TEMPO.CO, Jakarta - Hasil survei Centre for Strategic and International Studies (CSIS) menyatakan Basuki Tjahaja Purnama tak punya lawan sebanding dalam pemilihan Gubernur DKI Jakarta yang digelar 2017 mendatang.
Meski pemilihan kepala daerah masih setahun lagi, belum ada nama kandidat yang dianggap mampu melawan Basuki, yang lebih populer dengan nama Ahok, baik dari jalur independen maupun partai politik.
"Cukup berat menantang Ahok,” kata peneliti CSIS, Arya Fernandes, di Jakarta, Senin, 25 Januari 2016. Apalagi hingga saat ini belum ada kandidat yang secara resmi mendeklarasikan diri.
Dari tingkat popularitas sebagai calon gubernur, Ahok unggul dengan perolehan dukungan 94 persen. Pada posisi kedua ada Tantowi Yahya (81 persen), Ridwan Kamil (71,25 persen), dan Abraham Lunggana (64,5 persen). Namun Arya menganggap Lulung populer bukan karena kinerjanya.
Baca: Berita Terkait Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok
Penelitian CSIS dari sisi "top of mind" pilihan warga Jakarta, Ahok juga menempati urutan teratas, 45 persen. Sedangkan Ridwan Kamil (15,7 persen), Tri Rismaharini (7,75 persen), Adhyaksa Dault (4,25 persen). Delapan nama lain hanya meraih dukungan di bawah empat persen.
Saat kandidat dikerucutkan menjadi 12 nama, Ahok tetap saja unggul 43,25 persen. Di bawahnya terdapat Ridwan Kamil dan Risma, serta Adhyaksa. Begitu juga saat CSIS melakukan simulasi lima nama dengan dukungan terbesar. Basuki meraih 48,5 persen, Ridwan Kamil 22 persen, dan Risma 12 persen.
Saat Ahok dikonteskan dengan Adhyaksa dan Sandiaga Uno, posisi mantan Bupati Belitung Timur itu di atas angin. Ia mendapat 62 persen suara, sedangkan Adhyaksa hanya 14 persen, dan Sandiaga hanya 1,75 persen.
"Jadi, mumpung ada waktu setahun lagi, partai harus segera mengumumkan calon-calon yang kira-kira selevel dengan Ahok," kata Arya. Dengan begitu, masyarakat bisa menimbang calon lain.
PUTRI ADITYOWATI