
Gempa Bermagnitudo 4,7 dari Laut Guncang Bayah di Banten

Gempa tektonik bermagnitudo 4,7 mengguncang daerah Bayah Provinsi Banten, Selasa 16 April 2024 pada pukul 10.18 WIB. Getaran gempanya terasa hingga Kabupaten Sukabumi.


Gempa Tektonik M5,0 Guncang Laut Banda Pagi Tadi, BMKG: Tidak Berpotensi Tsunami

7 jam lalu

Peta pusat gempa tektonik M5,0 di Laut Banda, Alor, NTT, Selasa pagi 16 April 2024.  Istimewa
Gempa Tektonik M5,0 Guncang Laut Banda Pagi Tadi, BMKG: Tidak Berpotensi Tsunami

Gempa tektonik berkekuatan M5,0 mengguncang dari wilayah Laut Banda pada Selasa pagi, 16 April 2024, sekitar pukul 10.07.15 WIB.


Top 3 Tekno: Cara Instal HyperOS, Cuaca BMKG, dan Jurnal Indeks Scopus

11 jam lalu

Xiaomi HyperOS. Foto : Xiaomiui
Top 3 Tekno: Cara Instal HyperOS, Cuaca BMKG, dan Jurnal Indeks Scopus

Top 3 Tekno Berita Terkini pada Selasa pagi ini, 16 April 2024, dipuncaki berita informasi 3 cara instal HyperOS di perangkat Xiaomi, Redmi, dan Poco.


BMKG Sebut Hujan Bakal Meningkat Seminggu ke Depan, Apa Penyebabnya?

11 jam lalu

Ilustrasi--Pengguna memeriksa informasi cuaca di situs Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika atau BMKG. (ANTARA/Zubi Mahrofi/uyu)a
BMKG Sebut Hujan Bakal Meningkat Seminggu ke Depan, Apa Penyebabnya?

BMKG juga mengimbau mewaspadai Antecedent Precipitation. Hujan apa ini?


Cuti Bersama Lebaran Telah Usai, Ini Prediksi Cuaca Jabodetabek Hari Ini

12 jam lalu

Ilustrasi Cuaca DKI Jakarta yang berawan. Tempo/Tony Hartawan
Cuti Bersama Lebaran Telah Usai, Ini Prediksi Cuaca Jabodetabek Hari Ini

Prediksi cuaca BMKG menyebut langit Jakarta didominasi cerah berawan sepanjang hari ini, Selasa 16 April 2024. Tapi ...


Puncak Arus Balik Lebaran, Langit Merak-Bakauheni Berawan Tebal

1 hari lalu

Pemudik pejalan kaki berada di gang way menuju kapal di Dermaga 3 Pelabuhan Merak, Cilegon, Banten, Sabtu, 6 April 2024. Para pemudik tersebut memilih perjalanan penyeberangan di malam hari guna menghindari kondisi panas dan terik cuaca saat siang hari. TEMPO/M Taufan Rengganis
Puncak Arus Balik Lebaran, Langit Merak-Bakauheni Berawan Tebal

Cuaca di perairan Merak-Bakauheni berawan tebal pada H+5 Lebaran 2024. Tinggi gelombang aman untuk pelayaran feri ASDP.


BMKG: Waspada Gelombang Tinggi Hingga 2,5 Meter di Sejumlah Perairan Indonesia

1 hari lalu

Ilustrasi gelombang tinggi. ANTARA
BMKG: Waspada Gelombang Tinggi Hingga 2,5 Meter di Sejumlah Perairan Indonesia

Potensi gelombang tinggi di beberapa wilayah tersebut dapat berisiko terhadap keselamatan pelayaran.


Meningkat, BMKG Temukan 167 Titik Panas di Kalimantan Timur

1 hari lalu

Pantauan udara karhutla di Kelurahan Sungai Parit, Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU), Kaltim, pada Sabtu, 13 April 2024) (Antara/ HO Pusdalops Kabupaten PPU)
Meningkat, BMKG Temukan 167 Titik Panas di Kalimantan Timur

Sebanyak 167 titik panas ini terpantau sepanjang hari Minggu kemarin mulai pukul 01.00 hingga 24.00 WITA.