TEMPO.CO, Jakarta - Ketua Dewan Pimpinan Pusat Partai Golkar hasil Musyawarah Nasional Ancol, Dave Akbarshah Fikarno alias Dave Laksono, menganggap, tanpa musyawarah nasional luar biasal, Partai Golkar di ambang kehancuran. "Bila memang tetap menolak munas, tidak akan keluar pengesahan dari Menteri Hukum dan HAM bagi kubu mana pun. Apa jadinya Golkar ini? Partai ini benar-benar menjadi abu," kata Dave saat dihubungi pada Senin, 25 Januari 2016.
Dave mengomentari penolakan digelarnya musyawarah nasional luar biasa oleh mayoritas Dewan Pimpinan Daerah Tingkat I. Dave memprediksi Golkar pecah tanpa menggelar musyawarah nasional luar biasa. "Bukan pecah lagi, punah partai ini," ujar anak kandung Ketua Umum Partai Golkar Munas Ancol Agung Laksono tersebut.
Namun, Dave meyakini, walaupun rapat pimpinan nasional yang digelar kubu Aburizal menolak musyawarah nasional luar biasa, Tim Transisi yang diketuai Wakil Presiden Jusuf Kalla akan tetap menyelenggarakan Munas Golkar. "Tim Transisi tetap akan menggelar munas," Dave menegaskan.
Baca:
Konflik Partai Golkar
Semua Dewan Pimpinan Daerah Tingkat I Partai Golkar se-Indonesia dan organisasi sayap Partai Golkar telah menyampaikan pandangan mereka mengenai penyelenggaraan musyawarah nasional luar biasa. Sebanyak 21 DPD I dan organisasi sayap Partai Golkar menolak musyawarah nasional luar biasa.
Hanya sembilan DPD I dan organisasi sayap Partai Golkar yang menyetujui, sementara 14 menyerahkan keputusan kepada Dewan Pimpinan Pusat Partai Golkar. Namun Sekretaris Jenderal Dewan Pimpinan Pusat Partai Golkar Idrus Marham menyatakan sikap mereka itu hanya pandangan umum.
Hari ini, menurut Idrus, Rapimnas Golkar akan memutuskan penyelenggaraan musyawarah nasional luar biasa dalam sidang komisi bidang organisasi. Hasil dalam sidang komisi itu pun kemudian dibawa ke sidang paripurna untuk diambil keputusan bersama.
ANGELINA ANJAR SAWITRI